Dan Alana bak boneka hidup itupun kembali tersenyum manis dalam tatapan satu titik ke arah kekasihnya.
Hingga keduanya akhirnya larut bersama rasa taksa, berakhir dalam pertukaran lembutnya jelly keduanya.
"Eh jangan kelamaan, belum sah?" Ucapnya sang gadis dengan wajah memerah.
"Haha.... ok, i understand, Alana gadis suci sesuci cinta ku, yeah?"
"His lebay, hehe" keduanya kembali berpelukan seolah tiada hari esok.
*
Di lantai bawah, menantu tertua keluarga Alvino barus saja kembali dari kantor, sikap nya berubah drastis, begitupun style manjanya, dia lebih terkesan tertutup berpakaian serba hitam, meski tetap saja cantik tapi keceriaan seperti dulu itu seakan terbang bersama hembusan angin masalalu.
Lukanya seperti duri tak mudah di renggut dari tubuh nya, dia semakin kurus dan pucat, meski keluhan kehamilan sedikit pun tak berefek padanya namun keluhan batin mengintai setiap perjalanan hidupnya, dia saat ini hidup tanpa rona.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com