"Masuklah Takeshi. Ini rumah papi", ujar Andika memasuki rumahnya diikuti oleh Takeshi.
Terlihat dari ruang keluarga, Yuni yang menyambut kedatangan Andika terheran-heran melihat Takeshi. Andika mendekati Yuni dan mencium keningnya.
"Mami mari aku perkenalkan seseorang yang mirip sama aku banget. Dia putraku, Takeshi Yamada. Anak kandungku", ujar Andika sambil memegang tangan Yuni untuk menghampiri Takeshi.
"Apa maksudmu anak kandung mu? Apa kamu selingkuh dariku kak?", tanya Yuni mulai kelihatan berang.
"Yuni dengarkan dulu penjelasan ku. Duduklah dulu", ujar Andika.
Yuni mengikuti langkah Andika lalu duduk di hadapan Takeshi yang tak berhenti tersenyum padanya.
"Yuni, Takeshi ini dilahirkan Naomi di Jepang sebelum kita bersama. Naomi menyembunyikan Takeshi dari aku, bahkan aku juga baru hari ini mengetahui kalau aku punya seorang putra", ujar Andika.
"Pantas saja feelingku ngga pernah beres dengan perempuan itu, dia seperti seorang pel***r", kata Yuni ketus.
"Jaga mulut anda ya Tante Yuni yang terhormat, mommy saya bukan pel***r. Walaupun dia buat kesalahan dengan melahirkan saya, hatinya mulia dan tulus", ujar Takeshi dengan nada marah.
"Apa namanya kalau tidur sama pria sebelum menikah lalu melahirkan anaknya tanpa suami? Dan kamu anak haram berani-beraninya kamu membentak saya", ujar Yuni sambil berdiri dan berkacak pinggang.
"Plaaaak", ada suara tamparan menghantam pipi Yuni.
"Mami, apakah mulut mami tidak pernah terdidik?", teriak Lily yang tiba-tiba sudah berdiri di depan Yuni.
"Kamu mengatakan Tante Naomi sebagai pel***r karena tidur sama pria yang bukan suaminya? Berarti mami mengatakan hal yang sama tentang aku? Aku juga membuat kesalahan yang sama dengan Tante Naomi, bedanya Anthony tau dan dia menikahi aku. Kalau saja papi tau tentang Takeshi, dia juga tidak akan menikahimu", teriak Lily geram dengan kata-kata maminya.
"Lily kamu ..... ", ujar Yuni kehabisan kata-kata.
"Kalau papi tidak menikahimu, pastilah kamu masih berjualan di depan rumahmu untuk menghidupi keluarga mu, tidak seperti sekarang yang bisa berleha-leha menghabiskan uang papi", teriak Lily lagi.
"Lily sayang. Sudah nak jangan marah lagi, kamu sedang hamil", ujar Andika menasehati Lily.
"Tidak papi, sudah cukup aku bersabar selama ini melihat mami suka menindas papi seenaknya. Apa yang tadi dia bilang, kakak anak haram? Berarti anak dalam kandungan aku juga anak haram? begitu mami?", herdik Lily lagi.
"Lily maafkan mami, mami tidak bermaksud mengatakan hal itu untuk kamu nak, itu untuk perempuan itu", ujar Yuni yang tidak mau menyembutkan nama Naomi.
"Tante Naomi dan aku tak ada bedanya mami. Kami telah bodoh menyerahkan diri kami untuk pria yang belum resmi menjadi suami kami. Kami telah berdosa pada Tuhan", ujar Lily dengan Isak tangis. Takeshi mendekati Lily lalu merangkulnya.
"Lily sayang, jangan menangis lagi. Kakak akan selalu melindungi kamu", ujar Takeshi lembut.
"Mami, kak Takeshi tidak meminta apapun dari papi. Dia juga tidak akan merebut hak apapun dari kita. Dia bahkan lebih kaya dari kita mami. Dia CEO PT.CAT, perusahaan om Leo. Dia tak perlu pengakuan apapun. Dia hanya ingin bertemu kami adik-adik nya dan papi. Itu saja. Dia tulus mami, kalau saja mami bisa melihat dari mata seorang ibu", ujar Lily masih dalam rangkulan Takeshi.
Anthony sengaja menunggu di luar dengan Riri, agar Andika, Yuni, Lily dan Takeshi dapat berbicara dengan lebih nyaman. Anthony merangkul Riri yang mulai menangis dan berusaha menenangkan nya. Andika merangkul Yuni dan Yuni kemudian menangis lalu Andika memeluknya.
"Mami, Takeshi putra aku, tapi dia tidak bersalah. Yang bersalah aku yang menyia-nyiakan Naomi ibunya. Naomi dan Takeshi sama sekali tidak menuntut apapun dari aku, Naomi hanya ingin mempertemukan Takeshi saja dengan aku tidak lebih. Tapi aku pasti akan memberikan hak Takeshi sebagai kewajiban ku padanya", ujar Andika lembut.
"Tidak papi, sejak awal saya bertemu papi saya katakan saya tidak mau apapun, saya hanya ingin bertemu dan mengatakan kepada papi kalau papi punya putra yang siap melayani papi. Jangan berikan apapun pada saya. Cukup pelukan hangat saja dan panggilan kalau aku putra papi", ujar Takeshi tegas.
Yuni melihat ke arah Takeshi, pandangannya mulai melembut. Dia lalu melepaskan pelukan Andika lalu berjalan mendekati Takeshi, lalu Yuni memeluk Takeshi.
"Maafkan kata-kata kasar saya tadi. Saya marah karena merasa dikhianati. Tapi ternyata yang pelakor itu justru saya. Maafkan saya yang telah menjadi orang ketiga diantara Naomi dan Andika", ujar Yuni.
Takeshi menepuk-nepuk punggung Yuni lembut. Yuni lalu melepaskan pelukannya dan berbalik menghadap ke arah Andika.
"Kak, kalau kau mau menceraikan aku, aku mau kok. Kamu bisa bersatu dengan Naomi", ujar Yuni tersenyum. Andika menarik Yuni ke dalam pelukannya.
"Ngomong apa kamu, sampai kapanpun saya tidak akan pernah menceraikan kamu, lagipula mana mau Leo melepaskan Naomi begitu juga Naomi, mereka saling mencintai", ujar Andika tegas.
"Iya mami Yuni, Mommy Naomi dan Daddy Leo ngga akan pernah berpisah, Daddy sangat mencintai Mommy. Kemarin waktu Mommy kabur, dia mengobrak-abrik seluruh Jepang mencari Mommy. Kalau saja uncle Nathan tidak memberitahukan dia, kemungkinan dia akan membombardir seluruh Jepang buat mencari Mommy", ujar Takeshi.
"Tapi bagaimana dengan status kamu", ujar Yuni.
"Status aku, aku putra papi Andika dan Daddy Leo. Di atas kertas aku putra Daddy Leo, tapi aku juga putra papi Andika. Jadi tenang saja mami, aku telah mempunyai 2 orang ayah dan 2 orang ibu, itupun kalau mami Yuni mau mengakui aku sebagai anak", ujar Takeshi.
"Kamu putra ku juga Takeshi. Maafkan aku ya", ujar Yuni sambil mencium pipi Takeshi lembut.
"Tidak ada yang salah mami, terima kasih sudah bersedia menerimaku", ujar Takeshi.
Kemudian Anthony masuk bersama Riri dan Lily memperkenalkan Riri dengan Takeshi yang langsung memeluk Takeshi hangat karena Riri bangga sekarang ia mempunyai kakak laki-laki yang dapat melindungi nya dan terutama kakak yang ganteng seperti Takeshi.