webnovel

Pernikahan Takeshi

Dikarenakan Takeshi menikah di gereja, Xena dan Pras tidak menghadiri pemberkatan mereka. Mereka hanya akan hadir di acara resepsi saja.

Xena tampak berdandan rapi sore itu dengan gaun malamnya sedangkan Pras memakai batik yang sewarna dengan gaun Xena.

Sengaja Xena tidak membawa Mika dan Raffa agar mereka bisa beristirahat tepat waktu. Xavier tidak bisa ikut karena Luna masih tidak enak badan.

Dengan diantar supir, Xena dan Pras memasuki mobil Maybach mereka menuju ke gedung resepsi menghadiri pernikahan Takeshi dan Nina.

Sesampainya di Lobby tempat acara, Pras keluar lebih dulu lalu membukakan pintu untuk istrinya dan seperti biasa menaruh tangannya diatas pintu diatas kepala Xena. Xena keluar mobil dengan anggun yang membuat mata yang melihatnya terkagum-kagum.

Saat Pras sedang mengisi buku tamu, tampak beberapa orang membandingkan wajah Xena dengan wajah pengantin wanita yang ada di foto prewedding yang terlihat mirip. Lily yang melihat kedatangan Xena langsung memeluk sahabatnya itu.

"Hai cantik. Berdua aja sama kak Pras? Kak Xavier sama Om Nathan dan Aunty Adel kemana?", tanya Lily.

"Mommy dan Daddy pergi umroh kemaren lusa, kalau kak Luna sakit makanya kak Xavier ngga pergi. Maaf ya", ujar Xena.

"Ngga apa-apa, yang penting ada kamu yang mewakili keluarga Nathan Utomo", ujar Lily. Pras berpelukan dengan adiknya Anthony lalu menyalami Lily.

"Hei kamu hamil ya? Hati-hati kali ini, jangan gegabah lagi ya", nasehat Xena.

"Iya Cantik, tentu saja. Kali ini super hati-hati", ujar Lily lembut.

"Si Kembar ngga dibawa?", tanya Anthony kepada Pras.

"Ngga lah, bisa keinjek orang nanti. Mereka Uda ngga bisa diem. Maunya jalan kesana kesini", ujar Pras.

"Waduh barisan yang mau salaman masih penuh banget ya. Eh banyak temen gw lagi yang datang", ujar Pras lagi.

Beberapa temannya banyak yang menyapa Pras dan Xena.

"Waduh Xena, kak Pras banyak banget yang kenal. Ini kan kebanyakan para klien dan pemegang saham CAT", bisik Lily.

"Kak Pras kan sekarang pemegang saham terbesar CAT, kamu belum tau Lily?", bisik Xena lembut.

"Oh ya? Serius? Gw baru tau. Makin tajir dong", ujar Lily.

"Gw dong yang makin tajir. Kan dia kalau beli barang selalu atas nama gw kecuali saham-saham nya", ujar Xena senang.

"Hemm iyalah, cinta mati dia", ujar Lily.

Tanpa terasa mereka sudah sampai dibawah panggung untuk bersalaman dengan pengantin.

"Kalian bersalaman dulu, aku tunggu di ujung situ. Ayo sayang, kita tunggu diujung, ngga usa ikut naik", ajak Lily kepada Anthony.

Mereka lalu berjalan ke ujung panggung yang lain menunggu Xena dan Pras yang naik ke panggung untuk bersalaman. Naomi langsung menjerit senang saat melihat Xena, demikian Leo yang langsung tersenyum.

"Cantik akhirnya datang juga sayang ku. Mana yang lain? Mommy sama Daddy Uda jalan umroh ya? Xavier sama Luna mana?", tanya Naomi sambil mencium pipi kanan kiri Xena lalu bersalaman dengan Pras.

"Maaf kak Xavier ngga bisa datang, kak Luna lagi sakit ngga ada yang jaga. Mana mau kak Luna kalau sakit ditinggal sama kak Xavier aunty. Mereka salam aja", ujar Xena lembut lalu ia beralih dan memeluk Leo.

"Hai cantik. Ngga apa-apa yang penting ada perwakilan dari keluarga Nathan Utomo. Biarin aja tuh si Hantu Putih, pulang liburan gw minta oleh-oleh sama dia", ancam Leo.

"Iya deh om", ujar Xena.

Lalu ia berjalan mendekati Takeshi yang sedari tadi tak lepas memandangnya.

"Selamat ya kak Takeshi", ujar Xena bersalaman langsung sama Takeshi menariknya dan memeluknya erat.

"Kak, please jangan begini", bisik Xena.

Pras mendehem menegur Takeshi. Takeshi baru melepaskan pelukannya dan menyalami Pras.

"Selamat ya. Maaf yang asli tidak akan pernah saya lepaskan", sindir Pras cuek.

Muka Takeshi memerah menahan amarah, Xena berlagak tidak mendengar lalu menyalami Nina yang tersenyum kaku.

"Selamat ya Nina", ujar Xena tersenyum tulus.

"Kalau melihat kalian berdua gini, kelihatan ya yang asli dan yang palsu", sindir Pras lagi pelan sambil memberikan selamat pada Nina lalu berjalan mengikuti Xena menyalami orang tua Nina.

Nina tampak juga memerah menahan amarah saat mendengar kata-kata Pras namun Takeshi tampak tersenyum sinis melihat kemarahan Nina.

Matanya tak lepas memperhatikan Xena yang turun panggung sambil memegang tangan Anthony adik Pras sampai tamu yang ada didepannya menegur untuk bersalaman dengan Takeshi.

"Cantik mau makan apa? Aku juga masih lapar ni", ujar Lily. Xena berjalan menggandeng tangan Pras.

"Xena ambil sendiri ya, ngga makan punya aku lagi", ledek Anthony.

"Alaaa bilang aja, sekarang Lily kan ya kaya aku dulu, makan punya kamu", ledek Xena.

"Iya bener. Ternyata orang hamil sama parahnya", ujar Anthony merenggut.

"Belum aja loe dimarahi mulu. Ni, si Xena waktu hamil si kembar, gw ngerjain apa juga salah. Kena omel mulu", kata Pras.

"Bener banget. Uda ngalamin aku kak. Tiap pagi, nyonya ini ngomel mulu", ujar Anthony mengeluh.

"Eh berani ngadu ya sama kakaknya", ujar Lily judes.

"Hahahaha rasain loe Anthony", ledek Pras.

"Aku mau sate Padang akh", ujar Xena lalu mengantri untuk ambil makanan.

"Sayang aku mau kambing guling ya, kamu mau ngga Anthony?", ajak Pras.

"Ayo deh kak, aku ikutan antri", ujar Anthony mengikuti Pras.

"Aku ke somay aja deh", ujar Lily yang mengantri di barisan sebelah Xena.

"Xena, tau ngga, dari tadi yang turun panggung pada nanya sama gw, loe itu kembaran sama pengantin wanita atau ngga? Gw bilang ya ngga lah, emak bapaknya beda. Mereka belum tau aja yang didepan itu barang palsu", ujar Lily geram.

"Hussy ... jangan kaya kak Pras deh. Daritadi Takeshi dan Nina pada disindir sama kakak ipar mu sampai mereka memerah mukanya menahan amarah", bisik Xena.

"Hahaha ... Benarkah? Tapi kak Takeshi juga kelewatan tadi main peluk-peluk kamu aja. Anthony juga tadi sampai sewot", bisik Lily.

"Uda lupain aja, banyak orang. Ngga enak cerita", ujar Xena mengingatkan.

"Iya, nanti cerita dirumahku aja ya", ujar Lily riang.

"Iya, Minggu nanti aku sama kak Pras main ke rumahmu deh bawa si kembar", ujar Xena.

Setelah mereka mendapatkan makanan yang mereka inginkan, mereka mendekati para suami yang dengan santainya makan sambil sesekali berbincang dengan kawan-kawan yang mereka temui di pesta.

Setelah acara bersalaman usai, saat acara hampir selesai, Xena dan Pras pamit kepada pengantin dan mereka berfoto bersama.

Sengaja Xena dan Pras berdiri dibelakang Naomi yang berdiri disamping Takeshi sementara Leo berdiri disamping Nina diikuti Lily dan Anthony. Takeshi agak kecewa karena sebelumnya ia mengharapkan dapat berfoto berdekatan dengan Xena.

Pras tersenyum penuh kemenangan saat menyalami Takeshi dan Nina lalu merangkul pinggang Xena istrinya dengan mesra meninggalkan tempat pesta.