"Tidak, Nay. Percuma juga kamu Jelaskan. Attar tidak akan semudah itu percaya. Karena pada saat itu dia masih kecil. Jadi bicara tanpa bukti itu sangat tidak mungkin. Biarlah waktu berjalan sesuai keinginannya sendiri. Nanti juga pasti akan terjawab."
"Benar juga sih yang kamu bilang. Ah sudahlah, Hem bagaimana perasaan kamu dengan Al setelah berpacaran dengan dia? Enak ya, sekarang kalau di sekolah ke mana saja ketemu. Apa lagi satu kelas. Haha!"
"Hem, enak dong. Apa lagi kalau dia mencintai kita dengan tulus. Pasti lebih enak dong."
"Enaknya yang di cintai."
"Eh, tuh kak Andre lumayan juga loh. Kenapa kamu tidak sama dia saja? Daripada mikirin Attar terus, nanti kamu susah Move on loh?"
"Untuk saat ini, aku tidak ingin pikirkan hal itu dulu. Aku ingin fokus belajar saja!"
"Yakin kamu, masa iya? Aku tidak yakin tuh!"
"Kok kamu bilang begitu sih?"
"Ya bagaimana mau yakin, kalau setiap hari bertemu, di dekatin. Haha! Tuh, baru saja aku bilang. Dia sudah muncul tuh!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com