Jeni meninggalkan salon dan kembali ke dalam taksi.
"Sudah nyonya?"
"Jalan pak!"
Ujarnya. Dia menatap jalanan yang cukup padat pada jam siang ini. Dia menggigit ujung kuku. Wajahnya jelas sedang berpikir keras. Mungkin tingkahnya terlihat berani tapi di dalam hatinya menyimpan kegugupan.
"Kita sudah sampai nyonya." Ujar pak supir. Jeni tahu kalau mereka sudah sampai di parkiran gedung apartemen yang cukup dia kenal. Kawasan kampus. Dia memperhatikan sekeliling. Tidak banyak yang berubah dari sebelumnya. Tentu saja belum setahun dia meninggalkan tempat ini.
Setelah beberapa kali mengatur nafas. Dia seakan meyakinkan diri sendiri untuk tenang. Dia mengulurkan kartu debit pada pak supir.
Dia menunggu transaksi nya berhasil. Sambil masih memasang wajah berpikir.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com