BAB 1. AKU,DIA,DAN SAHABATKU

Aku mulai mendekati Rahel dan terus mendekatinya dan sepertinya ada harapan rahel terhadap diriku.hingga tak ada kata ragu untukku terus mendekatinya.sampai pada malam,saat aku mengungkapkan perasaanku padanya dan memintanya untuk menjadi kekasihku namun,rahel memberikan penjelasan kepadaku,bahwa ia sedang tidak ingin pacaran,atau terikat dalam sebuah hubungan.....tapi di dalam sela sela penjelasannya itu ia menyatakan bahwa ia memiliki perasaan yg sama terhadapku seperti rasa yg aku miliki untuknya,hanya saja rahel belum siap untuk berkomitmen dalam hubungan.

Setahun kami dekat tanpa kejelasan.bagiku itu cukup lama,tpi perasaan ini membuatku terus bertahan dengannya mencoba terus dan terus berusaha dengan tujuan pada saat nanti aku dan rahel bisa menjalin hubungan.

Semakin lama aku dan rahel dekat saja bahkan rasa yg aku miliki untukknya semakin menggebu dirikuu berkali kali aku mencoba mengungkapkann isi hati ini bahwa aku ingin dia menjadi miliku seutuhnya.

Namun kesabaran yg aku miliki pada akhirnya tertebus juga.kau menjadi milikku seutuhnya.dengan satu catatan " Jangan di publikasikan" aku menerima saja syarat darinya karna aku tak peduli apapun itu yg terpenting adalah dirinya sekarang milikku,aku gembira tak palang.

Aku dan rahel pun telah sering jalan bersama sampai akhirnya kami lulus SMA dan kuliah diluar kota dngan rahel pun kuliah di satu kota yng sama dengan ku.

kita larut dalam buaian cinta kita,disaat saling berbagi denganmu adalah keindahan bagiku.kami selalu berbagi cerita apa yang terjadi di kehidupan masing masing tak ada rahasia di antara kami.kami saling percaya dan menyanyangi.Rahel menceritakan tentang seseorang yang sangat menyukainya padaku,dari dlu seorang itu suka padanya,sejak kelas 3 smp sampai sekarang hubungan antara rahel dan seseorang itu masih berlanjut.aku tak pernah menanyakan nama seseorang itu karna sangat malas sebenarnya aku mendengarkan cerita itu.

Aku takut dia mempunyai sesuatu yang lebih dariku dan aku takut kehilangan rahel.sampai akhirnya rahel memberitahukan nama seseorang itu padaku,tanpa ku tnyak.Aku sungguh tak menyangka ternyata sahabatku saat aku masih duduk di bangku kelas 1 SMP.

Aku semakin tak tau harus bagaimana,aku dan rahel terus menyembunyikan hubungan kami pada siapapun.Aku mulai terus dan terus mempertanyakan hubungan antara rahel dan dimas.sering kali aku marah,kesal,dan benci,akan hal ini.

Tak lama kemudian aku dan dimas tak sengaja bertemu.dimas menceritakan semua tentang rahel.betapa perihh hati ini mendengarnya.Namunn rahel hanyak menganggapnya seorang sahabat gak lebih dari itu.tpi bagi dimas itu adalah sebuah harapan untukknya.

Aku dan rahel terus mencari solusi untuk masalah itu.Aku:tak ingin kehilangan rahel,dan kenangan kenangan yang telah ku lalui bersama dirinya.aku juga risih dngan perasaan dimas untuk memiliki rahel...

Rahel:tak ingin kehilangan sahabat dan tak ingin melepaskan aku....

Aku terlalu mencintai rahel dan rahel terlalu berarti di kehidupan,tapi... di sisi lain aku memikirkan perasaan sahabatku aku hanya ingin tak ada yang terluka diantara kita dan aku yakin Tuhan memberikan jalan keluar suatu saat nanti.....