"Pak.., sa.., aah.., saya ingin..."
"Ingin apa?" Rio salah menangkap maksud Kayla
"Saya ingin keluar" teriak Kayla dengan lancar.
"Oh, silakan saja" Rio tak menyangka Kayla akan sampai di puncak secepat ini.
Tanpa pikir panjang, Kayla melepaskan apa yang harus dilepas. Tak lama sesuatu yang hangat terasa membasahi dua jari Rio. Sontak saja cairan tersebut dilahap habis oleh Rio, tuan muda pertama keluarga Akbara bergerak dengan cepat, seperti takut cairan itu diambil orang lain.
Dada Kayla naik turun, otaknya tak bisa berpikir jernih saat ini. Sungguh hal yang baru ia lakukan sangat menguras energi. Ini adalah kali kedua Kayla merasakan pelepasan yang sangat luar biasa, ternyata sudah sangat lama rasa ini hilang.
Rio diam melihat Kayla yang terbaring dengan nafas terengah-engah. Wajah cantik itu dibasahi bulir-bulir keringat. Namun kondisi tersebut justru meningkatkan kecantikannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com