Happy Reading.
°
Tanganku terulur untuk mengusap kening Bagas dengan pelan. Matahari sudah naik dan tidak ada dari kami yang beranjak dari tempat tidur, Bagas masih tertidur pulas sambil menjadikan dadaku bantalnya. Yah dari semalam Bagas tidak bergerak. Terus memeluk pinggang ku dan menjadikan dadaku bantalnya. Aku diam dan membiarkan Bagas tidur. Mengingat kejadian semalam aku mengulum senyum manis.
Kejadian semalam terus berputar seperti kaset film dan aku tidak bisa menyembunyikan semburat merah dipiku. Demi Tuhan aku bisa gila mengingat sikap manis Bagas padaku. Tidak sedetikpun aku lupa pada ucapan dan perilaku manisnya. Apalagi dengan kata-katanya semalam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com