webnovel

AKU BUKAN WONDER WOMAN

Ruby dan Khufra berteman dari masa kecil. Namun Ruby ternyata diam diam mengagumi sosok Nathan yang merupakan kakak senior di sekolah nya. Benih cinta Ruby bertumbuh untuk Nathan. Namun semua tak bisa di ungkapkan oleh kata-kata. Karena keburu Nathan pergi kuliah ke luar kota. Sampai suatu ketika Ruby di pertemukan kembali oleh Nathan ketika mereka sudah lulus kuliah. Namun yang terjadi khufra ternyata dari dulu menaruh hati kepada Ruby. Tapi Nathan juga sebenarnya dari sekolah sudah menyukai Ruby. Tapi kuliah yang membuat nya harus berpisah dan menahan untuk mengungkapkan perasaan kepada Ruby. Sampai akhirnya mereka pun menjalin hubungan percintaan yang telah di ketahui oleh khufra. Apalagi Nathan menunjukkan keseriusan terhadap Ruby dengan melamar nya menjadi istrinya. Membuat hatinya Khufra makin hancur berkeping-keping. Di saat Ruby dan Nathan akan menggelar acara pernikahan. Suatu ketika terjadi musibah. Orangtua nya Nathan mengalami kecelakaan saat hendak ke lokasi acara pernikahan Ruby dengan Nathan. Yang membuat Nathan harus membatalkan rencana pernikahan dengan Ruby. Karena telah banyak datang tamu undangan dan Ruby telah selesai di makeup pengantin. Hingga akhirnya membuat ayahnya Ruby syok dan mengalami serangan jantung di saat acara belum di laksanakan. Hingga nyawanya pun tak dapat tertolong. Gimana nasib Ruby?! Akankah Ruby menerima kejadian musibah buruk yang di alaminya secara berturut-turut?! Atau Ruby memilih untuk mengakhiri hidupnya?! Atau tetap melanjutkan kehidupan nya meskipun gagal menikah dengan Nathan?! Ikuti kisahnya. Jangan lupa follow dan beri komentar yang membangun. Terimakasih...

Ari_Fauziah · Teen
Not enough ratings
27 Chs

BAB 26. PERTANDINGAN BASKET

( AKU BUKAN WONDER WOMAN)

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Aku berganti baju dan mandi. Sebelum tidur. aku melihat handphone. Ternyata Nathan mengirimkan pesan ke WhatsApp nomer handphone aku. Nathan meminta maaf atas kejadian hari ini. Berusaha untuk membuat aku untuk jadi temannya lagi. Dan bilang bahwa kejadian hari ini semata karena tak ingin Pharsa memahaminya dan mencurigai aku dan Nathan. Namun aku hanya membacanya tanpa membalas pesan WhatsApp dari Nathan.

" Ah aku males deh menanggapi Nathan. Nanti bisa berurusan gak beres lagi di sekolah" gumamku.

Tak lama kemudian khufra menelpon aku. Saat aku usai mandi dan ganti baju tidur.

" Aku sudah sampai rumah nih Ruby" ujar khufra memberitahu kepada aku.

" Oh kamu sudah sampai rumah ya. Tumben nelpon aku. Biasanya hanya WhatsApp aja" Ujarku meledek khufra.

" Wah parah banget kamu Ruby!! Setega itu sama aku" ujar khufra ngambek.

" Wkwkkwk.. aku hanya bercanda saja khufra. Jangan di ambil hati yak" Ujarku merayu khufra.

" Besok aku minta di belikan semangkok mie ayam,es kelapa dan donat madu yak" sebut khufra ingin aku traktir.

" Waduh banyak banget mau nya. Ya doakan saja besok aku menang dalam pertandingan basket ya. Kalo aku menang akan aku traktir" Ujarku berjanji kepada Khufra.

" Tenang aja Ruby!! Aku sudah merekam semua percakapan kita. Jadi kalo kamu ingkar janji bisa aku sebarkan satu sekolah" ujar khufra meledek aku.

" Waduh kok kamu jahat banget khufra!! Sampai segitunya pengen banget di traktir aku. Malah sampai merekam percakapan kita" ujarku kesal.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Aku langsung tertidur pulas karena seharian ini tubuh dan mental aku lelah dengan peristiwa kejadian di sekolah. Aku tak ingin mengingat nya lagi. Berusaha untuk melupakan semua kejadian tersebut. Agar aku bisa fokus akan pertandingan basket esok hari.

" Yeay!! Akhirnya aku di traktir kamu" ujar khufra merasa senang.

" Tapi kan kalo aku menang ya. hehehe.. " Ujarku meledek khufra.

" Lah kok ngomong nya begitu sih. Aku berdoa semoga kamu menang dalam pertandingan basket besok. Biar aku bisa di traktir kamu" ujar khufra memberikan aku semangat.

" Ya terimakasih banyak ya khufra sudah berikan aku support dan semangat. Maafkan aku belum bisa balas Budi kamu. Kalo nanti sukses. Aku janji gak akan lupakan jasa kamu selama ini" Ujarku berjanji.

" Cukup kamu selalu di samping aku dan berada di dekat aku selalu. Itu udah rasa terimakasih yang amat sangat aku dambakan selama ini" ujar khufra memberitahu.

" Ih so sweet banget deh kamu khufra. wanita yang nanti akan jadi jodoh kamu adalah wanita yang paling beruntung ya. Aku doakan semoga kamu mendapatkan wanita yang kamu impikan dan harapkan sesuai dengan kriteria kamu" Ujarku berdoa untuk khufra.

" Aammiin.. tapi kalo aku maunya jodoh aku itu kamu gimana?! Karena menurut aku cuma kamu yang bisa ngertiin aku Ruby. Gak ada wanita yang ngertiin aku selain kamu" ujar khufra berkata jujur.

" Udah ah khufra jangan bercanda!! jangan ngejailin aku Mulu dong" Ujarku dengan wajah memerah karena malu.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Keesokan paginya. Aku bangun pagi,mandi lalu menyiapkan sarapan untuk di makan bersama dengan khufra saat nanti di lokasi pertandingan. Aku sengaja memasak agar khufra bisa menikmati pertandingan basket aku sambil makan. Agar khufra gak bete. Tiba tiba khufra menelpon aku.

" Ruby,udah bangun belum?!" tanya khufra saat aku sedang memasak.

" Udah dong. Kamu baru mau berangkat ya?!" Ujarku memberitahu.

" Ya. Tapi aku mau boker ( buang air besar) dulu yak" ujar khufra berbohong.

" Khufra!! Parah banget sih?! Nelpon aku pas mau boker ( buang air besar)" Ujarku meledek khufra.

" Wkwkkwk.. biarin aja sih. Sama kamu ini aku seperti ini. Kalo sama yang lain gak boleh begini. Bisa turun reputasi aku" ujar Khufra sambil tertawa terbahak-bahak.

" Kalo kamu bukan sahabat aku. Bisa bisa aku ilfeel sama kamu loh" Ujarku menjelaskan.

" Hahaha.. Ruby jangan marah-marah. Nanti kamu cepat tua" ujar khufra sambil bernyanyi dengan suara kencang.

" Suweee ( sialan)!!" ucapkan yang amat sangat kesal dengan nyanyian khufra.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Setelah menyiapkan sarapan dan memakai baju seragam olahraga tim basket. Aku langsung bergegas memakai sepatu dan melangkah menuju halaman rumah untuk menunggu khufra menjemput aku. Dan saat aku membuka pintu rumahku. Aku pun terkejut. Ternyata..

" Selamat pagi Ruby" ujar khufra menyapaku yang berada tepat di depan pintu rumahku.

" Hah?! Khufra?! Kamu mengangetkan aku saja?! bikin jantung aku hampir copot. Aku pikir kamu tukang koran langganan ayahku" Ujarku yang terkejut.

" Hahaha.. seriusan?! Kamu sangat terkejut?! Padahal aku niatnya gak mau bikin kamu terkejut loh. Aku hanya ingin menyapa kamu" ujar khufra menyengir lebar.

" Tapi kok aku gak mendengar suara knalpot motor kamu ya. Kan biasanya kamu datang dengan suara knalpot yang berisik" Ujarku meledek khufra.

" Aku sengaja dari kejauhan matikan mesin motor aku. Agar kamu gak buru buru dalam persiapan pertandingan basket hari ini" ujar khufra memberitahu.

" Duh,kamu emang sahabat terbaik aku deh. Pengertian banget sama aku. Terimakasih ya" Ujarku memuji khufra yang tersipu malu.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-;

Khufra langsung mengambil tas aku dan menggendong tas aku di bahunya. Sambil menarik tangan aku menuju motornya. Aku pun merasa senang karena khufra bukan hanya sahabat. Tapi seperti kembaran jiwa. Yang selalu mengerti aku.

" Kamu harus semangat ya Ruby!! Harus bisa bawa piala untuk sekolah kita. Jangan malu maluin aku dan orangtua kamu juga!! Yang utama sih bikin Nathan dan Pharsa malu atas perbuatannya sama kamu" ujar khufra memberitahu.

" Ya pasti Khufra!! Aku akan berjanji untuk bisa memenangkan pertandingan basket hari ini. Doakan aku bawa piala emas untuk sekolah kita." Ujarku tersenyum.

" Nah gitu dong!! Ini baru Ruby yang aku kenal dari kecil. Ruby aku bukan pengecut apalagi lemah. Ruby yang aku kenal kuat seperti wonder woman" ujar khufra memuji aku.

" Hehehe.. bisa aja nih kamu Khufra bikin aku meleleh" Ujarku menyeringai.

:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:-:

Dalam perjalanan menuju tempat lokasi khufra tak banyak bicara. Hanya berusaha untuk membuat aku nyaman dan bersemangat untuk pertandingan basket hari ini.

" Aku sengaja dari kejauhan matikan mesin motor aku. Agar kamu gak buru buru dalam persiapan pertandingan basket hari ini" ujar khufra memberitahu.

Ari_Fauziahcreators' thoughts