webnovel

Bab 239

Dirga mencoba membangunkan Agnia. Menepuk pelan pipi wanita tersebut. "Agnia, ayo banhun, Agnia." Namun tak kunjung bangun. "Agnia bangun lah."

Untungnya tak berapa lama wanita tadi akhirnya membuka perlahan kedua matanya. Ia menatap sekitat sambik meringis sakit memegang kepalanya.

"Apa yang terjadi?"

*****

tu lah salah satu momen yang tak terlupakan bagi Aldrich. Sejak sat itu, Lucy memutuskan untuk selalu memangkas rambutnya hingga pendek. Perempuan itu tak lagi mengizinkannya menyisir, karena tak ingin Albert tahu dan kemudian marah.

Aldrich melihat ke arah surai Aretha. Perlahan, jarinya menyentuh surai hitam kelam tersebut. Lembut. Sama seperti rambut Lucy. Pria itu mendekatkan hidungnya ke sana. Bau harum langsung masuk ke hidungnya.

Aretha sama sekali tak mengerti dengan tingkah Aldrich. Pria itu masih berada di belakangnya untuk beberapa saat. "Al."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com