webnovel

Menjebak

Jam sepuluh sesuai rencana, masuklah seorang wanita dengan ditemani seorang pria ke ruang meeting. Adelia sudah keluar dari ruang meeting sebelum mereka masuk. Ia menanti di ruang kerja Alex ditemani seorang Staff yang sedang merekam semua kejadian yang ada di ruang meeting melalui Monitor cctv yang ada diruangan Alex dan kebetulan bisa merekam audio juga. Nathan duduk ditengah diapit oleh Alex dan Jason. Sebelum Adelia keluar, dia sengaja menggulung lengan baju suaminya agar kelihatan dia hanya memakai baju kerja biasa. Wanita itu dan si pria duduk berdampingan di hadapan ketiga pria tampan, kelihatan dari gerak geriknya dia agak salah tingkah.

"Selamat pagi ibu Renny, sesuai dengan rencana kemaren, kini aku hadirkan pak Nathan dengan pak Jason untuk mengkonfirmasi mengenai aduan ibu kemarin. Lalu dengan siapa ibu datang kali ini? ", tanya Alex tanpa menunjukkan yang mana Jason dan yang mana Nathan kepada Renny. Renny melihat ke arah Jason dan Nathan bergantian, lalu wanita itu tersenyum dan menghadap ke arah Jason yang duduk di depannya.

"Aku datang bersama kakakku, dia ingin menjagaku agar aku tidak dibully. Sayang, kamu kenapa ngga balas semua telepon dan SMS ku. Aku mencari-cari mu. Aku mengandung anakmu", ujar Renny mulai menitikkan air mata.

"Apakah kita pernah bertemu? Rasanya saya tidak mengenal anda", ujar Jason ketus.

"Nathan apa kamu lupa janjimu padaku saat kita akan melakukannya? Kau bilang kau akan menikahiku tapi kau malah menghilangkan tanpa memberitahukan aku apapun", ujar Renny lagi.

"Apa mau mu? Langsung to the point aja", ujar Jason judes, sepertinya ia mulai jijik dengan perempuan yang ada di hadapannya.

"Aku ingin kau menikahiku, anak ini perlu bapaknya", ujar Renny lemah.

"Lantas kalau aku tak mau?", ujar Jason lagi. Pria yang disamping Renny menggebrak meja, "Hei Bajingan, kau harus menikahi adikku, kau harus bertanggung jawab", teriaknya sambil menunjuk ke arah Jason. Alex berdiri menggebrak meja juga, "Hei sopan sedikit, kau sedang berbicara dengan bosku, kau tak ada urusan dengan hal ini, kalau kau masih tidak bisa diatur, aku suruh security panggil polisi untuk menangkapmu", teriaknya. Mendengar kata polisi, pria itu langsung duduk diam.

"Kau harus menikahi aku Nathan, ini anakmu", ujar Renny terisak.

"Aku kan bilang apakah kita pernah berjumpa? Memory di kepalaku masih baik, aku rasa aku tak pernah melihatmu bagaimana bisa kau menuduh aku menghamilimu", ujar Jason ketus. Nathan melirik tersenyum ke arah Jason, dalam hati ia memuji Asistennya yang berakting benar-benar baik menyerupai dirinya.

"Nathan kau harus bertanggung jawab terhadap anak ini. Setidaknya kau harus membiayainya saat dia lahir", kata Renny lagi memelas.

"Kenapa harus aku? Aku kenal kau juga tidak", kembali Jason berujar ketus.

"Nathan kalau kau tak mau bertanggung jawab, aku akan lapor polisi", ujar Renny mengancam.

"Oh silakan. Pengacara aku akan mengurusnya", jawab Jason cuek.

"Nathan sepertinya kau tak takut dengan polisi, aku akan bawa ke infotainment, aku punya bukti KTP kamu yang dipakai di malam itu buat memesan kamar di motel", ujar Renny. Nathan kemudian membisikkan sesuatu ke Alex, lalu Alex keluar dari ruangan dan tak lama ia kembali dengan diikuti oleh Adelia di belakangnya. Melihat Adelia masuk, pucat pasi muka Renny, apalagi Adelia malah mencium pipi pria tampan yang duduk ditengah, memakai kemeja putih dan duduk di sampingnya.

"Hai Renny, lama tak jumpa ya", sapa Adelia. Renny terbata bata berkata, " Ibu Adelia kenapa ibu bisa ada di sini?". Pria yang disamping Renny memegang lengannya dan memberikan isyarat menanyakan siapa wanita itu. Renny hanya mengibaskan tangan pria itu.

"Masih melakukan hal ini lagi Renny? Bukankah kau telah membuat perjanjian dengan AN tidak akan melakukan penipuan lagi?", ujar Adelia tenang sambil menaruh kedua tangannya di atas meja.

"Bu Adelia, ini tidak ada sangkut pautnya dengan AN, saya sedang menuntut pertanggungjawaban bapak anak saya", ujar Renny agak tergagap.

"Siapa bapak anakmu? Yang mana dari pria-pria ini?", tanya Adelia sambil melihat ke samping kanan dan kirinya.

"Bapak anak saya pak Nathan Utomo, CEO PT.WD International. Yang ini orangnya", ujar Renny dengan percaya diri sambil menunjuk ke arah Jason.

"Kamu yakin namanya Nathan Utomo?", tanya Adelia lagi sambil tersenyum membunuh.

"Sangat yakin Bu, ngga mungkin saya menyerahkan kehormatan saya ke sembarang orang", ujar Renny mulai sewot.

"Loh bukannya dulu waktu kamu masih di AN kamu menggunakan segala cara untuk dapat perhatian Andika. Kalau bukan karena saya, kamu mungkin sudah sukses ya menjadi nyonya Andika", sindir Adelia halus namun seperti pedang buat Renny. Nathan mengubah duduknya lalu menutup laptop Jason dan membuka kacamata nya. Dia lalu membelai rambut istrinya, dan Renny melihat itu jadi bertanya siapa pria yang ada di samping Adelia yang dengan santai memegang kepala Adelia, karena setahunya Adelia tidak akan mau dipegang sembarang orang. Renny pernah menyaksikan Adelia mematahkan tangan orang yang berusaha menyentuh pipinya dulu. Adelia melihat tatapan mata Renny lalu berujar, "Ini suami saya dan namanya Nathan Utomo yang kamu bilang ayah dari anak yang kamu kandung. Yang kamu tunjuk tadi itu asisten nya yang bernama Jason. Bukankah tak masuk akal kalau seorang perempuan yang merasa dihamili salah menujuk orang yang menghamilinya?", ujar Adelia tenang.

Muka Renny langsung pucat kembali dan terduduk lemas. Melihat muka Renny baik Nathan, Jason dan Alex tersenyum puas. Alex melirik ke arah Nathan yang duduk disamping Adelia, "Beruntung sekali si Hantu Putih punya istri cantik dan secerdas ini". Renny bangun dari duduknya berusaha untuk lari keluar namun polisi sudah menunggu di depan pintu dengan bukti rekaman di tangan mereka. Renny ditangkap bersama dengan pria yang disebut kakaknya.