Bab 361 Lebih baik pergi 

Rina mengguncang-guncangkan lengan Edi. Kemudian Edi terbangun dari mimpi buruknya pagi itu.

Hah! Hah! Hah!

Edi sibuk mengatur napasnya yang berantakan. Keringat mengucur deras di seluruh tubuhnya, hingga membasahi kaosnya.

"Kamu mimpi apa sampai berkeringat seperti itu?" tanya Rina penasaran. Padahal Edi tidur di kamar yang ber-AC.

Kalau sampai Rina tahu hal yang sebenarnya apakah dia akan marah? Edi tidak mau jika harus kehilangan Rina.

"Bukan mimpi yang berarti kok," jawab Edi.

"Benarkah?" Rina sepertinya belum seratus persen percaya.

Edi mengelus pipi Rina dengan lembut. "Percayalah," jawab Edi berusaha meyakinkan Rina.

Walaupun Rina masih merasa ragu, tapi dia memilih mempercayai ucapan Edi. Karena Rina pikir hanya akan membuat hubungan mereka menjadi tidak baik.

"Tumben kamu ke sini pagi pagi?" tanya Edi.

"Kenapa? Memangnya tidak boleh?" Rina bertanya balik.