webnovel

Bab 223

Meski kesal, ia tak berbicara. Bukan saatnya untuk berbicara.

"Saat ini pasien baik baik saja. Meski tadi sempat mengalami penurunan, tapi pasien bisa melewatinya. Benturan yang ada di kepala, tidak menyebabkan cidera yang serius. Kita harus bersyukur akan hal itu. Meski begitu, jangan membuat pasien berpikir berat. Itu akan membuat kondisinya melemah," jelas sang dokter. Agnia dan Dirga lega mendengarnya.

"Apa kami boleh masuk ke dalam?" tanya Agnia.

*****

Theo memegangi perutnya. "Mommy, Theo lapar."

"Di meja makan ada puding. Theo ambil gih."

Mata bocah laki laki tersebut berbinar. Ia mengangguk. "Baik, Mommy." Sebelum pergi anak itu mecium pipi dan kening David.

Dava kini duduk di samping Adel. Ia mencium beberapa kali pipi David hingga membuat bayi itu tertawa renyah. "Anak daddy kok gemes banget sih, hmm." Kali ini Dava mencium David di bagian perut dan membuatnya tergelak sekaligus menggeliat. "Sini, biar aku yang menggendongnya."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com