Suara Qin Shuang yang keras menarik perhatian seluruh orang yang ada di dalam ruang kelas.
Mereka semua menjadi bertanya-tanya apakah Xue Xi mendapatkan nilai yang bagus atau tidak.
Saat mereka sedang memikirkan itu, mereka melihat Xue Xi mengerutkan alisnya.
Xue Xi merasa terkejut karena dia merasa semua yang dia kerjakan benar, kenapa nilaiku dikurangi 12 poin?
Hal itu membuat semua orang salah paham dan mengira Xue Xi mendapatkan nilai yang buruk.
Xue Yao menghela nafas lega, mungkin nilainya tidak mencapai 100 karena itu Qin Shuang sangat terkejut, karena bagaimanapun juga dia mendapatkan nilai penuh dalam ujian matematika terakhir.
Xue Yao merasa senang dalam lubuk hatinya. Dia melihat ke arah Fan Han sekilas kemudian berpura-pura baik dengan berkata, "Kak, tidak perlu terlalu sedih karena nilai yang jelek. Soal perlombaan kali ini memang sulit jadi ada banyak yang mendapatkan nilai dibawah 100."
Pak Liu memiliki harapan terhadap Xue Xi, tapi saat mendengar perkataan Xue Yao dia tertegun dan merasa kecewa tapi tetap berusaha menghibur Xue Xi, "Xue Xi, jangan menyerah ya!"
Fan Han mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Xue Xi dengan sorot mata bangga, orang yang tidak pernah mengikuti pelatihan memang tidak akan bisa menang! Ujian sebelumnya aku hanya kalah untuk sesaat, tapi kali ini aku berhasil menunjukkan kemampuanku. Hm, dengan begini Xue Xi, kamu harus mengakui kehebatanku bukan?
Sedangkan yang lainnya melihat Xue Xi dengan tatapan menghina, tapi saat ingin mengoloknya mereka mengingat saat dia berjalan masuk gedung sekolah dengan Flaming Club sehingga mereka semua mengurungkan niatnya.
Mereka semua menundukkan kepalanya lalu mengeluarkan handphonenya dan membuka forum sekolah.
[Siaran langsung! Hasilnya sudah keluar! Ada orang yang membalikkan keadaan!]
[?? Aku menunggu hasilnya keluar!]
[Dia tidak bisa memegang gelar jeniusnya kan?]
[Nilainya, nilainya sudah muncul!]
Forum sekolah itu sangat ramai sedangkan Qin Shuang masih terkejut dengan nilai Xue Xi. Dia yang biasanya selalu bicara panjang lebar hanya bisa menelan air liurnya.
Jika soal perlombaan itu diberikan kepada siswa biasa, maka sudah sangat bagus jika bisa mendapatkan nilai 88!
Xue Yao tersenyum dan berkata, "Orang biasa bahkan hanya bisa mendapatkan nilai dibawah 100, jadi kak sebenarnya kamu mendapatkan nilai berapa?"
Xue Xi tidak mengatakan apapun tapi Qin Shuang malah berteriak dengan lantang, "288!"
"Apa? Aku yang salah dengar atau kamu yang salah bicara?"
"Maksudmu 188? Kalau 188 orang masih bisa percaya."
"288? Kamu bercanda ya? Qin Shuang, jangan berlebihan!"
"88 mungkin maksudmu?"
Fan Han dan Xue Yao membelalakkan mata mereka dengan tidak percaya dan berusaha berkata kepada diri mereka bahwa Qin Shuang salah bicara.
Pak Liu melangkah maju dan berdiri di depan Xue Xi kemudian dengan wajah tegang bertanya, "Xue Xi, berapa nilaimu?"
Xue Xi memberikan handphonenya kepada Pak Liu, Pak Liu melihatnya dan mengira ada yang salah dengan matanya. Dia mengusap matanya dengan keras dan melihatnya lagi dan saat itu dia dapat melihat angka yang ada di layar handphone itu dengan sangat jelas dan yakin, di sana memang tertulis 288!
Xue Xi yang tidak memperdulikan perkataan orang lain perlahan bertanya kepada Pak Liu, "Pak Liu, aku melakukannya dengan buruk ya?"
Pak Liu merasa sangat kebingungan dengan sikap Xue Xi.
Dia tersenyum kemudian menjelaskan kepada Xue Xi, "Ini bukan perlombaan biasa. Orang yang pernah memenangkan peringkat pertama di seluruh negara kita mendapatkan nilai 271 dan dia disebut sebagai jenius, sehingga dia berhasil mewakili Universitas Hwa Hsia untuk mengikuti perlombaan IMO tingkat internasional dan dia hampir saja memenangkan medali emas."
Setelah mengatakan itu dia kembali melihat ke arah handphone Xue Xi dan melihat angka itu lagi dan lagi dengan antusias.
Saat ini handphonenya tiba-tiba berbunyi.
Dia mengeluarkan handphonenya kemudian mengangkatnya. Terdengar suara Pak Zhang yang merupakan kepala organisasi matematika. Suaranya terdengar keras dan jelas seperti sedang menggunakan fitur pengeras suara, "Lao Liu, berapa nilai Fan Han?"
Pak Liu tertegun kemudian menjawab, "212."
Pak Zhang tertawa dan berkata, "Lumayan, lumayan. Peringkat pertama sekolahmu selalu stabil! Tapi sayang sekali kali ini juara pertama sepertinya kembali jadi milik Sun Jie dari sekolahku, dia mendapatkan nilai 224!"
Pak Liu dengan sengaja mengatakan, "Selamat."
"Apanya yang perlu diberi selamat, bukankah memang sudah seharusnya juara pertama jatuh di tangan sekolahku? Kalian sekolah internasional juga tidak mungkin bisa mendapatkannya, tapi Lao Liu, dengan kemampuan matematikamu, kamu bisa datang ke SMA Bing 1, tapi kamu malah tetap mau berada di sekolah internasional. Sekarang saat aku memikirkannya rasanya itu sayang sekali, kita sebagai guru tidak seharusnya buta karena uang dan harusnya membimbing banyak siswa hebat, kan?"
Jika ini adalah percakapan biasa, maka Pak Liu pasti akan menutup teleponnya tapi kali ini...
Tujuan Pak Zhang menelpon Pak Liu terlihat jelas sekali yaitu untuk mengoloknya, tapi saat ini Pak Liu dengan sangat percaya diri berdiri dengan tegak kemudian dengan senang berkata, "Lao Zhang, sudah bertahun-tahun dan aku merasa perkataanmu memang benar! Tapi peringkat pertama... aku khawatir kamu harus kecewa."
Pak Zhang tertegun dan bertanya, "Apa maksudmu?"
Pak Liu dengan sangat bangga mengangkat dagunya dan berkata, "Oh, aku lupa mengatakan. Murid dari sekolahku yang bernama Xue Xi mendapatkan nilai 288."
"Apa?!"
…
Di lapangan sekolah.
Semua anggota Flaming Club berkumpul dan duduk di anak tangga pertama sambil memegang handphone mereka masing-masing.
Gao Yanchen bangkit berdiri kemudian dia meletakkan 1 kakinya di atas anak tangga dan berkata, "Aku sudah mencetak 200 kalimat makian, kita ada 8 orang dan kita harus memaki semua orang yang memaki Kak Xi, paham?"
"Paham!"
Setelah itu, saat Gao Yanchen mengatakan 'Mulai', mereka semua langsung mulai menuliskan komentar.
[Sepertinya dia nilainya tidak sampai 100, aku tidak sabar menunggu nilainya keluar!]
Gao Yanchen [ **, kamu saja yang ikut ujian kalau kamu berhasil mendapatkan nilai 8 maka aku akan memanggilmu papa. Oh, maaf, kamu bahkan tidak memiliki kualifikasi untuk ikut.]
…
[Nilainya sudah keluar, siap-siap, aku mau melihatnya! Kalian semua pasti akan terkejut!]
"Nilainya sudah keluar!"
Laki-laki berambut merah 1 dengan panik berkata, "Teman-teman, cepat bersiap untuk mengetik! Kita harus melawan mereka semua! Aku sudah memikirkan apa yang akan aku ketik, aku kirimkan kepada kalian cepat salin jadi nanti kalian tinggal menempelnya di kolom komentar tanpa harus mengetiknya, dengan begitu bisa lebih cepat!"
Beberapa orang itu langsung memberikan ratusan komentar dalam waktu beberapa menit saja untuk membungkam orang-orang yang merendahkan Xue Xi.
Setelah membuat banyak komentar ada yang merasa janggal dan berkata, "Kenapa aku tidak melihat ada komen jahat?"
Kemudian orang yang lain bertanya, "Memangnya kalian tadi lihat berapa nilai Kak Xi?"
Laki-laki berambut merah pertama berkata, "Kalian terus mengetik saja aku akan pergi melihatnya."
Setelah dia tiba di lantai pertama tempat hasil lomba diumumkan, dia langsung sangat terkejut.
Saat kembali dia masih terkejut sehingga Gao Yanchen menendangnya dan berkata, "Katakan. Apa Kak Xi bahkan tidak bisa mendapatkan nilai 8?"
Laki-laki berambut merah 1 menelan air liurnya dan berkata, "288."
Kemudian laki-laki berambut merah 6 yang tidak mengerti tentang peraturan perlombaan bertanya, "Berapa nilai sempurnanya?"
Laki-laki berambut merah 1 menjawab, "... 300."
"..."
Mereka semua langsung terdiam, sinar matahari menyinari tubuh mereka dan membuat mereka merasa bahwa Xue Xi terasa jauh lebih bercahaya, lebih hebat dan berada lebih tinggi dari mereka semua!
…
Di ruang tamu Keluarga Xue.
Ye Li dengan tegang memasukkan nomor peserta Xue Xi untuk melihat hasil perlombaan, dia begitu tegang hingga tangannya gemetar.
Xue Cheng yang ada di sampingnya tertawa dan berkata, "Untuk apa kamu begitu tegang? Kamu sendiri yang mengatakan kepada Xixi untuk tidak tegang dan ini hanya latihan."
Tapi walaupun Xue Cheng mengatakan itu, diapun juga melihat tablet yang dipegang Ye Li dengan sorot mata tegang.
Nyonya besar Xue kemudian tersenyum sinis dan berkata, "Dia tidak akan menang jadi untuk apa tegang, tapi ya setidaknya akan lebih bagus jika dia tidak membuat malu…"