webnovel

Mencoba Menatap Tajam

Setelah drama "Tersenyum" yang membuatku kesal, kini aku mencoba untuk menatap tajam padanya agar ia sadar bahwa ada aku, diriku di sana.

Sudahkah aku memberitahu dimana aku berkerja? Aku bekerja di sebuah Kedai kecil bernama Kantin Cici

(Pemiliknya orang cina? Gimana kerja Sama orang Cina pelit nggak? Atau kamu di suruh nguli? hahaha)

Ya, pemiliknya orang Cina namun ia berbeda dengan Cina lainnya, yang kalian pikir bahwa orang Cina pelit perhitungan Dan sebagainya, ternyata itu Tidak. Yang ku maksud ialah Tidak semua. Cici sering berbagi, tak perhitungan, bahkan diriku Tidak di suruh kerja rodi / paksa hahahah salut ~

aku membuka Kedaiku pukul 3.00 Pm, jika diriku jujur, aku adalah orang yang Tidak selalu tepat waktu dimana kau memberitahuku jam 2 maka aku datang jam 3, jika aku janjian pada jam 6 maka aku bisa saja datang lebih 2 jam dari waktu janji itu

(berarti sekitar jam 8 dong?)

Ya, tepat sekali, bahkan jam setengah 9 hahaha itu terjadi saat aku pertama kali pertemuan dengan laki - laki yang mengabaikanku itu.

aku sedang mengelap meja sambil menatap ke langit dengan di halangi rindangnya pohon, angin menghembus melewatiku sepertinya ini hari yang indah. suara bisik sapuan masuk ke telingaku, siapa itu yang menyapu membuat suasana nyaman menghilang? ternyata itu adalah pria yang mengabaikanku, aku menatapnya Dan ia Sama sekali Tidak melihat, menatap bahkan melirikku, ia terus fokus menyapu, aku pun ikut menyapu halaman kedaiku.

aku sengaja menyapu bersamanya hingga kami bersebelah tak sedikit pun is menatap ku, aku merasa benar - benar di abaikan.

(kok kamu bisa berfikir kaya gitu? mungkin dia nggak tertarik kenalan Sama kamu? iya, bisa jadi lelaki itu sudah punya pacar jadi dia mengabaikan mu! nay apakah kamu benar - benar ingin dia menatap mu? seambisi itu agar kau di lihat?)

AHHHHHH TERLALU BANYAK PERTANYAAN! KEINGINANKU SAAT ITU CUMAN 1 YAITU IA MELIHATKU DENGAN JELAS.

NAMUN JIKA AKU TELAH MENGENALNYA AKU PUNYA KEINGINAN LAIN YAITU MASUK KEDUNIANYA.

(jangan terlalu agresif nay, mungkin saja ia telah melihat mu dari jauh, benar pertanyaan sebelumnya mungkin ia telah memiliki pacar Dan mencoba untuk membatasi pandangannya, hargai setiap tindakannya)

"ADUHH nyebelin banget sih, nyapa aja enggak, setidaknya ia punya sosialisasi yang baik" kata ku dalam hati

(lantas bagaimana kelanjutannya? gimana situasi saat kau sedang nyapu bersamanya nay?)

aku terus melanjutkan menyapu namun mataku sekejab - kejab menatap dirinya, bahkan sampai sekarang pun aku masih menatap namun enggan karna kami memiliki suatu konflik saat ini

rambut yang pernah ku bilang di Bab "Tersenyum" itu sangat menawan kau bisa lihat di Instagram @oo.ni.ay.o ilustrasinya seperti itu, matanya yang sipit, tubuhnya yang tinggi, suaranya yang lembut dengan khas logat jawa, kalian sudah bisa membayangkan?

aku selalu mencoba menatap tajam kepadanya namun tak ada halnya terjadi Selama 1 bulan, aku mulai lelah semua lelucon bang epung Dan bang satria selalu mengejekku semakin aku ingin dekat dengannya APAPUN YANG HARUS TERJADI.

aku adalah seorang yang mudah sekali jatuh cinta, mudah membuat orang menyukaiku (namun hanya sekejab) karna aku adalah orang yang mudah di cari tahu, dengan kata lain lelaki menyerah begitu saja karna aku adalah seorang yang mudah di tebak.

aku punya banyak pertanyaan, SANGAT BANYAK!

Mengapa semuaborang berfikir jika wanita mendekatkan diri pada lelaki terlebih dahulu atau memulainya lebih dahulu itu bisa menjatuhkan harga diri wanita, benar begitu?

lantas apa yang membuatnya jatuh? karna hanya kata

"Tidak pantas perempuan yang memulai terlebih dahulu?"

HANYA KARNA ITU!?

Laki - laki pun jarang mengetahui jika wanita itu menyukainya, apakah wanita tak berhak untuk mencintainya lebih dahulu?

selalu saja aku melihat Dan saran dari teman, sebuah vidio atau creator di sosial media lainnya yang tertulis

"SESUKA - SUKANYA WANITA KEPADA PRIA MAKA JANGAN DI TUNJUKIN LEBIH DAHULU ATAU NGASIH TAU DULUAN"..

Pada intinya nggak boleh wanita yang memulai duluan, memangnya kenapa jika wanita seperti itu? lelaki menyebutnya wanita itu murahan? nggak punya harga diri? jelaskan dengan jelas kepada Saya, Saya mengerti Hal itu namun harus seperti itu MENGAPA?

Aku terlalu agresif mungkin saja aku terlalu berlebihan menatap laki - laki yang mengabaikanku itu, suatu hari aku bercerita pada bang satria tukang kopi tentang laki - laki yang mengabaikanku.

"kenapa ya aku selalu manatap dia" keluh ku dengan tatapan kosong menghadap cafe JK

"dia siapa?" Tanya bang satria yang merespon cepat keluhan ku

"Itu, dia, karyawan JK" kepalaku mendengak seperti menunjuk ke arah JK (Sangat tidak sopan)

"Siapa Namanya?" Tanya bang Satria

"Tidak tahu, aku belum pernah kenalan" Kataku sambil merenungkan kepala

"kenapa sih nay galau bener Romannya" datang bang epung dengan nampan hitamnya, suara bisiknya memenuhin1 titik

Seketika lelaki yang mengabaikanku itu muncul, ia sedang merapihkan meja yang penuh dengan piring Dan mangkuk Kotor.

aku tarik apron yang di pakai bang epung lalu bertanya "Bang epung, nama dia siapa?"

"itu? yang di JK?" Bang epung menoleh kearahku

"Iya" jawab ku

"emangnya belum kenalan?" Tanyanya lagi

"Belum" aku

"kenalan lahh" Katanya sambil membuang muka

aku mengabaikan obrolan itu Dan mencoba mengabaikan situasinya, aku yakin pasti aku akan tau atau dengar sendiri siapa nama dia walaupun bukan sekarang, namun.

"Binggg" Teriak bang epung arah ke JK seolah memanggil nama karyawan itu

"Wuttt!" Sautnya, ternyata benar, BING!

aku terkejut Dan merasa sangat senang karna mendengar kata BING, apakah itu Namanya? aku rasa ya karna ia menjawab.

"Elap mejanya yang bersih bing kaya jidat dia" Kata Bang epung sambil menunjukan diriku, aku sangat malu wajahku merah Dan aku terkejut dengan tindakan Bang epung.

"Kok aku?" Kataku sambil mundur

"hahahaha" Bing tertawa

sontak aku pun menepuk pundak bang epung

Bing adalah nama yang unik, aku berfikir Dan semakin tertarik untuk mencari tahu tentang ya, BING.

Aku merasa bahwa Bing baru saja menatap atau melihat ku walau hanya sekilas, namun aku merasa senang karna ia tertawa karna Bang epung menunjukanku, betapa senangnya jika aku terlihat Dan seseorang meresponku.

aku mulai bimbang dengan tindakanku, haruskah aku melanjutkan atau tidak, namun saat itu aku juga terpaku dengan kata

"wanita Tidak boleh bertindak / mencaritahu tentang laki - laki terlebih dahulu"

aku mengikuti kata itu namun diriku tak bisa menahan, aku bersih keras untuk mencaritahunya sendiri dengan keahlianku, aku tak pandai mencari tahu tentang orang namun aku akan berusaha sebaik mungkin agar ia nyaman.

sudah terlihat jelas bahwa aku adalah orang yang agresif soal mendekati / mencari tahu tentang laki - laki Dan aku melawan perkataan di atas yang berbunyi "Menjatuhkan harga diri wanita" aku tak peduli, yang aku pedulikan adalah mencari tahu tentang dirinya Dan mencoba untuk masuk ke dunianya yang telah ku jelaskan pada Bab 1 "Tersenyum".