webnovel

Bab 41. Penyiksaan.

"Perhatian, perhatian, target berjarak 5 menit dari hotel, ganti." Di tempat parkir di luar hotel, semua orang di dalam mobil yang tidak terlalu mencolok mendengar suara berat Xu Qiang.

"Diterima, ganti."

Xu Tianxian menoleh ke Qin Kexuan dan berkata, "Lele, kamu sudah mengingat apa yang kukatakan tadi, kan? Nanti dengarkan perintahku baik-baik, dan lakukan apa pun yang kuperintahkan."

"Mn." Qin Kexuan mengangguk.

"Oke, sekarang masuklah."

Qin Kexuan membuka pintu mobil dan turun, berjalan dari tempat parkir ke pintu masuk lobi hotel. Dia mendengar "target telah tiba di pintu masuk hotel", dan melihat sebuah mobil diparkir di pintu masuk. Dari sana, turunlah kedua idola mata-mata itu. Di belakang mereka adalah manajer dan bodyguard mereka yang mengikuti. Ada juga sekelompok besar reporter yang membuntuti mobil itu sampai ke hotel, tetapi mereka semua dihentikan oleh pihak keamanan hotel. Jika bukan karena penampilan Qin Kexuan yang terlihat muda dan tidak seperti penggemar fanatik, mungkin dia juga akan dihentikan di luar.

Qin Kexuan berjalan menyamping memasuki lobi hotel. Dia menjaga jarak tertentu dari target dan mengikuti mereka ke meja depan. Dia mengeluarkan kartu identitas keduanya dari tas jinjing yang diberikan Xu Meili, menyerahkannya ke resepsionis, dan mengulangi kata-kata Xu Tianxian yang terdengar di telinganya, "Beri aku single room."

"Baik, tolong tunggu sebentar." Kata nona resepsionis dengan lembut.

Target di sebelahnya sudah menyelesaikan prosedur pergantian kamar. Ketika salah satu dari mereka menerima kartu kunci yang diserahkan oleh nona resepsionis, Qin Kexuan berpura-pura mengangkat tangannya untuk menyisir rambut. Dia menutupi gerakan matanya dengan tangannya, dan dengan cepat melirik dan menghafal nomor kartu kunci.

Orang yang bertugas menerima Qin Kexuan bertanya, "Maaf, berapa hari Anda ingin tinggal?"

"Satu malam."

"Baik. Ini kartu kunci kamar anda. Terima kasih telah menginap di hotel kami."

Qin Kexuan mengambil kartu kunci yang diserahkan oleh nona resepsionis, lalu berjalan ke lift bersama petugas yang memimpin jalan. Sejujurnya, dia memiliki perasaan yang buruk tentang ruangan kecil ini. Dia merasa tidak nyaman setiap kali ruangan itu bergerak dan berhenti, dan dia tidak tahu alasannya[1].

"Nona, kita sudah sampai. Kami harap Anda menikmati pengalaman menginap di sini." Petugas itu membungkuk, kemudian pergi.

Qin Kexuan memegang sesuatu yang disebut kartu kunci itu, lalu melihat ke pintu tanpa lubang kunci, dan mengerutkan kening. Dia menoleh dan ingin memanggil pelayan itu kembali untuk membukakan pintu untuknya, ketika dia melihat tamu di kamar sebelah mengarahkan kartu kunci ke mesin di sebelah pintu, dan dengan satu sapuan, pintu terbuka secara otomatis.

Dia meniru apa yang dilakukan orang itu, mengarahkan kartu kunci ke mesin di depannya dan menggeseknya. Tidak terjadi apa-apa. Dia mengulurkan tangan untuk mendorong pintu, tetapi tidak terbuka. Dia menggesek kartunya sekali lagi, masih tidak terbuka juga. Gesek lagi ...

"Pfft~"

Qin Kexuan menoleh dan menatap orang yang tertawa itu tanpa ekspresi, "Kenapa? Ada masalah?"

"Tidak, tidak, hanya saja ... kartu kuncimu terbalik."

Nada bicara orang ini agak aneh ... ah benar, dia adalah salah satu anggota SJ Boys. Anggota yang satunya berdiri di sampingnya, hanya diam dan acuh tak acuh. Bodyguard yang mengikuti mereka berdua sepanjang waktu telah menghilang, apakah agar tidak menarik perhatian? Qin Kexuan mengangkat alisnya. Dia ingat kartu kunci yang mereka ambil bukan untuk kamar di lantai ini. Sepertinya mereka telah bertukar kamar dengan rekan mereka, jadi mereka memang berganti-ganti kamar secara acak. Jika bukan karena mereka kebetulan pindah ke kamar di sebelahnya, dan kebetulan bertemu dengannya, mencari mereka di antara begitu banyak kamar di hotel yang begitu besar akan sedikit menyusahkan.

"Kalian adalah artis yang menggelar konser hari ini?" Qin Kexuan bertanya samar, dia sedang mengingatkan anggota timnya di ujung lain earphone bahwa target mereka telah muncul.

"Benar. Kenapa, kamu mau minta tanda tangan?" Pria yang spontan mengajak Qin Kexuan bicara itu bertanya dengan senyum cerah dan wajah berseri-seri.

Pria yang sejak awal tidak pernah membuka mulut menggumamkan beberapa kata dalam bahasa H kepada si wajah berseri dengan ekspresi serius, kemudian menarik si wajah berseri ke dalam kamar. Si wajah berseri berkata kepada Qin Kexuan dengan nada menyesal, "Maafkan aku. Lain kali, lain kali aku akan memberimu foto bertandatangan." Begitu dia selesai bicara, pintu ditutup.

Qin Kexuan dengan gesit menjentikkan jarinya, menyapukan kartu kunci di tangannya ke mesin, dan klik, pintu kamar terbuka otomatis. Dia menyelipkan dirinya masuk dan dengan lembut menutup pintu di belakangnya. Tanpa menyalakan lampu, dia langsung menendang sepatu hak tinggi yang menghalangi kakinya. Dia melompat beberapa langkah di atas sofa dan sampai ke dinding yang memisahkannya dari target. Dia menempelkan telinganya di dinding dan mendengarkan dengan saksama untuk beberapa waktu, tetapi tidak mendengar pergerakan apa pun.

"Lele, bagaimana situasinya sekarang?"

"Mereka tinggal di kamar di sebelahku, tapi tidak ada gerakan apa pun dari kamar mereka. Aku khawatir ini agak misterius."

"... Lele, bagaimana caramu mengetahui bahwa tidak ada pergerakan?"

"Tempelkan telinga di dinding dan dengarkan." Qin Kexuan ​​melapor ke walkie-talkie dengan jujur apa adanya.

"... Mmm kamu harus tahu bahwa ini adalah hotel bintang lima, kualitas kedap suara di dindingnya pasti sangat bagus, kamu tidak dapat mendengar gerakan biasa."

Qin Kexuan mengetuk-ngetuk dinding di depannya dengan tak percaya. Sekarang kekuatan internalnya hampir pulih sepenuhnya, bagaimana mungkin dia tidak berdaya menghadapi dinding?

"Lele, dengar, sekarang adalah kesempatan bagus, pergilah ke balkon dan lihat apakah kamu punya cara untuk masuk ke kamar mereka."

Qin Kexuan pergi ke balkon. Jarak balkon antar-kamar lebih dari tiga meter, "Tidak masalah, aku bisa ke sana."

"Bagus. Kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, kan?"

"Um."

"Kamu tidak perlu gugup, mereka pasti bukan tandinganmu. Kami di luar akan mempersiapkan backing-an, jaga-jaga kalau misalnya ada kecelakaan. Pokoknya, kami pasti akan membantumu."

"Mn." Kata Qin Kexuan dengan tenang. Sebagai orang yang bisa digambarkan sebagai pembunuh yang membunuh seperti mencabut rumput, sudah sejak lama dia tidak tahu lagi perasaan macam apa itu "gugup".

"Kamu mulailah bersiap. Xu Wu dan aku akan bergegas ke area terdekat sebagai dukungan dalam 5 menit. Xu Qiang akan bertugas memantau keseluruhan situasi di gedung seberang hotel. Meili standby di dalam mobil. Operasinya akan dimulai 5 menit lagi!"

"Laksanakan!"

Lima menit kemudian, Qin Kexuan, yang bersandar di dinding, mendengar 2 kata "mulai bergerak". Dia membuka matanya yang bersinar terang dalam kegelapan, datang ke balkon, menginjak pagar pembatas balkon, dan tanpa suara, melompat ke balkon sebelah. Dengan posisi setengah tiarap, dia melihat seseorang sedang duduk di sofa dengan punggung menghadapnya, menonton berita di TV. Dia memindai seluruh ruang tamu, tetapi tidak melihat orang lain.

Qin Kexuan berdiri dan berjalan menuju target yang sedang menonton TV. Kakinya yang tidak bersepatu mendarat di lantai tanpa menimbulkan gerakan apa pun. Dia datang ke belakang target dan mengangkat tangannya untuk membuatnya pingsan.

"&%¥#!"

Pria acuh tak acuh yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat Qin Kexuan, penyusup yang datang entah dari mana ini, dan segera berteriak pada rekannya yang tidak sadar bahwa dia sedang berada dalam bahaya. Pada saat yang sama, dia sudah bergegas maju untuk melayangkan tinju dan tendangan pada Qin Kexuan.

Qin Kexuan meraih selendangnya dengan satu tangan, dan tangan lainnya, yang awalnya dimaksudkan untuk membuat si wajah berseri yang sedang berkonsentrasi menonton berita itu pingsan, harus ditarik kembali untuk memblokir tinju pria acuh tak acuh itu. Dia ingin memblokir tendangan si pria acuh tak acuh, tetapi menemukan bahwa pria itu baru selesai mandi, dia hanya mengenakan handuk di pinggangnya. Jika dia menggunakan kakinya untuk memblokir, maka betisnya yang telanjang akan melakukan kontak intim dengan betis telanjang pihak lain.

Qin Kexuan, yang penampilan luarnya sangat modern, sebenarnya sangat kuno di bagian dalam. Meskipun dia telah membunuh begitu banyak orang dan tidak menghargai perbedaan antara pria dan wanita sebanyak wanita kuno lainnya, dia tetaplah wanita yang tidak mengetahui cara-cara dunia[2], dan dia benar-benar tidak ingin terlalu banyak bersentuhan dengan pria yang hampir telanjang, jadi dia mengelak ke samping untuk menghindari serangan pria telanjang itu. Tetapi tepat pada saat ini, dia melihat si wajah berseri mengeluarkan ponsel dan hendak menelpon bantuan. Dia meraih ujung selendangnya dan mengayunkannya ke ponsel di tangan si wajah berseri dengan kekuatan sedemikian rupa, sehingga ponsel itu hancur dengan satu pukulan.

Gelombang serangan kedua dari pria acuh tak acuh itu mengikuti setelahnya. Qin Kexuan menarik kembali selendangnya dan mengayunkannya ke salah satu pergelangan tangan pria acuh tak acuh itu seperti ular. Tangan yang satunya datang, dan Qin Kexuan segera menarik selendangnya dan mengikat tangan yang itu juga.

Tidak ada tangan, masih ada kaki. Pria acuh tak acuh itu berteriak dan menendang Qin Kexuan. Qin Kexuan menarik selendangnya, dan pria acuh tak acuh itu langsung tersungkur ke lantai. Dia berteriak marah dalam bahasa H.

Qin Kexuan menendang pelipis si pria acuh tak acuh dengan kakinya, dan si pria acuh tak acuh itu pingsan dengan geraman teredam. Si wajah berseri menyadari bahwa dia bukan lawan Qin Kexuan, jadi dia bergegas menuju pintu, ingin lari keluar untuk mencari bantuan. Bahkan jika dia tidak bisa menemukan bantuan, berlari ke keramaian jauh lebih aman daripada tetap di sini.

Qin Kexuan mengambil telepon kabel di sampingnya dan melemparkannya ke belakang lutut si wajah berseri, lalu melompat dan menginjak punggung si wajah berseri yang telah tersungkur ke lantai. Si wajah berseri yang tengkurap di tanah memutar kepalanya dan berkata dengan susah payah, "Siapa kamu sebenarnya? Apa yang mau ka一"

Qin Kexuan tidak menunggunya selesai berbicara. Dia berjongkok, kemudian mengangkat dan menjatuhkan tangannya ke lehernya seperti gerakan memotong dengan pisau, membuatnya pingsan.

"Lapor, kedua target telah dilumpuhkan," kata Qin Kexuan ke walkie-talkie.

"Secepat itu?!"

"Ya."

"Oke! Kami sekarang berpura-pura menjadi pelayan. Kamu buka pintunya dan biarkan aku masuk."

Qin Kexuan melepas selendang yang mengikat kedua tangan si pria acuh tak acuh dan memakainya kembali. Dia membuka pintu untuk membiarkan Xu Tianxian, yang menyamar sebagai pelayan, masuk. Xu Tianxian memberinya acungan jempol. Bagus sekali, dalam waktu yang begitu singkat, dia berhasil mengurus kedua orang ini sedemikian rupa tanpa membuat keributan. Apalagi katanya mereka berdua adalah master taekwondo.

Qin Kexuan hanya menyaksikan dengan wajah datar saat Xu Tianxian memasang sarung tangan putih, melewati pria acuh tak acuh yang terbaring di lantai dengan hanya handuk di pinggangnya, dan mulai meraba-raba tubuh si wajah berseri, tetapi tidak menemukan apa yang mereka cari. Dia mencari di setiap sudut ruangan untuk waktu yang lama dan tetap tidak menemukannya. Dia mengerutkan kening dan berkata ke walkie-talkie, "Meili, kamu yakin informasi yang diberikan markas pusat kepada kita itu sudah benar?"

"Informasi yang diberikan markas pusat adalah bahwa mereka menyembunyikan informasi rahasia itu di pena Parker dan membawanya bersama mereka."

"Sial! Tidak ada! Seluruh ruangan sudah kuperiksa. Tidak ada ya berarti tidak ada!" Xu Tianxian meledak.

Qin Kexuan diam-diam berjongkok dan meraih kerah si wajah berseri. Dia menekankan ibu jarinya pada titik akupunktur renzhong dan membuat si wajah berseri langsung bangun sambil berteriak kesakitan. Si wajah berseri melihat wajah Qin Kexuan begitu dia membuka mata, membuatnya ingin berteriak keras lagi.

Tangan Qin Kexuan dengan cepat mencengkeram tenggorokannya, membuat teriakannya tertahan. Qin Kexuan menatapnya dengan dingin dan tanpa rasa kasihan, dan berkata dengan dingin, "Berteriak sekali lagi, dan aku akan memotong tenggorokanmu."

Aura membunuh yang terpancar dari tubuh Qin Kexuan membuat si wajah berseri tidak berani meragukan keaslian kata-kata tersebut. Tatapan itu ... selama dia mengeluarkan teriakan, tenggorokannya benar-benar akan hancur di tangannya pada detik berikutnya.

"Katakan, di mana kau menyembunyikan rahasia militer yang kaucuri?" Qin Kexuan melonggarkan cengkeramannya agar dia dapat berbicara.

"Uhuk, rahasia militer apa? Aku tidak tahu."

Qin Kexuan mengencangkan cengkeramannya lagi, "Tidak mau bilang? Maka lebih baik aku membunuhmu, sehingga kau tidak dapat mengirim rahasia itu kembali ke negaramu. Hitung-hitung menyingkirkan dua mata-mata musuh juga."

Melihat hal ini, Xu Tianxian, yang sedang mengobrak-abrik kotak dan lemari di sisi lain ruangan, dengan cepat berbisik ke walkie-talkie, "Xu Lele, jangan impulsif! Kita tidak boleh menyentuh mereka!"

Sungguh merepotkan! Yang dia kuasai adalah cara membunuh orang, bukan cara menginterogasi[3]! Tapi setelah tinggal di organisasi pembunuh begitu lama, bahkan jika dia tidak pernah makan daging babi, dia telah melihat babi lari! Dia menoleh ke Xu Tianxian dan berkata, "Kau punya jarum?"

Xu Tianxian bertanya dengan gugup, "Apa yang mau kamu lakukan?"

"Interogasi. Kujamin, jika jarumnya cukup halus, itu tidak akan meninggalkan bekas yang jelas." Qin Kexuan mengangkat sudut mulutnya. Melihat wajah tanpa ekspresi itu memperlihatkan senyum samar, si wajah berseri yang lehernya tercekik sangat ketakutan, dia merinding di sekujur tubuhnya.

<><><>

[1] Alasan kenapa ruangannya terus bergerak dan berhenti.

[2] 人事: Bisa diartikan sebagai hubungan antar-manusia, cara kerja dunia, atau eufimisme untuk kehidupan seksual.

[3] 拷问: Bertanya sambil menyiksa. Yah, jenis yang sering ada di drama2 historical.

Notes: Oke, sudah jelas, H = 韩国 (Hánguó) = Korea.

Cuap-cuap snowlinxue: Apanya yang "tidak boleh menyentuh"? Orang udah dihajar habis2an.