webnovel

Biksu Kecil Yang Turun Gunung Bersama Masternya

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Master, master, kita mau pergi kemana?"

Gunung penuh dengan kabut tebal di pagi hari, suara burung yang berkicauan terdengar begitu jelas dari arah hutan yang berada di atas gunung.

"Turun gunung."

Dia menjawab pertanyaan itu dengan suara yang jelas dan lembut.

"Untuk apa turun gurung?"

"Turun gunung… untuk mencari papamu."

Suaranya terdengar semakin lama semakin dekat lalu muncul sebuah bayangan putih dari dalam kumpulan kabut.

Wajah laki-laki itu sangat bersih, dia mengenakan jubah biksu berwarna putih, bibirnya yang tipis tersenyum dan kedua matanya ikut tersenyum sambil melihat ke anak kecil yang ada di sampingnya itu.

"Master, kenapa harus pergi mencari papa? Apa master akan pergi bersama denganku?"

Saat menanyakan itu, kedua mata anak kecil itu terlihat basah, wajahnya terlihat lembut dan kulitnya putih, bulu matanya panjang dan bola matanya yang berwarna hitam terlihat begitu hidup, pipinya memiliki rona merah dan bibirnya terus bergerak bicara ke arah laki-laki yang ada di sampingnya itu, suaranya memenuhi gunung yang sunyi itu.

Biksu kecil itu terlihat sekitar berumur 6 tahun, dia juga mengenakan jubah biksu berwarna putih yang sama dengan laki-laki yang berdiri di sebelahnya tapi saat dia menggunakannya pakaian itu terlihat lebih menggemaskan.

Saat mendengar pertanyaan itu, Ji Yuan menghela nafas. Kemudian langkahnya menjadi semakin pelan lalu berlutut sambil memegang pundak anak kecil itu dan saling bertukar pandang.

Jarinya yang lentik itu mengusap kepala anak kecil itu dengan lembut.

"Ruanruan, kamu masih ingat apa yang pernah master katakan kepadamu? Kita para biksu yang tinggal di kuil Anqing sesaat tumbuh dewasa harus pergi keluar untuk mencari pengalaman. Ruanruan sekarang sudah besar, karena itu kali ini master membawamu turun gunung agar kamu bisa pergi mencari pengalaman. Selain itu Master juga harus pergi untuk beberapa saat dan kelak untuk waktu yang lama mungkin tidak akan bisa menemanimu jadi Ruanruan harus menemukan para papamu. Setelah kamu menemukan mereka, maka saat itulah master akan kembali mencarimu."

Melihat sorot mata yang begitu lembut membuat Ji Yuan merasa sedih, bagaimanapun dia akan meninggalkan anak yang sudah dia besarkan selama ini, hanya saja...

Sorot mata Ji Yuan menjadi sedikit muram, kakaknya menagalami kecelakaan, kedua orang tuanya juga sudah tua jadi dia tidak bisa berdiam diri karena itu dia harus pulang dan mengurus semuanya.

Tapi dia tidak bisa membawa Ruanruan bersamanya karena dia takut Ruanruan akan berada dalam bahaya karena itu dia hanya bisa menyuruh Ruan-ruan untuk pergi mencari ayahnya.

Saat dia memikirkan beberapa ayah Ruanruan itu, dia merasa sedikit khawatir.

"Ruanruan, jika kamu tidak menyukai para papamu itu maka telepon master, master akan menyuruh orang untuk menjemputmu lalu membawamu ke rumah master hanya saja master tidak akan berada di rumah dan mungkin Ruanruan akan merasa diperlakukan tidak adil untuk sesaat tapi master pasti akan segera menemuimu."

Saat Ji Yuan memeluk Ruanruan, mata Ruanruan seketika memerah. Dia mengusap hidung kecilnya kemudian memeluk leher Ji Yuan dengan tangannya yang kecil itu

"Ehm… Master harus segera pulang ya, Ruanraun… Ruanruan pasti akan merindukan master."

Setelah turun gunung, Ji Yuan harus meninggalkan Ruanruan. Saat itu Ruanruan tahu dia pasti akan ingin menangis, tapi ketika memikirkan bahwa Ji Yuan akan merasa sedih sesaat melihat dia menangis sehingga Ruanruan menahan diri untuk tidak menangis agar Ji Yuan tidak merasa sedih.

"Ruanruan, kamu sudah membawa barang-barang yang master berikan kepadamu?" Ji Yuan tersenyum kecil sambil mengusap kepala kecil Ruanruan, lalu dia menggunakan hidungnya untuk menyentuh hidung kecil Ruanruan, dia melihat ke arah Ruanruan dengan sorot mata tidak rela untuk berpisah.

Ruanruan menganggukkan kepalanya.

"Hm, hm… Aku sudah membawa semuanya. Ruanruan juga sering melihat foto itu jadi Ruanruan mengingat wajah para papa, dalam sekali lihat Ruanruan pasti bisa mengenali mereka. Jika… jika para papa tidak menyukai Ruanruan maka Ruanruan tidak akan memperdulikan mereka."

"Tidak mungkin." Ji Yuan tersenyum lalu memeluk Ruanruan dan menggunakan 1 tangannya untuk mencubit hidung Ruanruan.

"Ruanruan begitu penurut, begitu manis, siapa yang bisa tidak menyukai Ruanruan?"

Anak serigala yang mengikuti mereka sejak kecil melolong dan menggigit jubah Ji Yuan.

Ruanruan yang melihat serigala kecil itu langsung berhenti menangis dan tertawa hingga gelembung ingus yang ada di hidungnya karena sebelumnya menangis pecah.

Ruanruan merasa malu dan langsung menyembunyikan kepalanya di atas pundak Ji Yuan.

Ji Yuan langsung tertawa kemudian menggendong Ruanruan dan melanjutkan perjalanan menuruni gunung.

"Master cepat turunkan aku, tubuh master lemah dan Ruanruan berat, selain itu Ruanruan sudah besar, Ruanruan bisa berjalan sendiri."

"Biarkan master menggendongmu. Nanti saat master lelah, master akan menurunkan Ruanruan, ya?"

"Ehm… Baiklah kalah begitu, tapi hanya sebentar saja ya, master tidak boleh kelelahan karena ini."

Ruanruan mengatakan itu sambil menggunakan pakaiannya untuk mengusap keringat di dahi Ji Yuan, Ruanruan melihatnya dengan sangat serius seolah Ji Yuan memang benar-benar sangat kelalahan.

Ji Yuan tersenyum dan mereka berdua berjalan perlahan melanjutkan perjalanan, terkadang terdengar suara lolongan serigala kecil yang mengikuti mereka.

Ji Yuan membawa Ruanruan menuruni gunung, dari berita yang dia dapat di sini ada sebuah projek dan dia akan menyelidikinya secara langsung.

Saat dia melihat sebuah pedesaan kecil, cengkeraman tangan Ji Yuan yang menggenggam Ruanruan menjadi semakin erat.

Saat para penduduk melihat keberadaan mereka, semua orang langsung memberi hormat kepada Ji Yuan karena penampilan Ji Yuan yang berpakaian biksu.

"Master datang dari mana?" Tanya seorang wanita tua datang menghampiri Ji Yuan sambil memberi hormat kepadanya.

Orang yang sudah berumur biasanya sangat religius, sekarang dia melihat Ji Yuan yang menggunakan jubah biksu berwarna putih, wajahnya tampan dan mengeluarkan aura yang elegan membuatnya terlihat seolah dia adalah dewa yang bisa terbang kapan saja.

Orang-orang lain juga datang dan mengelilinginya, hanya saja entah kenapa tidak ada yang berani berjalan terlalu dekat dengannya tapi mereka juga tidak pergi hanya terus melihat mereka berdua dengan menjaga jarak.

Bola mata Ji Yuan terlihat jernih dan bibirnya tersenyum kecil.

"Amitabha, kami berdua datang dari perjalanan jauh, apakah kami boleh tinggal di sini selama beberapa hari? Tidak perlu khawatir, kami akan membayar sewanya."

Wanita tua itu langsung melambaikan tangannya, "Tidak perlu, tidak perlu. Silahkan ikut dengan saya. Di rumah saya kebetulan ada beberapa kamar kosong, selama kalian tidak keberatan tinggal di sini maka tidak masalah."

Ji Yuan menganggukkan kepalanya. Dia membawa Ruanruan masuk ke dalam rumah wanita tua itu, tapi tentu saja hingga akhir Ji Yuan tetap bersikeras untuk membayar sewa rumah.

Setelah beberes sedikit, perut kecil Ruanruan langsung berbunyi.

Ji Yuan tertawa kecil dan wajah kecil Ruanruan seketika menjadi merah karena merasa malu.

"Master jangan tertawa." Suaranya terdengar sedikit malu-malu.

"Iya, iya, tidak tertawa. Ruanruan mau makan apa? Master akan memasakkan untukmu."

"Roti isi sayur!" Sesaat mendengar perkataan Ji Yuan, mata Ruanruan langsung berbinar-binar dan langsung mengatakan makanan yang ingin dia makan.

"Kamu ini." Ji Yuan berhenti tersenyum lalu dia mencubit hidung Ruanruan dengan lembut lalu bangkit berdiri dan keluar.

Ruanruan tersenyum hingga matanya menjadi seperti bulan sabit dan dia terlihat sangat menggemaskan, dia terus melihat ke arah bayangan Ji Yuan yang pergi keluar.

Kemudian dia mengikuti Ji Yuan seperti ekor kecil.

Ji Yuan sangat suka makan dan dia juga suka memasak sendiri sehingga kemampuan memasaknya sangat hebat. Di mata wanita tua itu, masakan Ji Yuan terlihat sangat indah dan harum, seumur hidupnya bahkan dia tidak pernah melihat makanan yang begitu menggoda sebelumnya.

Meskipun semuanya adalah sayuran karena mereka vegetarian.

"Nyonya, saya meminjam dapur anda, jika kalian tidak merasa keberatan maka nyonya bisa ikut memakannya."

Wanita tua itu langsung melambaikan tangannya.

"Tentu saja tidak mungkin keberatan, terima kasih master."

Ji Yuan menganggukkan kepalanya, kemudian dia membawa makanannya dan Ruanruan ke atas.

Setelah selesai makan, Ruanruan berdiri di atas kursi kecil kemudian dia menggulung lengan pakaiannya dan membuat tangannya yang putih terlihat. Dia mulai mencuci wajahnya yang putih dan berisi itu dengan serius.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.