"Kau yakin tak akan ikut?" Tanya Mario meyakinkan istrinya. Bey menggeleng, dia sepertinya kehilangan banyak tenaga melayani suaminya. Mario memang pria sehat. Penantian panjangnya sepertinya bukanlah sia sia.
"Sayang kenakan sweatermu, aku tak mau kau sakit" Bey mengulurkan sweater hangat Mario, pria itu tersenyum senang. Kau perhatian sekali. Melihat wajah istrinya yang penuh cinta membuat Mario sulit untuk membiarkan bibir istrinya menganggur.
Cups.. cups.. cupss!!
"Sayang, kau bisa terlambat!" Bey berusaha mengingatkan suaminya. Dia terus saja berkali kali mendaratkan bibirnya ke bibir Bey, ah dia masih saja belum puas.
"Aku akan cepat kembali" Bey mengangguk mengerti. Sekali lagi Mario kembali ke pintu dimana istrinya sudah melambaikan tangan. Pria itu mencuri kecupan lagi di bibir bey.
"Aku segera pulang sayang.." bisik Mario sedikit enggan meninggalkan rumah. Bey mendorong pelan tubuh suaminya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com