Sekumpulan warga yang menghormati serta mencintai keduanya kini berkerubung di gubuk mereka, menunggu seorang tabib yang tengah memeriksa kondisi sang nona, bahkan suaminya sendiri pun yang dikenal masyarakat disini adalah kakaknya tidak di perizinkan untuk masuk.
Sang tabib wanita paruh baya, berwajah sendu kini menghela nafas berat setelah memeriksa kondisi nona Alvino yang telah sadarkan diri.
"Jujur sama saya nek, jangan ada yang di tutupi, ini bukan pertama kalinya saya rasakan, saya sudah pernah mengalami ini sebelum nya, dan saya rasa nenek sudah melihat bekasnya di tubuh saya yang masih ada tersisa" Fauziah bertanya dengan dahi berkerut serta nada yang terdengar seperti bisik bisik, mungkin takut terdengar oleh warga di luar.
"Kamu membohongi kami semua disini nak? Boleh jujur siapa sebenarnya kalian?" sang nenek bertanya penuh rasa, meskipun begitu dia seperti tidak memojokkan malah berwajah penuh prihatin di sana kenyamanan muncul di diri Fauziah.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com