webnovel

Ai No Koe (Suara Cinta)

Ai No Koe "Voice of Love" Okino Kaito, remaja yang kehilangan seseorang yang sangat berharga baginya. Ame (hujan) gadis yang ia temui di musim panas hari itu lenyap dari dunia ini. Walau hanya satu bulan mereka bersama, tapi cinta bisa tumbuh kapan saja. Sampai saat Ame meninggalkan dunia ini. Kaito seakan kehilangan hujan semangat nya. Dua tahun kemudian ia bertemu dengan gadis misterius yang tak mau berbicara sama sekali. Entah kenapa takdir membuat Kaito tertarik pada gadis itu. Hari demi hari Kaito lalui, mimpi mimpi aneh mulai menghantui nya. Potongan potongan mimpi itu memberi sebuah petunjuk pada Kaito. Kenapa Kaito selalu bermimpi aneh?

OkinoKazura · Teen
Not enough ratings
114 Chs

Chapter 48

Mina

Kaito ... kenapa?

Kenapa aku harus jatuh cinta padamu?

Padahal ...

-(-(-(-(-(-(-(-(-(-

(4 tahun lalu)

Sinar matahari sudah mulai menguning. Jam dinding sekolah sudah menunjukan pukul 4 sore. Aku masih duduk di pinggir lapangan sekolah untuk beristirahat.

Kaki ku terasa sangat lelah karena ikut klub lari hari ini. Aku berlatih keras agar aku menang di lomba antar sekolah musim panas ini.

Tiba tiba seseorang duduk di samping kanan ku. Dengan seragam SMP nya yang berantakan itu dan juga rambut hitam yang juga acak acakan. Aku seketika mengenali nya.

"Kaito? ngapain masih di sini?", tanya ku.

"Emang gak boleh?", jawab nya sembari memandang langit.

Tak lama kemudian tambah lagi seseorang dengan seragam berantakan, rambut abu abu acak acakan dan kacamata di wajah nya. Tak salah lagi itu Raku. Dia duduk di sebelah kanan Kaito.

"Kalian ngapain disini?", tanya Raku penasaran.

"Hmm ... gak tau ... tanya Mina coba ...", ucap Kaito dengan wajah cuek nya.

"Apa-an sih! ... harus nya aku yang tanya kalian ngapain di sini ... aku kan habis latihan tau ... capek tau gak?!", ucap ku kesal.

"Mentang mentang mau lomba nih ...", ucap Raku menyindir ku.

"Hmm ... gitu lah ...", ucap Kaito dengan nada malas nya.

"Berisik!!", teriak ku kesal.

"Eh ... Kaito?, banyak gosip kamu suka sama Mina loh ...", ucap Raku.

"Dan ... kau percaya?, aku sih gak suka sama Mina ... lagi pula dia sudah seperti adik ku", jelas Kaito dengan nada malas nya.

"Dan kau Mina?", lanjut Raku bertanya padaku.

Dengan percaya diri aku bediri di depan mereka dengan kedua tangan ku letakan di pinggang.

"Jangan biarkan cinta merusak persahabatan kita payah!!!, kalian harus berjanji ... tak ada cinta diantara kita bertiga", teriak ku di depan mereka berdua.

"Ohh ... ya udah ...", ucap Raku lalu berdiri.

"Hmm ... ayo pulang .. dah sore ini ... ngantuk aku", ucap Kaito cuek lalu melangkah pergi bersama Raku.

"Oiii!!! Kaitolol, Raku peang!!! ... awas kalean yaa!!!", ucap ku mengejar lalu memukul kepala mereka bergantian.

-)-)-)-)-)-)-)-)-)-

Aku terjebak dengan janji ku sendiri sekarang ...

Genggaman tangan mu ini ...

Selalu membuat hati ku merasa nyaman ...

Tak apa kau menganggap ku adik ...

Tak apa kau masih memperlakukan ku seperti anak kecil ...

Asal kau berada di samping ku itu cukup ...

=°=°=°=°=°=°

Kaito

"Eh?, Mina ... apa kau gak bisa bahasa jepang?", tanya ku sembari tetap menggandeng nya melangkah pulang ke rumah.

"Kalo mau ngejek aku serah kamu deh ...", jawab nya dengan lemas tanpa menatap ku.

"Hmm ... gak gitu juga kale ... apa mau aku ajari kapan kapan?", ucap ku.

"Ogah ... kalo ada PR tinggal nyontek kamu aja kelar", jawab nya cuek.

=°=°=°=°=°=°

Raku

Setelah turun dari kereta, aku berjalan bersama gadis yang duduk sebangku dengan ku. Setelah keluar dari stasiun, kami berhenti sejenak.

"Rumah mu dimana sih?", tanya ku penasaran.

"Jalan Kiriyo nomer 34", jawab nya.

Heee?! tunggu! itu berarti dia ...

"Rumah mu warna pink bukan?", tanya ku.

"Eh? kok tau?", ucap nya bingung.

"Rumah ku disamping mu ... aku nomer 35", ucap ku dengan wajah datar.

"Waah ... kebetulan dong ... kita bisa pulang bareng", kata nya dengan senyum di wajah nya.

Kami pun berjalan berdampingan menuju rumah kami. Setelah bertahun tahun aku berjalan pulang ke rumah sendiri. Akhir nya seseorang berada di sisi ku. Walau aku tak tau nama nya.

Tepat saat matahari terbenam, kami berdua sampai di depan rumah kami.

"Emm ... ano ...",

"Sampai besok ya Raku ...", ucap nya melambaikan tangan nya lalu masuk ke rumah.

Cih!, gak sempet tanya nama nya ...

Udah lah bodo amat ... gak penting juga ...

=°=°=°=°=°=°=°

Kaito

Setelah sekian lama melangkah, akhirnya aku dan Mina sampai di depan rumah kami.

"Gak usah masuk ke rumah ku loh ...", ucap nya dengan nada cuek.

"Eh?! ... yakin gak butuh bantuan?", ucap ku tak yakin.

"Cih ... aku bukan anak anak lagi tau, dasar Kaitolol!", ucap nya lalu melangkah masuk ke rumah nya.

Dia kenapa seeh!!

Gak paham aku ...

Belakangan ini dia selalu aja cuek ...

Apa dia sudah punya pacar?

Trus pacar nya gak suka dia deket sama aku?

Aaah!!! bodo amat ...

Gak penting juga ...