webnovel

21 Mei 2017

aku mengingat tanggal itu sebagai tanggal pemisah dari cap stempel harapan yang pernah ku labuhkan padamu Muhammad Matan Nur Rais, pada hari ini kamu menikah dengan si cantik Meyra Tan Nabire selamat semoga Allah menjadikan kalian keluarga sakinah ,Mawardah dan warohmah, hanya doa yang bisa ku sampaikan pertamakali lewat foto pernikahan yang terpajang di status blackberry masanngers kawan satu kelas di bangku perkuliahan ku dulu, kamu tidak mengundangku tapi tidak apa-apa di hari bahagiamu saja kau tidak pernah mengingatku apalagi di masa sedihmu sudah pasti aku jelas tidak pernah ada juga,,,

kalian begitu serasi bak raja dan ratu dari dongeng negara Kelantan yang dipasang di depan istana demi membagi kebahagiaan kalian ke pada para rakyat yang mencintai pemimpinnya.

kalian tersenyum sungguh bahagianya,,

di lain sisi aku yang menyaksikan kisah mu lewat foto merasakan dada yang tiba- tiba nyeri dengan sengatan hawa panas menusuk tiba-tiba disekujur tubuh diikuti detak jantung yang semakin cepat dengan gelisah aku alihkan ponselku dari tangan dan mulai kuatur tekanan nafasku, aku jujur sangat shock melihatnya karna bahkan sampai hari ini pun aku masih terus berharap bahwa kau yang akan datang ke rumahku sebagai orang yang akan melamar ku , aku tidak menangis aku tidak akan menangis,,,

tapi untuk saat ini aku harus berusaha berdamai dengan kenyataan dan hati ku bahwa takdir kami memang jauh berbeda , kami hanya dipertemukan tanpa kami akan dipersatukan,, aku terdiam ...

awalnya aku masih enggan percaya tapi Allah yang membuat ku menyerah untuk harus percaya,,,

semoga aku diberi kekuatan untuk melalui nya dan mulai pergi dan bersahabat dengan skenario baru hidupku.