webnovel

Laki-laki Brengsek Datang, Apa Urusannya Denganku?

Editor: Wave Literature

Si Yi kembali menatap Yun Jian dengan tatapan yang dalam.

Dia tidak salah dengar, Yun Jian baru saja memang mengatakan 'Kotak kayu cendana'.

Jadi dia yakin benda yang ada di tangannya adalah kotak kayu cendana.

Tapi dia tidak paham bagaimana seorang perempuan yang terlihat biasa-biasa ini dapat mengetahui tentang kotak kayu cendana.

"Tuan muda, bagaimana kita akan mengurus beberapa orang ini?" Tanya seorang laki-laki yang berdiri di samping Si Yi, dia terlihat begitu tenang saat bertanya kepada Si Yi.

Beberapa orang yang dimaksud tentu saja adalah Yun Jian, Mu Xiang dan yang lainnya.

"Jangan bunuh aku! Tidak, tidak, tidak!..." Saat baru melihat pistol di tangan Si Yi, tubuh Mu Xiang sudah gemetar ketakutan, terlebih setelah mendengar ucapan orang barusan, dia semakin ketakutan hingga merangkak menjauh dari sana.

Kak Hu dan anak buahnya sudah tidak menunjukkan ekspresi apapun, wajah mereka terlihat pucat dan tubuh mereka gemetar.

Sedangkan Yun Jian, dia tetap berdiri di tempatnya dengan tenang, dia tidak menangis atau merengek setelah melihat semua yang terjadi.

Dia terlihat seperti sedang melihat sebuah permainan anak-anak yang sering dia lihat, seolah melihat makanan yang disajikan di atas meja.

"Kita pergi." Si Yi berhenti melihat Yun Jian, kemudian dia mengeluarkan perintah ke arah 2 laki-laki di sampingnya.

Setelah itu bayangan mereka bertiga tidak lama langsung menghilang.

Yun Jian juga tidak menghentikannya.

Baginya kotak kayu cendana itu sudah tidak ada gunanya lagi.

Adiknya sudah meninggal, dan dia tidak merasa perlu mendapatkan kembali kehidupannya yang sebelumnya.

Malah sekarang dia sudah memiliki kehidupan yang sangat tenang, untuk alasan kenapa dia bisa terlahir kembali, dia sudah tidak ingin mengetahuinya lagi.

Jalanan gang itu kembali menjadi tenang, hanya saja mayat laki-laki paruh baya itu masih tergeletak di atas jalan.

Tapi mayat ini akan menghilang sebelum hari berganti.

Entah berasal dari keluarga atau organisasi manapun, pasti akan ada yang bertugas khusus untuk mengurus mayat ini dengan menghancurkannya.

Yun Jian tersenyum menghina melihat ke arah Mu Xiang, Kak Hu dan anak buahnya yang ketakutan, mereka semua merangkak pergi karena ketakutan. Yun Jian tidak tinggal di sana lebih lama, dan dia langsung berjalan ke rumah skait untuk menemui Qin Yirou.

Daerah kamar rawat inap di dalam rumah sakit selalu menjadi tempat yang paling tenang saat malam hari.

Setelah menemani Qin Yirou di kamar rawat inapnya untuk beberapa saat, Yun Jian langsung pulang untuk tidur.

Keesokan harinya Yun Jian tetap bangun pagi-pagi sekali, kemudian membawa beban seberat 5 kg dan berlari mengelilingi wilayah Xinjian untuk olahraga.

Setelah itu dia pergi ke rumah sakit untuk mengantarkan sarapan, baru dia pergi ke sekolah.

Saat dia baru saja masuk ke dalam ruang kelasnya, dia langsung melihat orang yang tidak ingin dia lihat.

Yuan Yingjun.

Yun Jian berjalan memutar dan berencana untuk tidak menghiraukannya.

Tapi jelas sekali Yuan Yingjun datang untuk mencari Yun Jian, jadi dia tidak akan membiarkan Yun Jian begitu saja.

Yuan Yingjun dari kelas 3.1 pergi ke kelas 3.6 tentu untuk mencari Yun Jian, tidak ada orang lain lagi.

"Xiao Jian, kita bicara ya." Yuan Yingjun melihat wajah Yun Jian yang terlihat semakin lama semakin cantik, membuatnya tidak bisa menahan diri untuk menelan air liurnya.

"Aku rasa kita tidak sedekat itu, jadi tolong jangan memanggilku Xiao Jian, margaku Yun, namaku Jian atau kamu bisa langsung memanggilku 'Teman'." Yun Jian langsung menolak sikap Yuan Yingjun yang berusaha terlihat akrab dengannya, dia melipat kedua tangannya sambil tersenyum kecil saat mengatakan itu.

(Di Tiongkok ada cara memanggil antar teman sekolah yang sangat umum jika tidak terlalu dekat atau bahkan tidak mengenal satu sama lain, yaitu dengan menggunakan kata 'Teman'/'Teman Sekolah', tapi di Indonesia tidak ada.)

Wajah Yuan Yingjun terlihat sedikit malu, tapi dia tetap bersikeras untuk mengatakan hal yang ingin dia katakan, "Aku dan Lin Mengyu sudah putus."

"Lalu apa urusannya denganku?" Jawab Yun Jian dengan acuh tak acuh.

"Aku sudah tahu apa yang terjadi hari itu, Lin Mengyu dan yang lainnya memulai terlebih dahulu, tapi aku sudah mengurus masalah itu." Yuan Yingjun kemudian berkata lagi dengan suara yang dibuat-buat seolah dia merasa bersalah, "Sebelumnya adalah kesalahanku, aku minta maaf tapi tolong beri aku 1 kesempatan, jadi pacarku ya?"

Yun Jian lalu berkata dalam hati, 'Jadi ini kenapa setelah Lin Mengyu masuk rumah sakit tapi tidak ada guru yang datang memanggilnya, karena Yuan Yingjun ikut campur dalam masalah ini? Untuk apa? Dia mau memenangkan hatiku? Membuatku merubah cara pandangku kepada dirinya?'

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.