182 Malam Panjang 1

Malam menjelang ketika semua orang sudah kembali ke peraduannya, kini tinggal Tuan Handoko dan Selena yang masih terjaga, setelah sholat isya berjamaah untuk pertama kalinya, dan sholat sunah dua rakaat, mereka rebah di ayunan kayu yang cukup besar di balkon kamar Selena.

Selena memeluk Tubuh Tuan Handoko posesif, satu kakinya bahkan membelit paha Tuan Handoko seperti membelit guling. Tak ada lagi keraguan dan ketakutan di hati Tuan Handoko jika saat berdua dengan Selena. Sebagai seseorang yang taat pada agamanya Tuan Handoko sering merasa was-was jika bersama Selena, apa lagi sikap Selena yang selalu frontal dan sulit sekali ditebak, membuat Tuan Handoko khawatir jika ia tak dapat menahan diri.

Bagaimanapun Tuan Handoko adalah laki-laki normal yang akan bereaksi pada rangsangan seorang wanita, apa lagi wanita itu seperti Selena yang mempunyai wajah cantik bermata biru, dan berbody aduhai dengan tubuh tinggi yang semampai.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter