Disinilah Alice berdiri di balkon apartemen. Setelah tadi pagi Reza berpamitan menemui Melisa dan ibu mertuanya.
Jujur dia ingin ikut bertemu keluarga suaminya, namun apalah dayanya, dirinya harus mengalah dengan keadaan. Semesta belum berpihak padanya sekarang.
"Sehat-sehat di dalam perut mamah ya nak." Alice menunduk mengelus perutnya dibalik pakaian terusan yang langsung tersorot sinar matahari. Hangat dan tenang itulah yang ia rasakan.
"Nanti kita akan bertemu papah lagi, yang sabar ya."
Dug dug
Alice terkejut merasakan perutnya ada yang bergerak di dalamnya. Tiba-tiba ada rasa nyeri di bagian tertentu. Tangannya reflek mengusap bagian yang terasa sakit dan geli itu dan benar saja ada benjolan tidak rata disana dan itu bergerak pelan.
"Kamu meresponnya nak?" Alice berbinar. Ternyata anaknya yang masih di dalam perutnya bisa ia ajak berbicara. Ini untuk kali pertamanya anaknya di dalam perutnya menunjukkan aktivitasnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com