```
Wajah pria paruh baya itu juga memuram, namun ia tidak merespons.
"Tuan Ma, apakah saya harus pergi mencarinya sekarang?"
Pria berjas abu-abu itu berbicara lagi, dengan hati-hati menyapa pria paruh baya tersebut.
"Enggak usah, bukankah kamu mendengar apa yang dokter barusan bilang? Dia ada urusan penting dan pergi menemui Penatua An, kan? Mungkin ada pasien yang lebih kritis di sana. Setelah selesai, dia akan datang ke sini dengan sendirinya,"
kilatan cahaya muncul di mata pria paruh baya itu, tetapi dengan cepat, pandangannya menjadi gelap lagi, dan dia melambaikan tangan sambil berbicara dengan lemah.
"Hmph, pasien manakah yang lebih penting daripada Tuan Tua Ma?"
Pria berjas abu-abu itu mengekspresikan ketidakpuasannya dengan mendengus dingin.
"Hmm?"
Pandangan pria paruh baya itu menjadi dingin.
"Ya, Tuan Ma, saya salah bicara."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com