webnovel

Aku Sudah Punya Pacar

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"..."

Semua orang di dalam ruangan seketika menjadi hening.

Xue Cheng sudah memikirkan hal itu sepanjang perjalanan tapi dia tetap tidak bisa memahaminya. Dia membawa daun teh itu ke rumah keluarga Gao tapi Gao Lao malah mengatakan daun teh itu untuk dirinya agar dirinya meminumnya...

Saat semua orang sedang berpikir, nyonya besar Xue mengoloknya, "Bukankah dia sedang menghinamu? Dia tidak mau meminumnya. Lalu dia berjanji kepadamu untuk memberikan projek itu untukmu? Sebelum ada tanda tangan kontrak maka perkataan hanyalah sebuah perkataan! Bukan tidak mungkin ini semua hanyalah sebuah lelucon yang dia buat untukmu!"

Xue Cheng sama sekali tidak setuju dengan perkataan ibunya itu.

Karena dengan status keluarga Gao, jika dia ingin menindas orang maka dia bisa langsung melakukannya untuk membuat keluarga Xue hancur saat ini juga, jadi tidak ada alasan bagi keluarga Gao untuk mempermainkan keluarga Xue.

Tuan besar Xue berpikir sejenak kemudian berkata, "Apa dia ada mengatakan tentang masalah Xue Xi?"

Xue Chen menggelengkan kepalanya, "Gao Lao sama sekali tidak mengatakan apapun tentang itu, sepertinya dia sama sekali tidak mengetahui masalah yang terjadi antara anak-anak."

Tuan besar Xue melihat ke arah Xue Xi yang sedang duduk dan makan dengan tenang kemudian bertanya, "Xue Xi, apa hari ini Gao Yanchen datang mencarimu?"

Xue Xi sedang berusaha makan dengan cepat karena dia ingin segera kembali ke kamarnya untuk melanjutkan mengerjakan soal latihan.

Saat mendengar pertanyaan itu dia menelan makanan yang ada di mulutnya setelah itu baru menjawabnya, "Hm, dia mencariku."

Ye Li menjadi panik, "Apa yang dia lakukan kepadamu? Dia mengatakan apa?"

Tuan besar Xue langsung merasa panik, dia segera berkata, "Xue Xi, sebenarnya apa yang terjadi di antara dirimu dan Gao Yanchen? Ceritakan semuanya dari awal dan jelas."

Xue Xi berhenti sejenak kemudian dia meletakkan sumpitnya setelah itu melihat ke arah kakeknya itu dan bertanya dengan sopan, "Aku tidak menyinggung Gao Yanchen, sekarang aku adalah bosnya dan dia mendengarkan perkataanku."

"Apa?!"

Tuan besar Xue dan nyonya besar Xue tertegun, mereka sama sekali tidak mengira akan mendapatkan jawaban seperti ini.

Ye Li bahkan membelalakkan matanya.

Xue Yao yang sudah melihat sekelompok orang yang berdiri di depan Xue Xi dan memanggilnya 'Kak Xi' tidak terkejut mendengar itu, tapi dia memegang sumpitnya dengan semakin erat.

Setelah mendengar itu, Xue Cheng bersikap seolah dia baru saja memahami semuanya, "Pantas saja, Gao Yanchen yang biasanya tidak pernah mempedulikan orang lain bersikap sangat sopan kepadaku, Gao Lao sepertinya memberikan projek itu kepada keluarga Xue juga karena Gao Yanchen…"

"Mana mungkin!" Nyonya besar Xue orang pertama yang membantahnya, "Masalah anak kecil mana mungkin bisa mempengaruhi masalah projek besar seperti ini! Selain itu sejak kapan Gao Yanchen bersikap seperti itu!"

Xue Cheng dengan wajah muram berkata, "Ma, kemarin mama mengatakan kepadaku bahwa Xixi harus meminta maaf kepada cucu Gao Lao karena dia cucu kesayangan Gao Lao, tapi hari ini mama langsung melupakannya? Selain itu… mama sebenarnya hanya tidak ingin percaya bahwa kita mendapatkan projek ini karena Xixi, bukan?"

Perkataan itu langsung menancap dalam pikiran nyonya besar Xue.

Wajahnya menjadi merah. Dengan marah ia menunjuk ke arah Xue Cheng dan langsung berkata, "Memangnya kenapa kalau aku tidak mau percaya? Dia hanya anak yang tumbuh di panti asuhan, memangnya dia memiliki kemampuan apa hingga membuat Gao Yanchen mau mendengarkannya? Bergantung pada wajahnya?"

Saat mereka semua mendengar pertanyaan terakhirnya, semua orang langsung melihat ke arah Xue Xi.

Xue Xi duduk dengan sangat tenang seolah dia sama sekali tidak mendengar makian dari nyonya besar Xue. Matanya yang besar dan berwarna hitam itu memberikan kesan misterius bagi orang yang melihatnya.

Dia terlihat cantik, elegan, bahkan lebih mempesona daripada para artis.

Mereka semua dalam hati percaya bahwa jika memang Xue Xi bergantung pada wajahnya maka itu sama sekali bukan tidak mungkin.

Bahkan Xue Cheng saja memiliki pemikiran bahwa Gao Yanchen sebenarnya menyukai anaknya ini.

Tuan besar Xue terlihat sedikit senang dan bertanya dengan sedikit ragu-ragu, "Gao Yanchen benar-benar…"

Sebelum dia menyelesaikan perkataannya Xue Cheng langsung memotong perkataannya, "Tidak bisa! Anak itu tidak sekolah dengan baik, setiap hari hanya tahu bertarung, Xixi tidak bisa bersama dengannya!"

Nyonya besar Xue melihat ke arah Xue Xi sambil mengendus dingin dan berkata, "Kamu bahkan tidak mau bersama Gao Yanchen, lalu kamu mau dengan siapa? Fan Han memang sangat hebat tapi apa dia tertarik kepadamu?"

Setelah mendengar itu Xue Yao yang selalu menahan diri sejak Xue Xi ikut bergabung dengan olimpiade sains seketika meledak!

Dia langsung bangkit berdiri dan berkata, "Xue Xi, jangan bilang kamu tidak bisa melepaskan Fan Han!"

Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Jelas-jelas nilaimu di kelas pelatihan olimpiade matematika tidak bagus, tapi kamu malah tetap tidak tahu malu dan ingin tetap mengikuti olimpiade matematika, apa karena kamu ingin terus berhubungan dengannya? Hari ini kamu juga ingin ikut olimpiade sains, apa kamu ingin menunjukkan kepadanya bahwa kamu pintar dan ingin Fan Han tertarik kepadamu?"

Setelah mengatakan semua itu, mata Xue Yao menjadi merah.

Nyonya besar Xue langsung panik, dia bangkit berdiri dan menghampiri Xue Yao, lalu menepuk-nepuk pundaknya sambil berkata, "Yaoyao jangan menangis, nenek akan menegakkan keadilan untukmu! Xue Xi, mundur dari olimpiade matematika dan olimpiade sains! Kamu tidak boleh berhubungan dengan Fan Han lagi!"

Xue Xi sedang mengangkat sumpitnya untuk mengambil lauk, saat mendengar itu dia perlahan mengangkat kepalanya.

Sebelum dia mengatakan apapun Ye Li langsung marah, "Ma, mama tidak bisa bersikap seenaknya! Xixi adalah siswi yang pintar, kenapa dia tidak boleh ikut olimpiade? Selain itu, kalian jangan lupa, Fan Han awalnya memang adalah tunangan Xue Xi!"

Saat Xue Yao mendengar itu dia langsung panik dan berteriak sangat keras, "Fan Han adalah pacarku! Dia adalah milikku!"

"Yakin?" 

Xue Cheng dengan muram melihat ke arah Xue Yao dan berkata, "Apa kalian sudah bertunangan?"

Xue Yao sejak kecil takut dengan pamannya ini, jadi dia tidak berani berteriak lagi dan hanya melihat ke arah Xue Cheng.

Tapi dia sadar perkataan Xue Cheng benar, mereka belum bertunangan jadi Fan Han belum resmi menjadi tunangannya!

Tubuh Xue Yao gemetar, dia memegang tubuh nyonya besar Xue lalu menangis dan berkata, "Nenek, mereka semua menindasku!"

Nyonya besar Xue sangat kasihan melihat Xue Yao lalu dengan marah melihat ke arah Xue Cheng dan berkata, "Masalah ini sudah disepakati oleh keluarga Fan, apa maksudmu mengatakan ini?"

Xue Cheng menggertakkan giginya.

Saat Xue Cheng ingin mengatakan sesuatu tiba-tiba muncul sebuah pemikiran dalam kepalanya.

Dulu dia merasa Xue Xi dan Fan Han tidak memiliki kesamaan apapun jadi dia tidak pernah berusaha untuk memaksakan pertunangan ini, tapi jika sekarang Xue Xi menyukai Fan Han maka sebagai ayahnya dia pasti akan membantu Xue Xi untuk merebut kembali calon tunangannya!

Setelah berpikir sampai sini, Xue Cheng melihat ke arah Xue Xi dan bertanya,"Xixi, bagaimana menurutmu? Apa kamu ingin pertunangan ini dikembalikan kepadamu?"

Mata semua orang langsung tertuju pada Xue Xi.

Xue Xi ingin menolaknya sejak awal tapi semua orang terus bicara, setelah mereka semua berhenti bicara dia baru menjawab dengan santai, "Tidak perlu repot-repot. Aku sudah punya pacar."

Semua orang sangat terkejut mendengarnya.

Xue Cheng tiba-tiba memiliki firasat yang buruk. Jangan bilang Xixi benar-benar bersama dengan Gao Yanchen?!

Ye Li dengan cepat bertanya, "Siapa?"

"Seorang bos minimarket."

Setelah mendengar bahwa bukan Gao Yanchen orangnya, Xue Cheng merasa lega tapi kemudian dia tertegun...

Kesan pertama yang dia dapatkan dari kata 'minimarket' adalah buruk, berantakan, gaji yang kecil, dan hidup dengan sulit.

Xue Cheng tertegun kemudian melihat ke arah Xue Xi, "Sejak kapan kamu mulai pacaran dengannya?"

Xue Xi menghela nafas, apa mereka semua tidak bisa bicara setelah selesai makan?

Tapi dia tetap dengan sopan menjawab, "Karena aku mengatakan akan memberinya uang, dia setuju menjadi pacarku."

"..."

Seluruh ruangan menjadi sangat hening.

Setelah beberapa saat berlalu Ye Li dengan bibir gemetar, "Xixi, kamu, kamu dan dia sudah sampai di tahap apa?"

Xue Xi berpikir sejenak kemudian dengan serius namun tanpa perasaan mendalam ia menjawab, "Jika tidak bertemu dengannya dadaku akan terasa sakit."

Next chapter