Suara bel di pintu utama membuat Deri berdecak kesal.
"Apa lagi sih!" Kesalnya. Dia merangkak turun dari atas tubuh Natali. Gadis itu juga sama kesalnya. Dia menarik lengan Deri agar tak menunda malam mereka. Tapi lagi lagi suara bel berbunyi. Membuat keduanya pasrah dan mengenakan pakaian dengan asal.
"Kau tunggu sebentar sayang.." bisik Deri sambil mendaratkan kecupan singkat di bibir merah Natali. Mereka terlalu intensif berciuman sehingga bibir itu terlihat mekar.
Melihat wajah Gunawan di layar membuat kesal Deri semakin jadi. Tangannya menarik handle pintu dengan malas.
"Mau apa lagi si om?"
Tanpa dipersilahkan Gunawan main duduk saja di sofa.
"Bir dong Der!" Pintanya. Meski kesal.dan ogah ogahan tapi Deri menurut juga. Dia membuka pintu kulkas dan mengambil beberapa kaleng bir.
Begitu mendarat di meja, Gunawan langsung menyambut dan membuka segel. Meneguk dengan dahaga. Entah haus atau apa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com