SERATUS DUA PULUH ENAM

"Mau kemana saja asalkan tidak ada kamu."

Kynan meletakkan roti yang ada ditangannya kembali di atas meja.

"Kamu akan meninggalkan aku sendirian disini?" Aluna mengangguk tanpa merasa bersalah, dia kembali melangkahkan kakinya tapi belum juga dia melangkah jauh tubuhnya sudah melayang ke udara.

"Lepaskan aku! Kak!" Aluna berusaha meronta, tapi kekuatan Kynan tidak bisa dikalahkan dengan tenaganya.

"Jangan harap kamu bisa pergi meninggalkan aku sendirian di sini. Kamu tidak akan bisa kemana-mana, kalau bisa aku akan mengikatmu dengan rantai besi." Kynan memanggul tubuh Aluna dan berjalan menuju kamar mereka.

Aluna pasrah di pundak Kynan, berontak juga tidak bisa. Kynan membuka pintu dan langsung melemparkan Aluna di atas ranjang.

"Aah!" Aluna merintih saat tubuhnya di lempar di ats ranjang, empuk sih tapi sedikit pusing juga karena tubuhnya terpantul keras.