webnovel

AkSara

Kisah seorang gadis cupu yang baru saja pindah sekolah. Dia menjadi target buly satu sekolah dan target cinta. Tapi ternyata, cowok yang menjadi most wanted disekolah menjadikan gadis cupu ini dan teman temannya bertaruh menjadi target cintanya. ingat pepatah "jangan membenci seseorang nanti jatuh cinta benaran" Bagaimana kisah mereka? apakah cinta mereka bisa menyatu? kalau penasaran. di baca yaaa....

sheila_maharani · Teen
Not enough ratings
3 Chs

Menjadi Target Mereka

Bel istirahat sudah berbunyi para siswa berhamburan untuk menuju ke kantin. Begitu juga dengan Sara dan Larisa.

"Sa, kantin yuk" ajak Larisa bangun dari duduknya

"Hmm, boleh yuk" ucap Sara

Mereka menuju ke kantin. Ini kali pertamanya Sara ke kantin sekolah. Banyak siswa dan siswi di kantin setelah mereka berada disana.

"Lo mau pesen apa? gue pesenin" tawar Larisa

"Apa aja de, aku ikut"

"Okey"

Larisa memesan dua mangkok bakso yang membuat perut keduanya meronta minta diisi.

"Yuk makan, jangan baca mulu lo"

"Iya, aku makan"

Setelah mereka makan, tiba tiba Sara pengen minum jus Alpokat, dan iya mencari kesana sini akhirnya ketemu.

"Pak, jus alpokatnya dua ya?"

"Iyah neng, ditunggu ya?"

Sara menunggu dengan sabarnya. Tidak lama kemudian jusnya sudah ada ditangannya saat ingin kembali ke tempat mejanya, tiba tiba ada yang menabrak dia akhirnya Sara terjatuh di lantai membuat jusnya tumpah mengenai seragamnya itu.

"Kalau jalan pake mata!" teriak seorang gadis

"Tapi, kamu yang..."

"Dibilangin malah nyolot lo" Gadis itu menarik tangan Sara dengan kasarnya. "hey lo ga tau gue siapa ha!"

Sara terdiam tanpa bicara satu katapun. Firasat Sara yakin bahwa dia akan dijadikan target bulyan. Ah haruskah ini terulang kembali.

"Alena"Panggil Aksa

Alena melihat kearah asal suara itu

"Ada apa ini ribut ribut?"

"Liat deh Sa, tuh target kita selanjutnya" bisik Alena

"Gila lo ya, lo mau dihukum lagi sama nyokap gue" bentaknya

"Ah, lo takut ya"

"Bukan gitu, Al"

"Cemen lo ah"

Aksa tidak suka jika ada yang meremehkan dia. Mau tidak mau dia mengikuti permainan Alena untuk menjadi target bulyan mereka.

"Gue buktiin, kalai gue ga cemen" ucap Aksa "Eh cupu sini lo!"

Selena yang sedang asik makan dengan nikmatnya mendengar ada ribut ribut di sana, buru buru Selena menghampiri asal ribut itu. Tak disangka ternyata Sara sedang di buly sana in the genk nya Aksa.

"Sara, lo gak papa kan?" ucap Selena sambil membersihkan seragam Sara yang terkena tumpahan jus.

"Oh, jadi namanya Sara"

Selena dan Sara segera pergi dari kantin yang sudah ramai dengan siswa yang menontonnya.

Aksa melihat punggung Sara yang sudah pergi bersama Selena.

"Liat aja lo nanti, apa yang akan gue perbuat sama lo.Gue pastiin setiap harinya lo bakal dapet kejutan yang indah" batin Aksa.

****

Seluruh siswa kelas XI IPA 3 memulai pelajaran Bahasa Indonesia.Tetapi tidak dengan Selena dan Sara, mereka sedang berada di toilet untuk membersihkan seragam Sara. Untung saja Sara membawa cadangan seragamnya. Jadi dia tidak usah repot repot membersihkannya.

"Gila tuh Aksa sama Alena, nindas lo gak kira kira. pengen gue bunuh tuh orang" ucap Selena geram

"Ya udah lah Sel, aku gak papa kok" Ujar Sara dengan senyumannya

"Gue heran sama lo, udah di tindas sana mereja, lo masih aja senyum"

"Sebenarnya gue bisa aja bales perbuatan mereka, tapi gue gak mau buat masalah sama anak yayasan"

Saat mereka hendak mau keluar toilet, tak disangka sangka Aksa sudah berdiri di depan toilet.

"Aksa, lo ga liat nih toilet perempuan, mau ngapain lagi"

"Gue gak ngapa ngapain kok, gue cuma pengen liat Sara aja. masalah?"

"Masalah lah buat kita, jangan mentang mentang lo anak yayasan jadi semena mena sama Sara ya! minggir lo!" Selena mendorong menjauh dari Sara yang hendak mau membulynya lagi.

Selena dan Sara pergi dari situ, tapi saat mereka menuju ke kelasnya tiba tiba Alena dan Desta melemparkan tepung ke arah mereka berdua.

Alhasil seragam mereka di penuhi dengan tepung.

"ALENA!!!!!" teriak Sara dan Selena.

"Makanya jangan bacot lo, tau rasakan kalian berdua!" ucap Selena yang tertawa dengan puasnya

Ini semua rencana Aksa, Alena, dan Desta.

"Udah kaya anak bayi yang baru dimandiin lo!" Ucap Aksa berjalan menuju mereka disusul oleh Desta.

"Aduh kasian anak bunda" ucap Alena dengan ekspresi seperti seorang ibu.

"Udah yuk Sar, kita pergi dari sini" ucap Selena nenarik tangan Sara meninggalkan tempat itu dengan mereka bertiga tertawa dengan puasnya.

"Awas aja lo Aksa gue bakal bales" batin Sara

****

Keluarga Sara sedang berkumpul di meja makan, kecuali Rio abangnya, karena dia sekarang lagi di luar kota untuk mengerjakan pekerjaannya.

"Ma, pa, Sara langsung ke mobil ya"

Pak Wijaya hanya mengangguk saat anaknya menyelesaikan makanannya, dan tidak lupa juga menyalami Santi mamanya.

Sara sedang asik memainkan ponselnya tidak lama kemudian, Papanya datang dan segera masuk ke dalam mobil.

"Gak ada barang yang ketinggalan kan Sar?" tanya Wijaya

"Nggak kok pa"

Wijaya menjalankan mobil menuju sekolah SMA Tunas Bangsa.

Sesampainya disana Sara segera turun dan memasuki gerbang sekolahnya. Lalu ia berjalan menuju kelasnya,sambil membetulkan kaca mata pantat botolnya itu.

Jika dilihat sekilas sebenarnya Sara itu cantik dengan kulit yang putih, alis yang tebal tapi karena fashionnya saja yang menutupi kecantikannya itu.

"Sara"

Sara memutarkan badannya kebelakang dan melihat ada Desta dan disusul oleh Alena dibelakangnya.

"Desta, kamu manggil aku?" ucap Sara dengan wajah bingungnya

"Iya, gue manggil lo.Gak boleh gitu?"

"aaa,hmm oh boleh kok, ada apa emang?"

"Sini tas lo gue bawain?" ucap Desta dengan senyumnya

Sara tampak bingung dengan kelakuan Desta yang mencurigai itu.Tapi Sara membuang pikiran curiganya tentang Desta.

"Kalau diliat liat nih,Sara cantik sih dengan mata yang indah" batin Desta

"tenang aja, gue gak gangguin lo ko. Sini tas lo gue bawain"

"Ya udah sih kasih aja, gitu aja repot" ucap Alena dengan wajah sinisnya

"Nih, tas gue"

Sara berjalan terlebih dahulu dan mereka berdua di belakang.

"Eh, kamu baik banget ya?" Ucap Sara. Ditunggu tunggu tidak ada yang menyaut sama sekali. Dia membalikkan badannya kebelakang dan ternyata tidak ada satu orang pun di sini.

Sara menvadi cari mereka berdua tetapi tidak ada mereka dimanapun. Sara sangat lelah mencari keberadaan mereka, dia pun akhirnya duduk di bawah pohon yang teduh, saat dia melihat kearah atas pohon, Selen Terkejut dengan apa yang dilihatnya. Tasnya berada di pohon itu dengan bergelantungan.

Tanpa berpikir panjang Sara mencari ranting pohon yang panjang berusaha mengambilnya,tidak sia sia akhirnya tasnya pun terjatuh ketanah.

"Etsss" ucap Alena mengambil tas Sara dari tanah

"Al, siniin tas aku"

"mau, nih ambil" tapi saat Sara ingin mengambilnya, Alena melemparkan tasnya ke Desta dan dilemparkannya lagi ke Alena begitu seterusnya.

Saat sedang asik asiknya mengerjai Sara, tiba tiba ada yang mencekal tangan Alena membuat mereka berhenti

"Siniin tas cupu!" teriak Aksa menatap tajam kearah Alena dan Desta.

"Apa apaan sih lo Sa?" ucap Alena

"Siniin tas dia!"

"Kok, lo gitu sih jangan bilang lo suka sama si cupu?" ucap Desta

"Apa apaan sih mereka manggil aku cupu terus.Ini lagi Aksa tiba tiba nolongin gue ada apa sebenarnya?" apa dia mau mengerjainya seperti Desta dan Alena?" batin Sara yang masih terdiam ditempatnya

"Gue suka sama dia? gila lo!"

"terus ngapain suruh balikkin?"

"Ah, sini tasnya!" Aksa merampas tasnya dari tangan Alena.

"ini tas lo kan?" ucap Aksa sambil memrgang tas bewarna hijau muda itu.

"Ya iya lah tas aku, tas siapa lagi?" ucap Sara saat mau mengambil tasnya

Dengan hitungan detik seluruh isi tas Sara ditumpahkannya ke tanah.

"Parah lo Sa" ucap Desta yang tertawa puas

"Gue kira lo mau belain dia?" ucap Alena

"Udah yuk balik kekelas"

Mereka bertiga meninggalkan Sara yang terdiam sambik mengambil barang barangnya yang berserakan ditanah.

Ingin rasanya Sara mengumpat kata kata kasar kepada mereka.

"Awas aja lo Aksa aku akan balas suatu hari nanti. Itu janji aku" batin Sara