Semua orang berada di ruang perawatan Aluna. Wanita itu sudah sadar sekitar 30 menit yang lalu. Zaedan hanya diam dan takut untuk berbicara. Jangankan mengeluarkan suara, menatap istrinya saja ia tak sanggup untuk saat ini. Ini kesekian kalinya Zaidan salah paham dan menimbulkan dampak yang begitu buruk. Ia sungguh menyesal dan membenci dirinya yang tidak bisa untuk mengontrol emosi.
Pak Hasan dan Bu Ros duduk di dekat bunker rumah sakit. Bu Ros mengupas beberapa buah dan menyuapi Aluna dengan penuh kasih sayang. Sedangkan Pak Hasan lagi membaca sebuah surah Al Qur'an. Tujuannya agar Aluna lebih merasa tenang baik hati dan pikirannya.
Sedangkan Zidan pamit pergi karena ada pekerjaan mendadak yang harus ia selesaikan. Kini Zaedan merasa canggung sekali, dia juga tidak tahu harus berinteraksi dengan siapa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com