POV BEY
Setting : Mama Papa Bey dan Willa juga Dina bersiap melepas kepergian Mario, pria itu sudah memesan taksi online yang akan mengantarnya pulang, semua meraut sedih walau tetap berusaha mengukir senyuman
-
-
-
Lalu cahaya mentari pagi ini meredup, tidak menghangatkan seperti biasanya, mobil hitam terparkir di depan gerbang rumah. Aku, mama, papa dan kedua sahabat ku semua hanya diam. Sesekali kami semua menarik sudut bibir mencoba menggariskan senyuman
Mario meringkas semua barangnya, dia berpamitan satu persatu. Sampai tiba di hadapanku. Aku memeluknya erat, berat hati ku melepas diri mu, aku enggan melepaskan mu kali ini, hati ku merasa amat berat
Aku sudah tidak punya malu melepas semua resah di dalam hati di depan semua orang, melemparkan airmata yang taj terbendung. Aku sungguh tak sanggup berpisah seperti ini, entah bagaimana pun cara mu menenangkan ku, hati ini tetap cemas. Aku merasa takut. Aku tak mampu menenangkan diri, aku takut kehilangan Mario
Dina dan Willa memelukku erat, mereka menepuk nepuk pundak ku mencoba menenangkan tangisanku yang terus menderu, kudengar suara mama dan papa samar memanggil - manggil namaku.
Semua samar di pendengaranku, yang jelas hanya suara mobil yang menderu dan kian menjauh. Aku berlari menyusul dengan rasa yang berkecambuk di dada tapi tenaga ku hanya sampai di depan gerbang. Aku bersimpuh di sana. Air mataku mengalir deras hingga tubuh ku terjatuh, kaki ku tiba tiba melemas
" Maariiioooo !! " isak ku kian dalam menyesakkan dada dan tertahan di tenggorokan. Aku terus sesegukan menahan rasa nyeri yang membuat jantung ku berdenyut sakit
Mama menjangkau bahu ku menuntun masuk ke dalam rumah. Aku meneguk minuman dingin yang disodorkan sahabatku tapi tegukan ini tak juga meredakan panas di dalam hati ku. seperti goresan luka yang kian melebar Mario kau meninggalkan ku dengan perasaan yang tak mampu ku tahan, entah mengapa aku harus bersiap luka lebih dalam lagi kali ini
Rasanya aku takut kau tak kembali lagi. Aku takut kita akan berpisah untuk selamanya, entah berapa lama, padahal kau berjanji akan kembali ke sini, tapi perasaan ku malah ragu
Dulu sekali, saat itu qku baru merasakan getaran cinta terhadap dirinya, merasakan bagaimana menyentuh laki - laki, menyentuh bibir seseorang. Hari itu aku memimpikan cinta yang indah yang penuh kehangatan tapi dirimu seperti teka - teki untuk ku, baru saja kemarin kita melalui hari indah tapi kenapa hari ini sungguh berbeda. Nyatanya waktu menjeda kami dengan banyak alasan. Aku menerima hari tanpa diri mu
Di saat ku sudah tak banyak berharap kau malah hadir kembali dalam hidup ku. Saat itu aku percaya kemanapun itu, selama apapun itu, cinta ku pasti hanya kepada mu, aku sungguh tlah jatuh cinta padamu seutuhnya. Aku akan selalu menanti mu
***** *****
I Bulan berlalu
POV BEY
Setting : Bey berjalan di perkarangan kampus, gadis itu membalas senyum sapaan hangat Ailee dan kakaknya yang tampan, mereka sedikit berlari mengejar langkah Bey yang bersiap meninggalkan kampus
-
-
-
Aku melalui dengan baik ujian di kampus ku hari ini, hanya begitu saja. Aku lebih fokus pada study ku. Sesekali Reo dan Ailee menggoda ku di kampus, aku mulai dekat dan menyukai mereka tapi hanya sebatas teman. Aku masih tetap utuh ke pada mu, Mario
Jangan cemburu padanya ya Sayang
II Bulan Berlalu
POV BEY
Setting : Bey tertawa kecil menyimak obrolan di ponselnya, dia segera ke ruang makan dan mengambil sepotong roti dan menyantapnya, Bey juga meninggalkan kampus dan menelusuri trotoar dengan langkah santai hingga tiba ti toko buku sebelumnya, tapi dia hanya terpaku menatap rak rak buku yang penuh, wajahnya sedikit kecewa karena tak melihat sosok yang dia harapkan berada di sana
-
-
-
Ini juga menjadi hari yang biasa, bercanda di ponsel bersama sahabat lama ku, menikmati roti buatan orangtua ku, menjalani hari - hari di kampus dan sesekali aku menyusuri jalanan, menikmati aroma buku baru di toko buku dimana kita pernah bertemu dalam kesempatam yang diberikan oleh waktu
Hey apa kau ingat ? toko buku itu ! di sana kita pernah bertemu lagi setelah sekian lama tak bertemu, memulai hubungan baru lagi yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Kita berbagi sayang dan cerita sekali lagi
Aku percaya sekali saat itu adalah bagian dari keajaiban. Aku tidak pernah menyangka kita akan bersama lagi. Bahkan lebih dari sekedar kebersamaan seperti sebelumnya
aku beberapa kali kesana berharap kita mengulang kembali pertemuan kita
V Bulan Berlalu
POV BEY
Setting : Bey mencoba menghubungi nomer lewat ponselnya, dia memasang wajah kecewa mendengar mail box dari seberang sana, langkah gadis itu menuju kamar tamu di lantai bawah, wajahnya jelas terlihat sendu dan terluka
-
-
-
Aku mulai bosan tanpa mu, bagaimana dengan diri mu ? tidakkah kau mencari dan merindukan ku ? kemana aku harus mencari mu ? aku tidak menemukan jejak apapun tentang hidup mu
Hey aku mencoba menghubungi banyak nomor ponsel yang kutemukan di internet yang berhubungan dengan keluarga mu. Ada apa dengan mu apa kau melupakan ku begitu saja ?
Kau tidak mungkin melupakan ku kan !
Ingat lah ruangan ini !
CKLEK !!
Aku mendorong pintu kamar tamu yang pernah kau tinggali, tidak ada aroma mu lagi di sini semua seperti sudah memudar
Tapi ingat lah sayang, ingatan ku tentang kita di sini tak sedikit pun berbayang, semuanya silih berganti terbayang jelas bagaimana kita melepaskan perasaan untuk pertama kalinya, kau dengan tindakan ragu ragu mu, aku dengan wajah yang menahan sakit, kau ingatkan !
Saat pertama kita menjadi satu, saat dengan detak jantung dan rasa penasaran menyatu bersama, saat kita menikmati semuanya tanpa ingat resah
Saat itu sungguh aku percaya telah menjadi milik mu seutuh nya dan sampai saat ini pun aku selalu percaya, aku berusaha percaya kau akan kembali kesini menemui ku lagi
Aku menyentuh bibir ku, mengingat kembali saat dirimu menikmatinya, merasakan tubuh ku. Merasakan hal baru bersama sama. Kau ingatkan itu, Mario
Dimana pun kau berada jangan pernah lupa itu, kenangan pertama kita, aku telah mempersembahkan semuanya untuk mu. Aku duduk di tepi kasur, saat itupun begitu. Kita mengobrol sebentar
Sesuatu menyentuh tumit ku. Aku menunduk menggapai bungkusan di bawah kasur. Mario meninggalkan sesuatu di bawah sini, sebuah benda yang dia tinggalkan diam diam di bawah ranjang kamar ini
Sebuah kotak
Aku membukanya berlahan. Album foto. Kusingkap lembar demi lembar perlahan, ada banyak wajah ceria disitu, ini adalah kumpulan potret pada hari itu.
Aku meraba tiap tiap lembarnya, kehangatan dan kebahagiaan ada jelas di sana. Kelopak mata ku memanas, airmata tak berhenti mengalir, satu persatu seperti berebut ingin turun menelusuri pipi ku
" ini cantik.. " aku terus bergumam tak jelas, mataku tak memberi waktu untuk melihat semuanya dengan jelas, airmata membuat semua lembar foto berbayang
" ini bagus .. " gumam ku gemetar, bahu ku berguncang. Aku terlalu rindu kehadiran mu bersama ku, tidak kah kau rasakan hal yang sama. Kemana kau kini ?
Mama dan papa mengintip di balik pintu dengan sabar dan tenang mereka menghiburku. Papa merangkulku hangat, mama mengelus dahi ku lembut. Mama melihat album foto di tangan ku
Diambilnya, diangkatnya, dibaliknya perlahan, kini air matanya pun menetes ditengah garisan senyum yang tak jelas lengkungan nya. Tidak kah kau tahu Mario, kami semua sangat menyukai mu
Beberapa Tahun Berlalu
" Bey ayolah, please .. sekali aja ! " Wajah Ailee memelas, dia meminta ku memenuhi keinginan nya. Hari ini dia sangat memaksa, walau sudah ku tolak Ailee masih saja memasang raut wajah memohon dan sedikit memaksa
" Aku ga akan datang Al.. " itu panggilan ku pada Ailee, aku terlalu kaku menyebut nama nya panjangnya yang membuat lidah ku sering keseleo
" please, g
aku mohon untuk kebahagiaan ka Reo kali ini ajaaa " aku menggeleng cepat. Aku tahu Ailee sangat dekat dan sayang terhadap kakaknya. Dia hanya terlalu memaksakan hubungan kami berdua sedangkan aku sudah punya pacar
Pacar ? itu membuat ku tersenyum geli menyadari kau tak ada bersama dengan ku entah dalam waktu sudah berapa lama. Reo berlari kecil menghampiri aku dan Ailee di depan kelas, kami akan menyelesaikan sisa - sisa tugas akhir
" sudah beres ? " aku dan Ailee mengangguk kompak menjawab pertanyaan Reo
" Ayo aku antar pulang ! " Ailee mendorong ku, tak memberi ku waktu untuk menolak, gadis itu memberi kode untuk jalan berdua dengan Reo. Dia ngeloyor pergi meninggalkan kami yang cangguh. Aku hanya membalas singkat senyum Reo
Bagi ku kalian adalah teman baik ku. Ku akui Reo adalah pria yang baik dia banyak menghabiskan waktunya di kampus dengan ku dan tentu saja alasan nya adalah Ailee adiknya
Sebentar lagi aku akan menerima ijazah sebagai sarjana, entah apa yang akan aku lakukan selanjutnya, semua belum ada di pikiranku. Haruskah aku banyak mendesain untuk produk kue baru di toko Bey's bread ?
Aku sulit meninggalkan rumah, aku takut seseorang mencari keberadaan ku saat aku tidak ada di rumah. Mario hanya tau rumah dan toko keluarga ku, itu saja yang ada di pikiran ku
Aku tidak ingin dia mencari - cari diri ku saat aku meninggalkan rumah untuk bekerja misal nya, itu akan membuang waktu nya. Entah kapan hari itu tiba. Aku selalu menanti nya
Menanti lelaki tampan yang merebut semua dari ku, datang dan melamar ku. Kau sudah berjanji padaku. Kata mu kau akan melamar ku dengan benar kan !
Lihat ! bahkan cincin di jariku saja sudah mengusam. Kami terlalu lama menunggu mu, haruskah aku terus menunggu hingga keriput. Nanti kau tidak mengenali ku lagi
Aku memasuki mobil Reo, dia memutar stir. Sesekali Reo membuat lelucon lucu mengajak ku bercanda, sesekali sudut matanya menatap ku dalam. Aku tak bisa untuk tidak biasa, kau hanya teman bagi ku Reo. Tak ada orang lain di hati ku sepanjang waktu hidup ini, hanya Mario yang aku mau sebagai pendamping ku
***
Dukung Aku ! untuk terus menulis dengan suka , komen dan tip yaaa
terima kasih sudah membaca sampai disini..
terus dukung dengan memberi review dan komentar berikut 5bintang di depan..
Komentar tiap tiap babnya..
Kirim power stone sebanyak2nya
beri hadiah sebanyak banyak ya agar penulis terus bersemangat dalam berkarya
ig @anyun yun yun yun (jng pakai spasi)