"Pertunangan nya Minggu depan Ta"
Jawabnya dengan wajah yang menunduk malu, ku lihat benar pipinya tampak merona, kedua temannya ternganga lebar nyaris seperti huruf O besar. Serta mata yang berbinar binar.
"Oh my God, berarti kami boleh datang? Hmm Bin, aku jadi ngiri sama kamu?" Balas nya lagi dengan mata yang berbinar binar.
"Iya, Als juga pengen punya sahabat yang bisa di jadikan tunangan" sambar Alana.
Aku pun berfikir kedua wanita itu kok senang banget memiliki pasangan padahal usia mereka masih muda, sampai dahiku berkerut, ku dengar saja setiap obrolan para gadis gadis yang entah dimana akalnya, pernikahan dini kok di bilang nya enak? Bukankah itu sama saja dengan menolak masa depan cerah yang menanti kita? Pikirku sih begitu.
"Aku percaya kok, Bani orang nya baik kamu pasti bahagia sama dia, apalagi kamu sudah di perlakukan seperti Ratu olehnya, Bin adalagi gak sisipin buat aku satu yang kayak dia?" Sambung Alana lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com