webnovel

Semakin Akrab

"Kirana makan disuapi Tante aja ya, mama suapi Raffa dan Mika ya", ujar Xena sambil menyodorkan satu piring nasi goreng Tuna makanan kesukaan ketiga anak kecil itu kepada Adriana yang tersenyum pada Kirana.

Kirana yang sepertinya mengerti ucapan Xena menghampiri Adriana.

"Mamam", ucap Kirana dengan suara kecilnya.

"Kirana mau sama papa aja disuapi nya?", tanya Xavier yang tiba-tiba duduk disamping Adriana.

Kirana menggeleng tapi kemudian dia duduk dipangkuan Xavier yang duduk menyilangkan kedua kakinya.

"Waduh Tuan Putri mau makan diatas singgasana ya?", goda Xavier.

Ia mengusap lembut kepala anaknya dengan satu tangannya sementara tangan yang lain memegang tasbih. Adriana memperhatikan wajah pria yang ada disampingnya itu, Xavier terlihat lelah, kantung matanya menebal tanda kurang tidur.

"Kamu sudah makan kak?", tanya Adriana.

"Nanti gampang. Aku belum lapar", ujar Xavier.

"Belum lapar gimana kak? Dari siang kamu belum makan. Kamu cuma makan waktu sarapan aja", omel Xena.

"Aku ambilkan makan ya kak? Apa kamu mau aku dadarkan telur?", tanya Adriana.

"Ngga usah. Ngga apa-apa, nanti saja kalau Kirana sudah makan, aku ambil sendiri", ujar Xavier.

"Suapin aja sekalian Adriana. Itu nasi goreng Tunanya masih ada. Kakak juga suka kok. Kalau ngga ambil nasi pakai rendang tuh, aku sudah hangatkan rendang di atas meja", ujar Xena.

"Aku suapin aja ya kak, sekalian. Aaaaa buka mulutmu kak, sendoknya sama aja sama anakmu kak", ujar Adriana sambil membawa sendok berisi nasi ke depan mulut Xavier.

"Ngga usah. Nanti aku makan sendiri", tolak Xavier.

Adriana hanya memandang tajam ke arah Xavier dan tidak mengubah posisi tangan nya. Mau tak mau Xavier membuka mulutnya dan sendok nasi masuk ke mulutnya. Adriana tersenyum senang, sementara Xena terkikik melihat kakaknya yang diperlakukan seperti anak kecil. Bergantian Kirana dan Xavier disuapi makanan oleh Adriana sehingga tanpa terasa piring makan mereka menjadi kosong.

"Wah habis, Kirana mau tambah ngga? Apa mau Tante buatkan susu?", tanya Adriana.

"Mama", ujar Kirana.

"Iya, Kirana mau dibuatkan susu sama mama Adriana ya?", tanya Pras yang baru duduk disebelah Xena.

"Shut Up Bawel", ujar Xavier malu-malu.

"Yee kok aku dibilang bawel. Itu Kirana sendiri yang bilang mama kok. Jangan omel ke aku dong", ujar Pras membela diri.

"Iya kakak ni. Kirana yang panggil mama kok ke Adriana. Adriana kamu keberatan ngga dipanggil mama sama Kirana?", tanya Xena sok polos.

"Dasar kalian berdua ya", omel Xavier.

"Mama mama mama", ujar Kirana lagi sambil memeluk Adriana yang membawakan satu botol susu dan segelas air untuk Xavier.

"Aku ngga keberatan kok dipanggil mama sama Kirana. Kirana anak tercantik yang pernah aku temui", ujar Adriana memuji dengan tulus.

Xavier memandang penuh arti ke arah Adriana dan menerima gelas air yang disodorkan Adriana lalu meminumnya sampai habis. Adriana bangun menuju meja dan mengambilkan nasi dengan rendang diatas piring makan lalu menghampiri Xavier lagi yang masih duduk dilantai.

"Berikan gelasmu padaku kak, biar aku isi lagi dengan air. Ini makanlah, aku ambilkan nasi dengan rendang. Apa mau aku suapi lagi?", tanya Adriana menggoda.

"Tidak usah, aku makan sendiri saja. Terimakasih", ujar Xavier menerima piring makan yang disodorkan Adriana dan memberikan gelas yang langsung diisi kembali oleh Adriana.

"Kamu sudah makan?", tanya Xavier.

"Sudah, tadi saat kamu masih di atas bareng-bareng sama yang lain", ujar Adriana.

Wilma dan Michael duduk mendekati mereka disusul oleh Lily dan Anthony.

"Kalian ngga panggang apa gitu? Aku Uda bawa ikan, udang dan daging yang bisa dipanggang", ujar Xena.

"Bosen akh bakar-bakaran mulu. Lagian Uda kenyang. Ntar aja deh ya bakar-bakaran nya malaman dikit", ujar Wilma yang diangguki yang lain.

"Iya ya, kita sering banget bakar-bakaran", ujar Xena tersenyum.

"Aku sudah pesan Pizza, kebetulan ada yang bisa diantar dekat sini", ujar Takeshi tiba-tiba.

"Wah asyik tuh. Kita makan Pizza", ujar Pras antusias.

"Tapi jangan lupa juga ya ikan sama udang dan daging yang Uda dibumbuin. Masa di bawa pulang lagi", keluh Xena.

"Iya cantik, nanti dimakan kok, tenang aja", ujar Lily menghibur Xena.

Pras memeluk pinggang istrinya yang duduk disebelahnya lalu mencium pucuk rambut Xena.

"Kalau ngga ada yang makan, bisa kasih penjaga Villa biar bagi-bagi sama yang lain", ujar Pras yang membuat senyum Xena mengembang.

Raffa dan Mika asyik tidur berjejer dengan Kirana menyedot botol susu mereka didepan layar TV diatas karpet yang cukup tebal yang dibawa Pras.

"Lihat ada yang lagi balapan sedot botol susu", ujar Pras sambil menunjuk ketiga anak kecil itu.

"Ayooo siapa yang menang?", ujar Wilma mendekati ketiga anak kecil itu yang kemudian tertawa riang.

Adriana menengok sebentar ke arah ketiga anak kecil itu lalu melihat ke arah Xavier yang sudah meletakkan piring makannya walaupun makanannya baru setengah dia makan.

"Habiskan kak makannya", ujar Adriana lembut.

"Aku sudah kenyang. Kamu kan tadi sudah suapi aku juga", ujar Xavier.

"Habiskan kak. Tadi kamu juga makannya ngga banyak. Apa mau aku suapi lagi?", tanya Adriana merayu.

"Iya aku makan lagi pelan-pelan. Tapi beneran ini aku sudah kenyang banget", ujar Xavier.

"Aku suapi lagi aja ya", kata Adriana akan mengambil piring makan Xavier tapi langsung oleh Xavier direbut kembali.

"Aku makan sendiri aja", kata Xavier lalu kembali menyuapkan nasi ke mulutnya. Xena, Pras tersenyum melihat mereka berdua.

"It's work sayang", bisik Pras yang mendapat delikan tajam mata Xavier.

"Galak amat si. Makan ya makan aja ngga usah melotot gitu kale", ujar Pras tetap memeluk Xena dengan erat.

"Tau ni kakak. Adriana tuh kakak kalau ketahuan pikirannya gitu, galakan dia", ujar Xena.

"Memangnya aku punya pikiran apa? Asal nuduh aja", ujar Xavier.

"Kalian berdua cocok kok kak", kata Lily dengan cueknya membuat semua memandang ke wajah Lily yang polos.

"Iya kak Xavier, kalian bertiga Uda seperti keluarga kalau sama Kirana. Bahagia ya kak", ujar Anthony mendukung istrinya.

Muka Adriana dan Xavier memerah karena malu.

"Wah kak banyak yang dukung tuh. Mommy aja juga dukung kok, kalo Daddy pasti nurut aja kata Mommy", ujar Xena.

"Apa si Xena", ujar Adriana malu.

"Ya ngga apa-apa kale Adriana. Kan dulu kamu emang suka sama kak Xavier juga ... hahahaha... maaf jadi bocorin rahasia", ujar Xena tertawa lepas.

"Xena ... kamu ya", geram Adriana sambil meleparkan bantal duduk ke arah Xena yang ditangkap oleh Pras sebelum mengenai istrinya.

"Waduh berarti CLBK dong. Asyik bakal makan-makan lagi ne", goda Takeshi yang ikutan jahilnya Pras.

"Waduh ni anak satu mulai ketularan Pras ya", geram Xavier namun ia terlihat senang. Ia mencuri pandang ke arah Adriana yang memerah mukanya.

"Kamu cantik kalau malu gitu Adriana", ujar Xavier mulai cuek.

"Diam kak, jangan komentar lagi. Kamu samanya aja kaya kasih bensin ke api", ujar Adriana tersenyum malu.

"Waaah Uda jadian aja, demi Kirana. Lagian kalian juga cocok kok", ujar Pras senang.

Xavier tersenyum lalu mengambil tangan Adriana dan menggenggam nya dan Adriana hanya diam malu saat tangannya di genggam Xavier.

"Adriana, aku bukan seorang perjaka lagi, aku seorang bapak yang mempunyai anak satu. Aku mungkin tidak bisa seromantis anak-anak muda jaman sekarang namun aku akan berusaha. Maukah kamu mengulurkan tanganmu menarikku dari keterpurukanku dan menganggap Kirana seperti putrimu sendiri?. Aku sengaja berbicara di depan semuanya agar mereka menjadi saksi keputusan yang kita ambil", ujar Xavier lembut. Makin memerah muka Adriana namun sesuai dugaan ia mengangguk.

"Aku mau mencoba kak", ujar Adriana pelan.

"Yeeee misi berhasil", teriak Xena yang mendapat tepukan tangan semuanya.

Nina yang masih duduk dibangku sambil membaca majalah hanya tersenyum dan Takeshi yang melihat menghampiri nya lalu memeluknya dan mencium keningnya.

"Kita juga harus bahagia ya sayang", ujar Takeshi yang mendapat pelukan erat dari Nina sebagai jawabannya.

"Semoga selalu bahagia ya kakak", peluk Xena kepada kakaknya.

"Terimakasih ya cantik", ujar Xavier melepaskan pelukannya dan tersenyum. Ia lalu merangkul Adriana yang tertuduk malu dalam pelukan Xavier. Kirana bangun lalu mendekati keduanya yang langsung dirangkul Adriana dalam pelukannya.

"Kirana sekarang uda resmi bisa panggil mama ya nak", ujar Xavier lembut. Kirana seperti mengerti dan tersenyum.

"Mama", ujarnya lembut sambil mencium pipi Adriana walaupun mulutnya masih menggigit empeng botol susunya.

"Daddy sama Mommy harus aku kasih tau", ujar Xena.

"Jangan Xena. Nanti aku yang bilang sama Daddy sama Mommy langsung", ujar Xavier mencegah.

"Nanti pulang kita temui Daddy sama Mommy dan juga Orang Tua kamu ya Adriana", ujar Xavier tegas dan mendapatkan anggukan kepala Adriana. Hari itu merupakan hari yang membahagiakan untuk Xavier setelah keterpurukan nya kehilangan Luna yang dicintainya.

"Semoga selalu bahagia kak Xavier, Adriana dan Kirana", doa Xena dalam hati.