Mata Roby menatap tajam ke arah jalanan, jalanan yang dilalui cukup sepi karena memang saat ini waktu menunjukkan pukul 2 pagi. Roby seperti tak peduli dengan keselamatannya, bahkan gadis yang duduk di sampingnya pun tak dihiraukan. Setelah makan malam Roby ketiduran dan akhirnya pukul 1 dini hari ia baru terbangun.
Satu jam yang lalu Roby mendapat kabar bahwa Diko ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa. Mendengar informasi tersebut Roby sangat terkejut dan segera kembali ke markas. Ia juga baru sadar jika hampir saja bermalam bersama Mentari di apartemennya.
Mentari diam sambil menutup rapat matanya. Tangannya memegang erat dada karena jantung berasa ingin putus. Bibir Mentari pucat dan ia benar-benar sedang berusaha menahan rasa takut. Tapi sayangnya Roby sama sekali tidak tahu apa yang kini sedang dialaminya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com