webnovel

Bab 91

Pertemuan yang harusnya dilakukan Lexsi dan Lucy, dibatalkan. Ada beberapa hal yang harus diurus. Lucy mengembuskan napasnya.

"Jika tahu akan begini jadinya, lebih baik aku membiarkan Lexsi mabuk di club hingga besok."

Dominic memandang tajam mata-mata yang berhasil ditangkap oleh para prajuritnya. Ia yang hendak pergi mengurungkan niatnya. Dominic berjalan mendekat ke arah mata-mata tersebut.

"Katakan, siapa yang menyuruhmu untuk memata-mataiku?" tanyanya dengan intonasi datar serta wajah yang datar pula.

Pria itu mencoba untuk sabar. Ia tak ingin mengotori tangan dan pakaiannya saat hendak pergi. Akan merepotkan sekali nantinya.

Sang mata-mata mendongak. Wajahnya terlihat lebam, kening serta sudut bibir bawahnya robek dan mengeluarkan darah.

Meski begitu, ia tetap tersenyum. Dominic melihat senyuman itu pun menggeram marah. Ia tahu senyum yang diperlihatkan hanya senyum meremehkan dan ia tak suka diremehkan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com