webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teen
Not enough ratings
88 Chs

Rencana

" Milly bantuin yah "

Seperti biasa setiap sore hari Emely akan menghabiskan waktunya di taman belakang rumah merawat tanaman bunga mawar merah nya yang sudah bermekaran.

" boleh sayang, Milly bantu Mommy siram bunga nya yang di bagian ujung yah sayang "

" siap Mom "

Dengan bersenandung Milly menarik selang air untuk menyiram bunga yang bermekaran, harum bunga mawar begitu menyeruak ke indera penciuman nya. Alzyas yang berdiri di balkon kamarnya hanya memandang mereka dari jarak jauh, kedua sudut bibirnya terangkat keatas membentuk senyuman kemudian gadis itu, mengambil peralatan lukisnya lalu mengambil posisi duduk ternyaman nya agar bisa melukis pemandangan yang ada di hadapannya.

" Mom..... "

" yah sayang " Emely yang tadi hendak memindahkan pot bunga mengurungkan niatnya, lalu menoleh kearah Milly

" Milly petik bunga nya satu boleh yah "

" boleh, tapi hati-hati yah jangan sampai kena durinya " ujar Emely dengan tersenyum lalu kembali melakukan kegiatannya

Dengan hati-hati Milly memetik bunga mawar yang diinginkan nya, setelah berhasil Milly tersenyum menatap bunga itu lalu beralih memandang Alzyas yang sedang melukis di balkon kamarnya.

" bunga mawar ini begitu harum dan sangat cantik, banyak orang menyukai bunga ini... tapi dia memiliki duri yang bisa kapan saja melukai orang yang akan mengambil nya, jadi jika kita menginginkan bunga ini, kita harus sangat berhati-hati menyentuh nya agar tidak terluka, sama sepertinya dengan kak Alzyas " gumamnya, pandangan Milly lurus kedepan. Mendengar nama Alzyas, Emely kembali menoleh kearah Milly lalu mengikuti arah pandang putrinya.

" sebentar lagi kak Alzyas ulang tahun yang ke 17 kan Mom? " Milly menatap Emely yang ikut memandang Alzyas di balkon

" itu artinya, Mommy dan Daddy akan ngasih tau kak Zyas kalau sebenarnya dia anak kandung kalian " Milly memberikan bunga mawar yang tadi dia petik kepada Emely

Emely terduduk lemah di atas kursi yang terletak di taman sambil memegang bunga pemberian Milly, tatapan nya menerawang ketakutan kembali menyelimuti hati dan pikirannya.

" semoga kak Zyas menerima semua kebenaran nya ya Mom, Milly yakin kalo kak Zyas pasti akan bahagia karena ternyata ibunya masih hidup " ucap Milly dengan penuh harap, kedua bola matanya mulai berembun namun dengan cepat dia tepis.

Emely duduk termenung di tepi ranjang, setelah makan malam dirinya langsung masuk kedalam kamar padahal biasanya dia akan menemani Raka menonton TV di ruang keluarga, namun kali ini tidak karena perkataan Milly masih terngiang-ngiang di telinga nya. Hatinya benar-benar di landa gundah banyak hal-hal buruk yang terus menghantuinya.

" kamu kenapa? "

Entah sejak kapan Raka sudah berada dikamar dan duduk disampingnya.

" kapan kamu masuk mas, kok aku nggak tahu " Emely sedikit terkejut saat melihat suaminya

" kamu sibuk ngelamun, mangkanya kamu nggak liat aku masuk kamar " jawab Raka " kamu belum jawab pertanyaan aku Emely, kamu kenapa? " Raka mengulang pertanyaan nya.

Emely menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan secara perlahan, memandang suaminya dengan lekat.

" aku sedang memikirkan tentang Alzyas "

" kenapa dengan Alzyas, bukannya dia sudah baik-baik saja kan? "

" iya, Alzyas sekarang masih baik-baik saja, sikapnya sudah sangat baik dan hatinya mulai mencair, tapi aku takut kalau Alzyas akan kembali membenci kita dan kembali membeku saat mengetahui kebenaran tentang dirinya " Emely tidak dapat menutupi semua rasa ketakutan nya.

Raka menggenggam jemari Emely lalu membawanya kedalam pelukannya memberikan sedikit ketenangan untuk istri nya, Bohong jika Raka tidak merasa takut, justru lelaki itulah yang lebih merasa ketakutan lagi.

Keesokan harinya Alzyas dan Milly sudah siap dengan seragam sekolah mereka, bahkan kedua gadis itu sudah duduk di ruang makan menikmati sarapan mereka.

" selamat pagi cucu-cucu Oma yang cantik " Larasati mengecup kening Alzyas dan Milly secara bergantian sebelum duduk di kursi nya, diiringi oleh Emely dan juga Raka.

" pagi Oma " seru keduanya

" Mommy kenapa? sakit ya? " Emely menatap Emely dengan selidik

" enggak kok sayang, Mommy nggak apa-apa "

Wajah Emely memang terlihat pucat pagi ini, diapun memang merasa bahwa tubuhnya begitu lemah namun berusaha menutupi itu dari anak-anak nya.

" tapi muka Aunty pucet banget loh, kalo Aunty emang sakit mendingan istirahat aja dikamar " seru Alzyas yang ikut memperhatikan Emely

Emely hanya tersenyum samar, sedikit perhatian dari Alzyas membuat hatinya begitu menghangat, namun dirinya justru semakin merasa takut.

" maaf non, temennya non Alzyas sudah jemput " ucap Bik Atun yang datang menghampiri ke ruang makan

" itu pasti kak Aditya " goda Milly mengulum senyum membuat Alzyas tersenyum kikuk

Alzyas mengambil tasnya, kemudian berpamitan pada Larasati, Raka dan juga Emely sedangkan Milly berangkat sekolah bersama Raka yang juga akan berangkat ke kantor.

#Sekolah

Seperti biasa Aditya memarkirkan motor ninja nya di parkiran khusus siswa kemudian membantu Alzyas melepaskan helm dan membenahi rambutnya mereka berdua pun berjalan bersama menuju kelas dimana teman-teman mereka sudah lebih dulu datang.

" tiga hari lagi Alzyas ulang tahun ni guys, kira-kira kita kasih surprise apaan ya buat dia, kalian pada punya ide nggak? " tanya Narina

" gue punya ide gimana kalo kita ceplokin telur aja terus kita siram pakek gandum " ujar Shasa dengan bersemangat

" eeeeeeeeeee Lo kira kita mau buat adonan bakwan, dasar Maemunah!! " sahut Denny

" tau ni Shasa, ngasih ide blangsak banget kayak mukanya Joko " ejek Sammy

" lah..... kok gue, sih Arga tuh " tunjuk Joko

" Baby kalo kamu nggak punya ide yang cemerlang mendingan kamu nggak usah ngomong deh cukup merhatiin aku aja " ucap Arga yang melihat Shasa sudah mencibirkan bibirnya

" eeeeeeee rayu terussssssss sampe kucing punya tanduk!!!!!! " ejek Joko

" jomblo harap tenang!!!! " balas Arga yang tak ingin kalah

" gue serius!!!!! jangan pada becanda dong aelahhhhhh!! kalian pada punya ide nggak??? " ujar Narina yang mulai kesal

Mereka semua pun terlihat sibuk dengan pikiran masing-masing, kejutan apakah yang akan mereka berikan untuk Alzyas.

" NAH!!!!!!!!!!!!!!!!! gue punya ide!!!! "

" a****g kaget gue!!!!! " spontan Denny menoyor kepala Joko yang memang kebetulan dia duduk disebelah pemuda konyol itu

BUGHH

" burik!!!!! nggak usah ngagetin kita juga kali, biasa aja ngomong nya!!!! " Narina melempar buku dan tepat mengenai kepala Joko

" dasar nyai demit!!! sakit tau " Joko mengelus kepalanya

" So, what's the idea? " tanya Sammy

********

" jadi gedung mana yang akan kita pilih untuk merayakan pesta ulang tahun Alzyas? "

Sedari tadi Rama membolak-balik daftar nama gedung yang di rekomendasikan oleh Azka untuk menjadi tempat acara pesta ulang tahun Alzyas.

" ini bang " Raka sudah memilih satu dari sepuluh gedung terbaik yang dipilih oleh Azka.

Azka mengangguk setuju dengan pilihan Raka, karena dirinya juga sudah melihat gedung tersebut secara langsung sebelumnya.

" kita akan mengundang semua teman-teman dekat Alzyas " ujar Raka lagi, lelaki itu sudah tidak sabar menunggu pesta ulang tahun putrinya.

" tapi Lo dan Emely nggak lupakan sama janji kalian? " Azka mengangkat sebelah alisnya

" iya bang, gue nggak akan lupa sama janji gue! Gue akan bilang semua kebenaran tentang Alzyas yang merupakan putri kandung kami " tak meyakinkan sang kakak dengan janjinya.

" melihat perubahan sikap Alzyas pada Emely buat gue yakin, dia pasti akan menerima semua kebenaran ini kalau sebenarnya Emely adalah ibu kandungnya bukan Kirana " sambungnya

" semoga saja " gumam Azka namun masih bisa di dengar oleh Raka

*********

Narina dan yang lainnya sudah memberitahu Aditya rencana mereka memberikan kejutan untuk ulang tahun Alzyas, pemuda itu menyetujui rencana yang teman-temannya buat beruntung saat ini Alzyas sedang berada di perpustakaan jadi mereka bisa dengan leluasa mengatur strategi.

Jassie menghampiri Aditya yang sedang berada dilapangan basket bersama keempat most wanted sekolah lainnya.

" hai!!!! "

" mau ngapain nih cewek " bisik Joko

" nggak tahu, mau ngomong sama Aditya kali " sahut Arga yang tak kalah berbisik

" Aditya, kita tunggu Lo di kantin ya " ucap Denny sembari berlalu pergi diiringi oleh Joko dan juga Arga

" sebaiknya Lo selesain masalah Lo sama Jassie yang belom kelar biar tuh cewek nggak ngerasa kalo Lo jaga jarak sama dia " bisik Sammy kemudian menyusul ketiga temannya.

Sore itu Jassie sudah menceritakan apa yang terjadi pada dirinya dan Aditya sebelum dirinya memutuskan untuk pindah sekolah, bahkan Jassie juga menceritakan pada Sammy tujuan nya kembali kesekolah ini.

Sammy pun menyarankan Jassie agar gadis itu mengatakan yang sebenarnya pada Aditya supaya sahabat nya itu tahu apa yang sebenarnya terjadi selama 1 tahun lebih ini pada dirinya, namun Sammy juga mengingatkan gadis itu untuk tidak berharap lebih pada Aditya karena sekarang sudah ada Alzyas yang memenuhi hati Aditya.