80 Menemani Kakak Jus Jeruknya 7

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Tiga puluh menit berlalu sangat cepat, dan lomba pun baru sampai kelas Play Group. Mau tidak mau ayah Cheng Zhiyan harus pergi.

Meskipun mulut Xiaotu berkata tidak apa-apa, namun ketika ayah Cheng Zhiyan hendak pergi, Xiaotu tidak mau melepaskan tangannya dari baju ayah Cheng Zhiyan.

"Xiaotu sayang, maafkan ayah kali ini. Tunggu sampai besok ya, pasti ayah akan mengajakmu ke kebun binatang." Ucap ayah Cheng Zhiyan sambil membungkukkan badan dan menatap Xiaotu dengan rasa kasihan.

"Oke!" Jawab Xiaotu sambil mengangguk-anggukkan kepala. Akhirnya Xiaotu melepaskan tangannya dari baju ayah Cheng Zhiyan.

Ayah Cheng Zhiyan mengelus-elus kepala Xiaotu dan terpaksa pergi.

Xiaotu sedikit sedih dan kembali duduk di kursinya. Kedua tangannya menopang dagu, dan melihat lomba di lapangan dengan tatapan kosong.

Sebentar lagi, kelasnya akan mulai berlomba. Mungkin Xiaotu tidak bisa ikut lomba di kelasnya. 

Saat Xiaotu sedang melamun, tiba-tiba ada yang mengelus kepalanya dari belakang.

Seketika Xiaotu menoleh ke ayah Cheng Zhiyan. "Ayah!?" Panggil Xiaotu dengan gembira. 

Cahaya matahari siang itu sangat terik. Di bawah langit biru, Xiaotu melihat bayangan orang kurus yang berdiri di sampingnya. Namun, karena cahaya yang menyilaukan membuat Xiaotu tidak bisa melihat dengan jelas.

Xiaotu memutar bola matanya, dan kembali melihat orang yang berdiri di belakangnya. Pipi putih bagaikan giok, sepasang mata yang berkilau, hidung yang mancung serta bibir tipis merah muda, berdiri tepat di belakangnya. Siapa lagi kalau bukan Kakak Jus Jeruk?

"Kakak Jus Jeruk?!" Xiaotu sedikit kaget melihat Cheng Zhiyan, spontan Xiaotu langsung berdiri dan merangkulnya dengan bahagia. "Bagaimana Kakak Jus Jeruk bisa kesini?"

Kedua tangan Cheng Zhiyan memeluk Xiaotu, dan maju beberapa langkah untuk menyeimbangkan tubuhnya.

Cheng Zhiyan mencubit lembut pipi Xiaotu, "Aku harus menemanimu ikut lomba yang mana?" Tanya Cheng Zhiyan dengan lembut. 

"Tapi, bukannya aku sudah bilang kalau Ayah Cheng datang untuk menemaniku? Dan bukannya Kakak Jus Jeruk masih harus sekolah?" Tanya Xiaotu sambil mengedipkan matanya. Entah mengapa, perasaan Xiaotu sangat bahagia saat itu.

"Lalu... ayah kemana?" Tanya Cheng Zhiyan sambil menggendong Xiaotu kembali ke tempat duduknya.

"Ayah… ayah katanya ada rapat. Baru saja ayah datang, lalu kembali ke kantor lagi." Jawab Xiaotu dengan suara yang melas.

"Lihat, anak ini sama sekali tidak punya tanggung jawab!" Ucap Cheng Zhiyan menirukan kata-kata sang ayah. Akhirnya Cheng Zhiyan menemukan kesalahan ayahnya.

"Memangnya kakak Jus Jeruk tidak apa-apa kalau tidak berangkat sekolah?" Tanya Xiaotu sedikit bingung.

"Tak masalah." Jawab Cheng Zhiyan dengan lembut sambil tersenyum.

Cheng Zhiyan tidak bisa memberi tahu Xiaotu kalau dia sebenarnya izin pulang karena sakit perut. Lalu diam-diam datang kemari.

"Tapi..." Xiaotu masih bingung. "Lomba ini kan untuk para orang tua, dan Kakak Jus Jeruk kan bukan orang tuaku." Xiaotu lanjut bertanya.

"Kenapa tidak boleh? Kamu biasanya memanggilku kakak, kakak berarti lebih tua dari kamu. Kakakmu ini juga seorang laki-laki. Ini berarti kakak hampir sama dengan ayah. Jadi, aku juga boleh berperan menjadi ayah." Jawab Cheng Zhiyan dengan serius.

"Ha...??" Xiaotu mendengar penjelasan Cheng Zhiyan menjadi bingung, bagaimana bisa kakak berubah menjadi ayah?

"Jangan khawatir, aku akan menemanimu itu saja sudah cukup." Bisik Cheng Zhiyan sambil merangkul Xiaotu.

avataravatar
Next chapter