Arista berusaha sekuat tenaga untuk terbebas dari Evan yang tidak berhenti berusaha untuk mendapatkannya, Arista kini tahu siapa Evan yang sebenarnya, namun sayangnya semua terlambat dia harus menghadapi kegilaan Evan orang yang menjadi kepercayaannya.
"Evan apa yang sebenarnya kamu inginkan? berapa kali aku katakan jika aku ingin sendiri, apa kamu tidak tahu dengan bahasa manusia yang baik dan benar ini hah?!" Arista tidak terima apa yang dilakukan oleh Evan padanya, tatapannya tidak kalah tajam dari Evan, yang kini menyeringai mengerikan, perlahan Evan mendekati tubuh Arista yang terikat di kursi, Evan mendekatkan wajahnya meniup wajahnya membuat Arista bergidik ngeri.
"Kenapa? apa kamu takut? atau kamu menikmatinya? aku rasa dari kata-kataku yang benar ini adalah kamu menikmatinya." Evan mengedipkan sebelah matanya mengigit daun telinga Arista.
"Jauhkan wajahmu brengsek!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com