POV BEY
Setting : Masih di taman kota yang gelap Bey baru menyadari keadaan sekitarnya yang sepi
-
-
-
Tak kusadari malam semakin larut, udara dingin seperti membekukan airmataku. Aku sudah berhenti menangis bahkan tissu di tas mungil ku pun habis, aku memutar kepala melihat sekitar, mencari tahu dimana posisi ku saat ini, tapi semua terasa asing bagi ku
" Aku dimana ? " menyadari tempat yang sepi dan gelap membuat ku takut. Seseorang pemuda yang masih berusia belasan tahun menghampiri ku, dia heran melihat wajah cemas ku
" minum kak " awalnya aku enggan menerima uluran botol mineral dari ABG yang tidak ku kenal tapi senyumannya yang tulus dan manis membuatku membuang semua firasat buruk. Lagipula tenggorokan ku terasa kering karena terlalu lama menangis bahkan tadi aku juga berteriak beberapa kali, aku sangat kacau kali ini ! pantas tenggorokan ku jadi sakit, aku meneguk minuman itu dengan cepat pemuda ini menatap ku dengan senyum di wajah, dia terlihat sangat baik dan imut
Mata ku seperti memudar, kepala ku berputar putar, pemuda itu memegang bahu ku dengan susah payah aku berusaha menepis tangannya tapi tenaga ku seperti hilang, aku rasanya sangat lemah dan mengantuk. Aku melihat seorang pria lagi dengan baju jas hitam
" BEEEYY !! " dia berteriak beberapa kali dengan suara panjang, terasa samar di telinga, aku mendengar dia berteriak dan ...
***** ******
POV REO
Setting : Reo berlari menyusuri trotoar, matanya siaga mencari sosok Bey, hingga dia bisa melihat gadis itu yang terlihat cemas duduk di kursi taman dengan seseorang di sana, Reo segera berlari menghampiri
-
-
-
Sial !! anak kecil ini beraninya menyentuh wanita yang ku sukai, bahkan aku pun belum pernah menyentuh nya, dia membuat amarah ku memuncak tak tertahan lagi
Aku memukulinya tanpa ampun
jika bukan tubuh Bey yang akan tersungkur dari duduknya. Anak kecil ini sudah ku buat bertemu liang kubur
" BEYYY !!" dengan cepat ku sambar badannya yang segera akan roboh, aku memanggil - manggil namanya, menggoyangkan badannya berusaha membuat dia tersadar. Entahlah apa yang diminumnya, saat kucium air mineral itu agak berbau. Aku melempar botol itu ke arah pemilik nya yang tersungkur di tanah
" Beyy... " aku masih berusaha menyadarkannya. Matanya berusaha terbuka sedikit dengan susah payah, aku memanggil namanya berkali kali tapi dia tak menyahut juga
" Mariooooo.... " gumamnya lirih dan pelan namun jelas ditangkap oleh telinga ku
Brengsek !
Aku kesal mendengar nama laki - laki pengecut itu, kau banyak menderita hanya karena pria itu Bey. Kenapa kau tidak melihat aku yang bersama dengan mu, kau selalu saja mengingat pria itu, dia itu tak pantas untuk mu Bey ! Aku hanya kalah waktu dengan nya tapi tak sekalipun kau mau menoleh untuk melihat keberadaan ku, itu membuat ku jengkel
Aku berusaha menghubungi Ailee, dia tidak mengangkat telponnya. Aku mencoba menghubungi Azka tadi mereka masih bersama, pikir ku cepat
" Hallo ! "
" Ailee mana ! " Sambarku cepat membalas suara telpon di seberang sana
" SIAAL !! " aku semakin kesal mendengar ucapan Azka bahwa Ailee sudah mabuk dan hilang kesadaran, aku bahkan meninggalkan adik ku demi diri mu Bey, tolong kau pertimbangkan aku lain kali. Aku menggendong badan Bey, menidurkannya di kursi belakang. Aku memasuki pintu mobil, berhenti sejenak untuk berpikir
Aku menoleh ke belakang melihat wajah Bey, bibirnya terus bergumam pelan, berkali kali aku mendengar jelas dia memanggil nama itu ! likiran ku semakin kalut, jantungku berdetak cepat karena panas, aku tidak suka mendengar nama itu !
" Aku harus mengantarnya kemana ? " kepala ku berpikir keras, kalau ku antar pulang apa kata orangtua nya nanti, apa yang telah aku lakukan dengan putri mereka ? aku takut mereka akan salah paham dengan ku. Aku mencari akal. Aku menelpon Azka sekali lagi
" Ka, tolong ketik pesan ke orang tua Bey dengan ponsel Ailee, kau katakan Bey menginap di rumah keluarga ku, okey ! " pintaku memaksa pada Azka, pria di seberang sana sepertinya menurut saja. Azka menjawab ok. Fiuuuh ... Aku membuang nafas lega, kuputar stir dengan kecepatan maksimal menuju apartment ku
Maaf Bey aku membawa mu tanpa bertanya dulu, ini sudah malam dan keadaan mu sedang tak sadar kali ini. Aku menoleh ke arah Bey berbaring di belakang kursi ku, dia terus saja bergumam dengan wajah yang kian merona, wajah apa itu ? Ini jalan pilihan terbaik menurut ku. Aku menambah kecepatan
Aku merebahkan Bey dengan sangat hati - hati, dia masih tertidur pulas, ku benahi gaunnya yang tersingkap. Aku melepas stilettonya, kulit kakinya yang halus mencuri perhatian ku, kulit yang sungguh halus, membuat aku sempat tertegun lama. Aku sedikit gugup saat kulit kami bersentuhan
Aku melepas anting panjangnya, wajah ku menatap lekat wajah Bey yang tertidur tenang dan pulas. Kau cantik sekali Bey. Aku tak bisa mengalihkan pandangan dari wajahnya yang mempesona, wajah nya yang tenang dengan rona merah muda
" Ah apa sih ! " Aku memutar badan, membuang pikiran kotor ku jauh jauh, ingat Reo dia sedang tidak sadar dan sadarlah ! di hatinya hanya ada Mario ! cih ! Aku tersenyum kecut, serepot ini kah berjuang demi cinta Aku menertawai diri sendiri, aku tak pernah selelah ini untuk mendapatkan hati wanita sebelumnya
Aku bangkit, melepas jas dan memasukkan ke dalam lemari, membuka kancing kemeja satu persatu. Sebentar ! Aku tersadar ada gadis di kasur ku saat ini dan aku santai sekali membuka baju, aku menatap Bey sebentar ah.. dia masih pulas ini, pikir ku tak masalah. Aku lanjut membuka kemeja
" Mario ! " Aku memutar badan, kaget melihat Bey yang sudah duduk di kasur, senyumnya mengembang dengan tatapan mata yang sayu, wajahnya merona merah
" Mariooo kuuu.. " Dia bangkit dan memeluk dada ku yang terbuka, aku bingung. Apa yang harus aku lakukan ? tangannya menyentuh kulit ku, membuat jantung ku berpacu cepat, aah.. kenapa dia sedekat ini !
" bagaimana ini " gumam ku bingung, aku berusaha menutup dada dengan kemeja yang sudah hampir terlepas yang hanya menyangkut di ujung lengan ku dan saat ini Bey menempel pada ku, tangannya memeluk pinggang ku dan menenggelamkan wajah ke dalam dada ku
Deg ! Deg !! Deg !!!
Dada ku bergemuruh, beginikah rasanya dipeluk wanita yang kau cintai ? yang kau dekati bertahun tahun tanpa ada balasan, begini bahagia nya kah ! Aku rasanya ingin melompat dari kamar ku ini memamerkan betapa rasa bahagia ini sangat menakjubkan
" Mariiooo.. "
Senyum lebar ku perlahan memudar, tentu saja rasa bahagia ini semu, dia tidak pernah menganggap ku, di dalam hatinya hanya ada pria itu. Sial kau Mario ! aku mengepalkan tangan ingin sekali menonjok tembok melampiaskan amarah ku terhadap pria itu. Bey mengangkat wajah nya, aku menatap sorot matanya yang layu tapi penuh hasrat. Damn ! sesuatu bergejolak dalam diriku, aku berusaha menahannya, please ... ini salah !
Sekali lagi Bey menyebut namanya lirih, gadis ini semakin memepetkan tubuhnya, membuat aku terdesak. Aku mengangkat kedua tangan, bingung ! Apa yang harus Aku lakukan ?
Harus kah aku menolaknya karena aku adalah Reo bukan Mario. Tapi.. tapi.. tapi.. tapi aku juga menginginkan wanita ini, aku bahkan sering memimpikan nya. Aku mendorong pelan tubuhnya ke arah kasur, berharap tubuh itu kembali tenang dan tertidur, dia menurut saja dengan desakanku
Aku menatap wajahnya sekali lagi, tawa kecil ku seperti meledek diri sendiri, aku sangat mencintai mu Bey ! haruskah aku seperti ini ? kau pasti kecewa dengan ku, tapi bertahun - tahun aku mengharap kan dirimu, apakah ini adalah kesempatan awal untukku ? aku sangat mencintai mu
Aku mohon maafkan aku, beberapa saat aku memandanginya meyakinkan diriku dengan apa yang akan aku hadapi setelah semua yang akan terjadi, aku menarik nafas panjang, dadaku bergemuruh semua rasa berkecambuk di sana
Aku merangkak perlahan menatap nya sekali lagi, dia bergumam lagi, nama yang di ucapkan itu membuatku jengkel, kesal, kecewa bahkan marah
" Kau cantik sekali Bey " bisik ku lembut, aku sedikit ragu, seketika kutarik tangan ku menjauhi daun telinganya, kulit leher dan tarikan nafasnya yang menderu membuat hasrat dalam dada ku bergejolak. Sekali lagi aku menatap wajahnya yang sendu, dia menatapku dengan sorot matanya yang layu
Ragu ku hilang seketika, yang ada hanya perasaan ingin memiliki yang tak terbendung lagi , kau adalah wanita yang aku sukai yang selalu hadir di mimpiku, kini kau ada di hadapan ku, aku lepas semua kendali yang mmembelenggu. Aku mendekati telinganya dan berbisik
" Ini Reo... " aku bisa merasakan semuanya, rasa yang indah dan tak akan pernah aku lupakan. Ini bukan kali pertama untuk mu ? kau tak sepolos yang ku kira Bey, tapi aku tetap mencintaimu. Aku pun bukanlah pengalam pertama, tapi raut wajahmu yang indah adalah kali pertama bagi ku untuk selalu memiliki mu.
Aku tahu ini semua akan menjadi penyesalan jadi maafkan aku sekali ini saja, kami menutup hari itu bersama dalam ketidak sengajaan yang penuh nikmat, aku merasakan apa yang selama ini hanya ada dalam mimpi ku, menikmati tubuh indahmu yang selalu mengganggu imajinasi ku, kami tenggelam merajut mimpi indah bersama
terima kasih sudah membaca sampai disini..
terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..
Komentar tiap tiap babnya..
Kirim power stone sebanyak2nya
beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya
ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)