webnovel

Prolog

WAKTU kecil salah-satu hal yang Sou suka selain tidur, adalah membaca buku tentang kisah para hunter yang membasmi monster. Mungkin karena di dunia ini, dia tumbuh dengan alarm waspada bencana monster yang terdengar sepanjang hari, dan beberapa saat akan ada berita hunter yang membasmi mereka. Maka cerita-cerita seperti itu selalu menarik untuk dibacanya.

Lalu memasuki remaja, Sou perlahan sadar bahwa buku-buku seperti itu terlalu kekanak-kanakan, untuk dia baca lagi pada usianya. Apalagi saat dia memasuki Akademi Hunter, buku-buku yang mulai dibacanya paling-paling tentang teori monster, teori dungeon, teori Mana, dan segala macam per-teorian yang ada di kelasnya. Namun, ada satu buku yang selalu tanpa sengaja dia temukan saat mencari barang-barangnya, atau tiba-tiba buku itu sudah tergeletak di sampingnya—entah karena buku itu yang terselip di antara barang-barangnya, atau dia yang tanpa sadar membawanya—tapi yang jelas buku itu seperti pegi ke mana pun dia pergi.

Seperti memohon untuk dibaca.

Ugh, jika mengatakan seperti itu, jadi terdengar menyeramkan.

Jika tidak salah ingat, buku ini memiliki nama Sou sebagai salah-satu karakternya. Sejujurnya saat membaca buku ini untuk pertama kalinya, dia sedikit terkejut—karena dia bahkan sangat jarang menemukan seseorang yang memiliki nama sama sepertinya sepanjang hidup, dan kini dia malah menemukan namanya dibuat sebagai salah-satu karakter di buku.

Mungkin terdengar berlebihan, tapi sepintas dia merasa seperti menemukan saudara kembar.

Walau Sou tidak lagi menyukai membaca kisah kepahlawanan, tapi di waktu senggang, saat buku itu tiba-tiba ada di sekitarnya, dia akan tanpa sengaja membaca beberapa bab lalu menutupnya. Namun seiring bab yang telah dia baca, dahinya mulai semakin mengerut—beberapa hal terasa familiar untuknya. Dia selalu mengabaikan bab-bab awal karena itu hanya tentang kehidupan prontagonis, tapi bab-bab mendatang berbeda,

... itu seperti kenyataan yang ditulis dalam sebuah buku cerita.

Hal-hal mulai dari dungeon break dua tahun lalu, yang mana terjadi di wilayah Mahera—tempat di mana prontagonis tinggal, dan karena hal ini juga, orang tua prontagonis meninggal dunia. Sampai yang terbaru adalah Ujian Akademi Hunter yang diadakan di dalam dungeon tipe racun. Terlalu tidak masuk akal, jika bahkan informasi mengenai ujian Akademi Hunter, yang selalu terjaga kerahasiaan, bisa ditulis secara gamblang dan sama persis dengan kenyataannya,

... maka Sou tidak bisa lagi meragukan pikiran gilanya.

Buku ini menulis, hal-hal yang akan terjadi di masa depan.

Namun meski Sou ingin mencocokkan kejadian di dunia nyata sesuai buku, ternyata ini tidaklah mudah—karena hal-hal dalam buku diceritakan dalam sudut pandang protagonis, yang mana bahkan nama dirinya sendiri tidak pernah disebutkan dalam buku. Jadi, peristiwa yang terjadi hanya bisa diketahui dari sudut pandangnya saja.

Terlalu terbatas.

Mungkin orang-orang akan menganggap Sou gila dengan mempercayai isi di dalam buku masa kecilnya, tapi yang membuat dia semakin gila adalah bagaimana orang-orang yang bahkan tidak bisa membaca apa yang ada di dalam bukunya, mereka selalu mengatakan dengan wajah penuh keheranan, apa yang perlu dipercaya dari buku yang bahkan tidak ada tulisan apa-pun di dalamnya.

Hanya lembar putih yang kosong.

Jadi, hanya Sou yang membacanya?

Gila. Benar-benar gila.

Menurut perhitungannya, saat ini paling-paling hanya berada di kisaran bab tiga, masih jauh dari akhir buku.

Oh, bener!

Sou lupa bagian terpenting.

Jika Sou di kenyataan dan Sou di dalam buku adalah orang yang sama—yaitu dia sendiri, maka bukankah,

Sou di dalam buku adalah penjahat?

Penjahat yang hanya disebutkan menjelang akhir novel.

"Jika dipikir-pikir, nama Sou memang terdengar seperti nama penjahat."

Lalu sekarang apa?

[]\