152 Perjuangan 8

Pagi menjelang dengan kicauan burung yang menambah riuh suasana pagi, Begitu juga dengan Humaira dan Rena yang sudah berkutat di dapur untuk membuat sarapan, Rena dibantu oleh sang mama menata hidangan di atas meja makan ketika Ronald keluar dari ruang kerja papanya bersama Rey. Lalu keduanya duduk di ruang makan di susul sang papa.

"Hari ini kamu sudah mulai kerja lagi, Ra?" Tanya Ronald pada Humaira yang sedang menuangkan nasi di piring Rey.

"Iya kak." Jawab Humaira dengan tersenyum.

"Oke, kakak mau bicara padamu, tapi nanti setelah kita sarapan." Ucap Ronald kemudian menyuapkan nasi pada Rena.

"Oke, jadi deg-deg an nih Ira, Kak." Ujar Humaira sambil membetulkan posisi duduknya.

"Enak ga kak jadi dokter?" Tanya Rena pada Humaira yang sedang mengunyah makanannya.

"Enak sih, kan udah cita-cita dari kecil, kamu cita-citanya apa Ren?" Humaira balik bertanya pada Rena.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter