"Apa Papa memikirkan hal yang sama denganku?" tanya Daffa.
"Mungkin!" sahut Ramdan dengan senyuman tipisnya.
"Aku tidak rela senyuman mama dan Raline hilang karena perbuatan pria itu," ujar Daffa.
"Papa juga, tidak rela! Namun Papa yakin kita bisa melalui semua ini!" ucap Ramdan.
"Tentu, Pa!" Daffa pun lebih dulu menghampiri Raline dan Diandra. Sedangkan Ramdan pergi ke kamarnya.
"Kamu makan apa, Sayang? Kayaknya enak?" tanya Daffa.
"Sembarangan kayaknya, ini emang enak tau!" hardik Diandra.
"Masa? Emangnya ini buatan Mama?" tanya Daffa dengan alis yang terangkat.
"Iya dong," sahut Diandra dengan bangga.
"Aku makin gak yakin kalau ini enak," ledek Daffa.
"Sayang, jangan kayak gitu dong, lebih baik kamu coba dulu makanannya!" ujar Raline sambil menyodorkan salad buah kepada Daffa.
Daffa pun mulai memakan salad buah yang diberikan oleh Raline.
"Beneran enak ternyata, boleh aku habisin?" tanya Daffa.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com