webnovel

Dia dan Aku

Aku masih berbaring di ranjangku meski jam sdh menunjukkan pukul 8 pagi ini, hari ini aku sudah mulai magang di salah satu Rumah Sakit, aku satu kelompok bersama Rama dan Nelly, terdengar ketukkan dari arah pintu, "belum siap" tegur mama padaku, aku beranjak dari ranjang ku dan menuju kamar mandi, "mama tunggu ya" ucap mama, dan aku hanya mengangguk.

"hai semua perkenalkan aku Irwan dan aku akan menjadi pembimbing kalian" sapa seorang pria pada kami. Ada 7 orang yang magang di Rumah Sakit ini, dan fakultas yang berbeda, kami begitu sibuk dari pagi dengan semua tugas dari Pak Irwan.

Akhirnya waktu istirahat datang, kami bergegas menuju kantin karena tidak memiliki waktu yang banyak, aku melihat Rama sedang asyik ngobrol dengan anak-anak dari fakultas lain, "aw!!!" teriak seorang wanita karena bertabrakan denganku, "maaf" balasku sambil membantunya, dia tersenyum padaku "Cahaya" ucapnya sambil mengulurkan tangan, "Yumna" sapaku membalas uluran tangannya, dia tersenyum padaku sambil beranjak pergi dari hadapanku, aku memperhatikan dia yang berjalan menuju meja Rama dan yang lainnya.

Waktu berlalu dan saatnya untuk kembali, aku berjalan keluar dari Rumah Sakit dan aku melihat Rama sedang berdiri disamping gadis tadi, dan mereka pulang bersama.

Hari ini hari ke 10 aku magang, "Yumna" sapa Nelly padaku, aku melihat ke arahnya datang, dia menarikku dan berbisik "Rama jadian sama Cahaya" terasa hancur duniaku saat itu, "dimana mereka" tanyaku pada Nelly, "dikantin" bisiknya sambil mengikuti langkahku. "Rama!!" panggilku, Rama dan Cahaya menoleh ke arahku, "hai, aku lupa memperkenalkan Rama padamu, dia tunanganku" dengan terkejut Cahaya berkata "oh!!!!!" dan beranjak pergi.

"Apa yang kamu lakukan" bentak Rama padaku dan beranjak dari tempatnya, aku meraih tangannya mencoba menahannya, tapi dia menjauhkan tanganku dan berlari mengejar Cahaya, aku menatapnya dengan semua rasa di hatiku. Mataku terasa panas tak terasa air mata mengalir di pipiku, "kau milikku" bisikku.

Hari ini seperti biasanya aku dan yang lainnya sibuk dengan semua pasien yang datang, Rama mendekatiku "mari bicara" ucapanya, aku mengikuti langkah kaki nya ,, Rama berbalik menatapku dan berkata "aku mencintainya". Aku terpaku menatapnya "aku tak bisa melepasmu" sahutku, sambil menghilangkan segala harga diri aku meraih tangannya, "maaf" sahutnya dan pergi berlalu, aku menatapnya menghampiri Cahaya.

"Jangan pergi" bisikku, berusaha menyakini hatiku bahwa aku harus mengikhlskannya. Aku menghampiri Cahaya dan berkata "aku tak akan melepaskanya" dan menampar wajahnya, Cahaya menangis "aku minta maaf, tapi aku tak pernah menginginkannya" ucapnya terisak dan berlalu dari hadapanku. Semua orang menatapku menghakimi tanpa tahu apa yang aku rasakan , aku mungkin terlihat memuakkan tapi hatiku hancur lebur tanpa bisa aku tata lagi.