"Haduh...." Aluna mengeluh panjang. Aku spontan panik
"Dokter, ini istri saya kenapa, cepat ditangani" aku tak peduli di mana aku berada sekarang. Yang paling terpenting istriku harus mendapat penanganan yang terbaik.
"Tenang pak, semua harus dilakukan dengan tenang"
"Bagaimana saya bisa tenang. Istri saya sedang berjuang, apalagi ini yang pertama baginya" ingin aku robek mulut dokter tersebut yang dengan entengnya memintaku untuk tenang. Tidak ada kata tenang sebelum Aluna berhasil melewati semuanya dengan selamat.
"Bagus, sudah pembukaan terakhir. Sekarang ikuti instruksi dari kami ya Bu, dorong dengan kuat agar bayinya bisa keluar. Tarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu baru dorong, oke"
Aluna mengangguk, dan istriku mengikuti semua yang diminta oleh dokter. Tak sadar, aku pun juga mengikuti apa yang Aluna lakukan. Menarik nafas dalam-dalam. Tangannya tetap ku genggam, aku ingin mentransfer kekuatan untuknya. Tak lupa ciuman juga aku berikan di dahinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com