Aku menghabiskan waktu membaca semua laporan laporan penanganan di wilayah Nigeria sepanjang perjalanan pesawat yang membawa kami ke ibukota Nigeria, Abuja.
Ini pertama kalinya aku akan menjejakkan kakiku di negara ini, negara terkaya, terpadat di Afrika dengan pertumbuhan ekonomi tercepat namun ironisnya separuh negara ini hidup dibawah garis kemiskinan.
"Apakah akan aman berada di sana?" tanyaku memandang Ben yang juga sedang menatap layar ipad nya.
"Aku tidak bisa bilang akan seaman, Tokyo, Singapore atau Munich, negara ini rawan konflik, berbagai masalah kepentingan seperti etnis, agama dan kaum pemberontak warga sipil. Berada di Abuja, kita akan baik baik saja kukira, " terang Ben sambil dengan mimik yang masih meraba,
"Kita akan ke tiga lokasi yang sedang mengalami dampak krisis ? Atau hanya akan melihat pendistribusian dari kota Abuja?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com