Hari Minggu terlihat kesibukan di rumah Henry Wijaya. Sepertinya akan ada perhelatan besar di rumah berhalaman luas itu. Rupanya hari ini merupakan hari lamaran untuk Adelia dari keluarga Utomo. Pertemuan Keluarga sebelum acara pernikahan diadakan. Michael dan Anastasia terlihat membaur dengan keluarga mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara ini. Muka Michael sudah berangsur pulih, ini berkat perawatan yang dilakukan istrinya yang tau banyak mengenai kecantikan. Selain obat2 yang harus diminum dari dokter RS, Anastasia juga memberikan salep2 luar untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah infeksi di wajah Michael. Gadis yang menjadi tokoh utama acara hari ini tampak santai dengan kaos oblongnya dan celana pendek selutut di ayunan belakang sambil membaca majalah wanita. Michael yang melihat nya menghampiri adik iparnya itu.
"Sedang apa? Kok malah santai-santai bukannya berdandan agar kelihatan cantik untuk keluarga besan", ujarnya lembut. Adelia mengangkat kepalanya dan tersenyum,
"Kamarku penuh dengan bunga dan orang-orang. Aku paling ngga betah lihatnya. Lagipula si periasnya sedang mendandani mama, kakak tau kan betapa bawelnya mama, isshh", ujar Adelia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Anastasia menghampiri mereka berdua.
"Adel gimana si, dicari mama tuh di atas. Mama ngomel-ngomel karena kamu ngga ada.", ujar Anastasia sambil melingkarkan tangannya di pinggang suami nya.
Adelia tersenyum bangkit lalu menarik kakaknya dan mendudukkannya di ayunan yang baru saja dia duduki.
"Kakakku yang cantik, duduk sini aja sambil minum susu ini. Aku akan naik dan menutup telinga ku kalo ngga kata-kata mama bisa memenuhi seluruh telinga ku", ujar Adelia sambil menyodorkan segelas susu yang belum ia minum dan sejak tadi sudah ia pegang.
"Dan untuk kakak ipar, ayo lanjutkan pekerjaan mu jangan malas, papa lagi ngintip tuh di atas", kata Adelia berbalik menghadap kearah Michael.
"Iya tuan putri. Sayang kamu disini aja, kamu kelihatan lelah sejak tadi membantu. Jaga anak kita ya", ujar Michael kepada Adelia dan Anastasia. Lalu ia berbalik dan melanjutkan pekerjaan yang tadi ia tinggalkan.
Adelia berjalan pelan menuju ke atas ke arah kamarnya. Sampai di depan kamar, Indriyani langsung memarahi Adelia, "Adel kemana aja si, ayo cepetan. Keluarga besan akan datang 2 jam lagi. Keburu ngga ya dandannya? Anak ini ngga pernah dandan, jadi tolong jangan terlalu menor ya", instruksi Indriyani kepada perias yang ada di kamar Adelia.
Adelia hanya pasrah mendapati tubuhnya didudukkan di bangku depan meja riasnya. Tangan-tangan terampil perias mulai beraksi di muka Adelia seakan mukanya kanvas lukisan yang masih polos.
Tepat jam 10 pagi keluarga besan datang. Keluarga Besar Henry Wijaya menyambut dengan suka cita. Di antara tamu yang datang, sesosok Pria tampan dengan jas yg sesuai ukuran tubuhnya mencuri perhatian semua orang. Orang itu Nathan Utomo yang merupakan calon pengantin pria. Dia berdiri dibarisan paling depan diapit kedua orangtuanya. Setelah mempersilahkan semua hadirin untuk duduk, acara pun dimulai. Saat itu, Adelia masih disembunyikan di kamar nya. Tampak Nathan gelisah dalam diamnya, tetapi wajah tampan nya sanggup menyembunyikan kegalauan hatinya. Tiba acara puncak, Adelia dibimbing Anastasia dan mamanya menuruni tangga rumah menuju ke tengah tempat acara. Secara tak sengaja, Nathan menatap Adelia yang telah berdadan bagaikan Putri impian, matanya tak lepas memandang wajah cantik wanita yang berjalan menuju ke arahnya.