Kantin sekolah sangat ramai, padahal kantin sudah dibangun cukup luas. lagi lagi Zen and Genk menjadi pusat perhatian para cewe cewe yang ada di kantin. Bukan tanpa alasan, tetapi semua anak sekolah Zen and genk adalah Genk cowo yang sangat terkenal akan kegantengannya. Tak heran jika semua cewe yang ada di SMA Harapan berbondong bondong ingin menjadi kekasih Gatra ataupun Zen.
" hai Zen, kita boleh gabung gak " tanya seorang cewe yang langsung duduk samping Zen.
" sorry lo siapa ya ?" ucap Zen dengan singkat.
"kenalin aku Sasa, anak IPA.5 . " jawab Sasa dengan senyum yang lebar.
" eeeehhhhh , tante . ngapain lo duduk deket temen gue ?" teriak Citra hingga membuat beberapa anak yang ada di dekatnya menutup telinga rapat rapat.
"mampuus, kan lo Dri. cewe lo udah bertanduk nih sama Sasa " ucap Gatra dengan sedikit tersenyum.
" biarin aja bro, kita liatin dulu siapa yang menang. mumpung ada film drama gratiskan ." sambung Gaudri sambil tertawa kecil.
"dih si bego, itu cewe lo bro. kita bukan lagi nonton Tersanjung. tapi seru juga sih hehe " jawab Gatra sambil terkekeh
" ihh .. apa sih lo kampung. gausah ngaku ngaku deh. dan denger ya gue itu bukan tante, tapi emang face gue yang emang udah cantik aja dari sananya " sambung Sasa dengan gaya centilnya.
Zen yang hanya duduk terdiam melihat kedua cewe di depannya meributkan hal yang gak jelas, lalu berdiri dan menarik tangan Bintang yang hanya berdiri terdiam di samping Citra.
"Zeennn , tunggu . elu si kampung, gara gara lo Zen pergi " teriak Sasa lalu meninggalkan Citra
" kampung kampung gini juga muka gue asli, gak kaya lo tebel bedak semua. mau ngelenong mba. " teriak Citra, walaupun dia tau Sasa sudah pergi jauh dari hadapannya.
" loh Bintang kemana ? " tanya Citra keheranan.
"Citra sma Zen, gatau kemana. yuuk cari " ucap Gatra dan di ikuti Gaudri dan Citra
***
Tak beberapa lama, mereka berhasil menemukan Zen dan Bintang. Ternyata Bintang dan Zen sedang duduk terdiam di taman paling belakang sekolah.
"eehheemm .. berduaan aja nih. kita gak di ajak". celetuk Gaudri yang mengagetkan Bintang dan Zen dari lamunannya masing masing.
"eeh kalian, udah debatnya Cit ?" tanya Zen dengan nada meledek.
" udaah, elu Tang bukannya belain gue malah pergi sama Zen. sahabat macam apa itu ", ucap Citra dengan menjulurkan bibirnya.
" uu tayang, jangan ngambek dong. salahin Zen tuh ngapain narik gue tiba tiba " ucap Bintang sambil menunjuk muka Zen.
"udah udah, kenapa jadi main salah salahan sih " ucap Gatra,
"babieeeeeeeee " ucap Citra dengan nada manja sambil menjulurkan bibirnya.
" hadeeuuh, elu sih Tra. apa sayang " ucap Gaudri sambil mengelu pucuk kepala Citra dengan lembut.
^^^
Kriiingggg ... Kriiinggg .. bel masuk jam istirahat telah usai
Zen tertidur di dalam kelasnya, Gatra dan Gaudri asik bercanda gurai dengan teman temannya.
aku berada di tengah hutan yang sangat gelap,aku melihat gadis itu ! iya gadis yang selalu aku lihat di belakang sekolah. aku melihat gadis itu menangis dan siapa ketiga lelaki itu, lelaki yang menampar dan menedak tubuh serta wajah gadis itu.
Tidak lama, aku melihat gadis itu di perkosa oleh ketiga lelaki tadi, ada yang memegang tangannya dan ada juga yang membekap mulutnya hingga gadis itu tidak dapat bersuara hingga tubuh gadis itu aku melihatnya tidak bergerak lagi.
"JAAANGGGAAANN " aku berteriak, menutup wajahku tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukan ketiga lelaki itu, aku mencoba berlari dan ingin menolong gadis itu. Tapi tiba-tiba cahaya putih yang sangat terang mengenai mataku hingga aku menutup mataku karena sangat silau dan aku merasakan ada sesuatu yang menarik badanku hingga aku tersadar aku tertidur di kelas.
" Zen, lo kenapa ? bangun woi ?" ucap Gatra yang melihat Zen seperti mendapati mimpi buruk.
" lo kenapa, lo mimpi lagi bro " tambah Gaudri.
" iya bro, gue mimpi cewe yang beberapa kali gue liat di halaman belakang sekolah ." jelas Zen.
" Cewe ? perasaan anak sekolah kita gak ada deh yang pernah ke halaman belakang Zen, denger denger sih halaman belakang itu angker. sering banget anak anak junior liat penampakan cewe belanda disana, tapii belum ada sih yang sampai kesurupan gitu ." cerita Gaudri.
"sebenarnya tempat apa ini, kenapa aku selalu merasakan hal yang ganjal pada gedung ini atau bahkan ada sesuatu di tanah ini sebelum gedung ini berdiri ? " beruntun pertanyaanku.
"Zen, kamu harus tau. " Aku " terbunuh di tanah ini. aku di perkosa hingga mati oleh tiga lelaki itu. Tubuhku dibuang begitu saja tanpa dikubur dengan layak. tubuhku membusuk dan satu bulan kemudian tubuhku baru ditemukan oleh warga. " ucap hantu gadis itu dengan nada sedih.
"Zen, lo yakin enggak mau ke UKS ? muka lo pucat parah loh, asli deh " tanya Gatra dengan nada khawatir.
"gausah bro, gue gpp kok . " tolak Zen.
aku penasaran apa yang sebenarnya hantu gadis itu inginkan, tapi gimana ya caranya biar aku bisa mengajak hantu gadis itu berkomunikasi.
Bel pulang sekolah berbunyi, tidak seperti biasanya aku merasakan tubuhku sangat lelah dan jalanku agak lamban. kepalaku sangat pusing, banyak sekali hal-hal yang aku pikirkan hari ini.
" woi ngelamun aja lo, gue laper nih. kita makan dulu yuuk ? tanya Gatra.
"ayoo, chat anak anak gih biar sekalian kumpul. " ucapku perlahan.
Gaudri tidak lama kemudian, megeluarkan handphonenya dari saku celana dan mengetik sesuatu di group Whatsapp
"Statuskita United "
ping
ping ..
guys, gue, Gatra & Zen udah duluan ya ke coffe shop biasa
kita ketemu disana.
Setelah mengirim chat group whatsapp mereka bertiga pun langsung menacapkan gas ke tempat yang sudah di tentukan.