webnovel

Aku Akan Selalu Mencintaimu

" Saya mencintai kamu Rik, sangat sangat mencintai kamu. saya sayang banget sama kamu. Jadi saya mohon jangan ngomong gitu lagi. Saya mohon " Lirih pak Dimas mengungkapkan perasaanya sambil menahan tangisan, sang air mata yang sudah menggenang di kelopak mata pak Dimas. " Iya pak, saya juga mencintai seorang Dimas Renandra yang sekaligus guru saya dan calon suami saya " Rika juga mengungkapkan perasaannya sambil membalas kuat pelukan dari pak Dimas. Mau tau lebih lanjut ceritanya.. yuk baca..jangan sampai ketinggalan :D

Um4yIsk4 · Teen
Not enough ratings
9 Chs

Sakit Perut

...

Setelah selesai mengobrol, merekapun melakukan aktivitas mereka sendiri, sambil menunggu pak guru untuk datang ke kelas dan mengajar.

30 menit kemudian...

"Aduuhh Riikk..kok bapaknya lama datang ya?" sambil menaruh keningnya di meja.

"Mmm..mungkin bapaknya sibuk jadi telat datang" mulai memikirkan apa yang sudah para pria dewasa itu bicarakan.

'Enggak, jangan dipikirin lagi Rik, makin ngga bisa terkontrol nih jedug jedugnya, lupain.. jangan dipikirin terus' sambil menggeleng - gelengkan kepala dan mengelus - elus dada.

Brugg.. (Rika menghempaskan kepalanya ke meja)

"Eeeehh busett ayamm..behhh kukira apa Rik..Rik suara kenceng gitu, ngga sakit apa tuh kepala" sambil menegakkan badan dan mengelus dada karna terkejut

"Biarin aja, yang sakit kan kepalaku bukan kepalamu"

"Iiihh kok gitu sihh, lagi Pms ya? Bentar - bentar marah, terus nggak nyampek 5 menit tiba - tiba sok bijak, cewek emang gitu ya"

"kepalamu mau kenak cium lagi ya sama kepalan tanganku, hah?" sudah menyiapkan genggaman tangan serta hati yang menahan rasa geram terhadap Indra.

"Eeeehh jangan - jangan..jangan dipikul lagi dong Rik, mending kamu cium aku beneran aja, nih" sambil menunjukkan pipinya

"Nihh aku ciumm"

"Aaauuuu..aiiissshh kok malah di kue cubit sih Rik, sakit tau. Pipi aku kan jadi merah sebelah" sambil mengelus pipinya yang kena cubitan Rika.

"Mau aku merahin lagi ngga, biar sama - sama merah tuh pipi, kayak bakpau" tersenyum jahil, dan mengulurkan tangannya siap untuk mencubit pipi Indra lagi.

"Iiis jangaann" sambil menutup kedua pipinya dengan kedua tangannya

"Kamu mah mirip psikopat jadinya, aku jadi takut" Ucap Indra sambil mengeluarkan ekspresi ketakutan

"Biarinn..bleee" balas Rika menjulurkan lidahnya

"Weee pak guru datangg" teriak salah satu murid, yang sedang mengintip kearah luar.

Semua murid anak kelas X IPA 1, spontan mengarah kesuara yang dituju, termasuk Rika dan Indra, perdebatan merekapun selesai sampai disitu. Karna mengetahui pak guru datang, sebagian anak yang lagi berdiri, berjalan - jalan ke meja satu sampai ke meja lainnya, dan kumpul - kumpul seperti bergosip, mulai bergerumun mencari tempat duduk masing - masing.

"Assalamualaikum... selamat pagi.." Ucap pak Dimas sambil memasuki kelas

"Wa'alaikum salam pak, pagi.." jawab seluruh murid X IPA 1

"Loh kok hening disini, sebelum masuk kesini bapak mendengar suara berisik di kelas ini, kok sepi ya?" Ucap pak Dimas sambil terheran dengan tingkah murid - muridnya

"Cuma perasaan bapak aja kali, dari tadi kami diem aja nungguin bapak masuk, iyakan?" Ucap salah satu murid di kelas X IPA 1.

"Iya betul pakk" Seru sebagian murid

"Hmm.. kalian ini ada - ada saja" sambil tersenyum dan menggeleng

Di kesempatan ini pak Dimas mencuri -curi pandang kearah Rika, yang sedari tadi Rika mulai salah tingkah dengan keberadaan pak Dimas. Pak Dimas pun tersenyum kearah Rika.

"Aaaa pak Dimas senyum ke gue" teriak salah satu perempuan yang ada di belakang Rika.

"Iiihh bapaknya itu senyum ke aku tauu, ngga usahh kegeeran deh jadi cewekk" Ucap sinis kawan semeja dari perempuan yang kegeeran itu

"Iss apasihh" jawab sinis perempuan yang dikatain kegeeran itu

'kalian berdua yang kegeeran tau, bapaknya itu senyum ke aku'

'Aduuhh sumpah, ini jantung ngga bisa di ajak konfromi apa' Ucap Rika dalam hati sambil memegang dadanya yang jedug jedug.

" Aduh Rika.. fokus fokus harus fokus... pelajaran udah mau dimulai. Fokus sama pelajaran aja ngga usah mikir hal lain Rikk.." sambil memukul bagian kepala sampingnya dengan kepalan tangannya

" Rika... "

" Rika Risnani " panggil pak dimas

" Woy Rika kamu kenapa sih " sambil menepuk bahu Rika

" Hah.. kenapa? " ucap Rika polos

" Aduhh.. kamu dipanggil pak Dimas dari tadi " ucap Indra sambil menepuk jidatnya

" Hah.. Iya pak? " Langsung menoleh kearah pak Dimas

" Rika kamu kenapa? kenapa kamu mukulin kepala kamu sendiri? " tanya pak Dimas sambil khawatir ples penasaran dengan tingkah aneh Rika

" Eee..itu..ituu p..pperut saya sakit pak, iyya perut saya sakit " sambil memegang perut dan

mengeluarkan senyum nyengirnya

" Saya izin toilet dulu ya pak " ancang - ancang berdiri

" Ya sudah.. silahkan "

" Sakit perut..? " ( ucap Indra dalam hati )

Setelah Rika keluar dari kelas, berjalan hingga melewati 2 kelas dan 1 perpustakaan. Tiba didepan toilet, Rika hanya mondar - mandir di depan toilet. Memikirkan kejadian di dalam kelas yang betul - betul diluar nalar Rika, hingga siswa siswi yang melewati jalan itu heran dengan tingkah Rika, Rika pun mau tidak mau masuk kedalam toilet dan memikirkan lanjutan kejadian tadi.

" Aiisshhh.. " sambil mengacak - acak rambutnya dengan kedua tanganya

" Kenapa..kenapa.. yaampuunnn " tidak lupa juga kedua tangannya mengusap wajah yang tampak frustasi.

" Kan udah dibilang dari tadi jangan mikir yang aneh - aneh Rik.., trus ini tangan kenapa sih pakek mukul - mukul kepala segala, jadi ngawur kan jawabannya. Pasti mereka aneh liat aku apa lagi pak Dimas.. aduhh malu banget, mau ditarok dimana muka kuu" melanjutkan mengacak rambutnya hingga tak terbentuk lagi, malah seperti rumput liar

" Mereka pasti lagi ngomongin aku sekarang , eehh si Rika itu aneh ya masa kepalanya yang dipukul malah perutnya yang sakit " ucap Rika sambil ngomel - ngomel sendiri.

Sudah sekian lama Rika berada di toilet dan melakukan konsernya sendiri, tak terasa bel pun berbunyi tanda istirahat pertama.

" Woyyy yang di toilet keluar napa perut gua sakit nihh udah ngga nahan lagi.. woyy.." ucap

seorang siswi sambil menggedor gedorkan pintu

" Ehh iya.. kenapa ? " sambil membuka pintu dengan polosnya

" Gua mau tidur.. ya mau BAB lahh, kenapa pakek nanyak sih, lo abis konser apa sih ditoilet ampe rambut lo menggumpal gitu, aduuh..sana minggir udah ngga nahan nih"

jawab siswi itu sambil menggeser badan Rika keluar dari toilet

" Kenapa ngga nyari toilet lain aja sih, kenapa harus toilet ini? kayak ngga ada toilet lain aja " ucap Rika sambil merapikan rambut nya.

" Toilet lain penuh.. ngga mungkin gua ngantri lama di sana, bisa - bisa keluar duluan nih isi perut gua. Eeehh pindah kesini malah ngantrinya lebih lama padahal yang ditoilet cuma lo, ya gua

gedor - gedor lah "

" Di toilet lain penuh? emang ada apaan kok penuh? " tanya Rika penasaran

" Aduuhh.. ini kan udah istirahat wajar aja penuh, bego amat si loh kayak ngga pernah dengar

toilet penuh aja "

" APAA.. ISTIRAHAT..!? " teriak Rika

" Woii bising.. bisa - bisa pecah gendang telingaku nih, ngga denger bunyi bel apa? "

" Ya ampun.. aku duluan ya.."

" Iya.. "