"Kau melamun tadi. Hobi sekali melamun. Tidak bosan?"
"Apa kau tahu mengapa yang datang ke restoran ini hanya satu orang saja?"
"Dua orang. Kita berdua."
"Iya, maksudku itu."
"Aku menyewa restoran untuk malam ini."
"Hah?"
*****
Ia merasa seperti baru beberapa detik berjalan. Namun, kenyataannya bukan.
Gadis itu menarik napas sejenak lalu mengembuskan dengan perlahan-lahan. Tangannya mulai terangkat lalu dengan penuh keyakinan, ia mengetuk pintu di depannya.
"Masuk!" Terdengar suara berat dari dalam ruangan.
Ia segera memutar knop pintu dan masuk ke dalam. Tampak seorang pria paruh baya berkacamata dengan tubuh berisi sedang duduk di kursi kerjanya. Di depannya, terdapat seorang wanita yang tersenyum ke arah Twyla yang dibalas olehnya dengan senyum tipis.
Aretha tidak menggubris celetukan Alice barusan. Ia justru menanyakan hal yang lain.
"Kau belum tahu?" tanya Alice.
Aretha mengerutkan kening. "Tahu soal apa?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com