webnovel

Kalau Ingin Mati Coba Saja

Editor: Wave Literature

"Dia meminjam uang kepada… lintah darat?" Qin Yirou tiba-tiba membelalakkan matanya, bertanya dengan tidak percaya dan suara gemetar.

Yang dimaksud 'Dia' adalah Yun Gang.

"Omong kosong! Yun Gang sudah meminjam uang 5.000 yuan kepadaku 3 bulan yang lalu, tapi sampai hari ini dia masih belum mengembalikannya. Sialan! Hari ini bahkan aku tidak bisa menemukannya!" Kata laki-laki dengan luka di wajahnya dengan tegas sambil melihat ke arah Qin Yirou.

Sudah jelas sekali bahwa laki-laki dengan luka di wajahnya itu yang mengendalikan sekelompok orang itu untuk datang kemari.

Permasalahan utamanya adalah Yun Gang meminjam uang dan tidak mengembalikannya, lebih parah lagi dia sekarang malah bersembunyi. Orang yang melakukan pinjaman tidak bisa ditemukan, jadi tentu saja laki-laki dengan luka di wajahnya itu mencari anggota keluarganya.

Terlebih lagi, pada umumnya saat meminjam uang kepada lintah darat, jika tidak mengembalikan uang tepat waktu maka bukan saja bunganya akan menjadi semakin besar, tapi yang terpenting adalah sekelompok orang ini bisa melakukan apapun selama uangnya belum dikembalikan!

Yun Gang melakukan pinjaman kepada lintah darat tanpa mengatakan apapun!

Yang lebih parah lagi adalah, dia bahkan meminjam 5.000 yuan!

Di tahun 1998, yang 5.000 yuan bukanlah jumlah yang sedikit!

Ditambah lagi dengan keadaan keluarga ini sekarang, jangankan 5.000 yuan, bahkan 500 yuan saja belum tentu mengembalikannya!

Tapi setelah meminjam uang, Yun Gang malah kabur dan meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja.

Itu sama seperti mengantar keluarganya ke jalan kematian!

Qin Yirou memegang dadanya, tubuhnya gemetar, dia begitu marah hingga hampir saja tidak bisa berdiri dengan stabil.

Yun Jian memegang tubuhnya tepat waktu, "Ma, mama tidak apa-apa?"

Yun Jian melihat Qin Yirou, dia sama sekali tidak takut terhadap laki-laki dengan luka di wajahnya itu dan sekelompok orang lainnya.

Bukannya dia tidak peduli, karena mereka semua walaupun terlihat begitu kejam dan masing-masing dari mereka membawa senjata, serta menimbulkan kesan yang sadis dan bisa membunuh siapa saja, tapi bagi Yun Jian mereka semua sama sekali bukan apa-apa.

Yun Yi mengepalkan tangannya lalu melihat ke sekelompok orang itu, tapi dia tetap menahan amarahnya lalu berkata kepada laki-laki dengan luka di wajahnya, "Uangnya… kami akan mengembalikannya, apa bisa memberikan kami batas waktu beberapa hari?"

Yang paling ingin Yun Yi lakukan saat ini adalah mencari ayah mereka dan memukulnya dengan keras.

Tapi sekarang dia tidak bisa melakukan apapun.

Ayah mereka bukanlah manusia! Tapi sekarang Yun Yi adalah laki-laki satu-satunya di keluarga ini, jadi dia memiliki tanggung jawab terhadap ibu dan adiknya.

Karena itu dia hanya bisa merendahkan diri di depan sekelompok orang itu.

Dia juga tidak memiliki pilihan lain, siapa yang bisa dia salahkan jika mereka memiliki ayah seperti Yun Gang?

Laki-laki dengan luka di wajahnya tertawa dingin, dia mengulurkan tangannya lalu memasukkan jarinya ke dalam lubang hidungnya dan mengeluarkan kotoran hidungnya. Dia melihat Yun Yi dengan sorot mata merendahkan dan berkata, "Ah, meminta beberapa hari? Boleh!"

Lalu sebelum Yun Yi menghela nafas lega, dia kembali berkata, "Tapi kamu harus membiarkan adikmu menemani kami bersenang-senang! Atau jilat kotoran di tanganku sampai bersih, mungkin jika aku merasa senang aku akan menyetujuinya! Bagaimana?" Kemudian dia tertawa.

Saat mengatakan itu, laki-laki tersebut mengangkat jarinya yang terdapat kotoran hidung yang baru saja dia keluarkan dari hidungnya.

Semua orang di sekitarnya ikut tertawa bersama dengan laki-laki itu, dan mereka menatap Yun Jian dengan sorot mata penuh dengan maksud buruk.

Wajah Yun Jian sangat cantik, matanya besar dan mulutnya kecil.

Yun Yi seketika mengepalkan tangannya semakin erat, tapi dia malah tidak berani meluapkan amarahnya.

Untuk adik dan ibunya dia harus menahan dirinya.

Dia tidak akan membiarkan adiknya terluka!

Jadi dia memilih pilihan kedua.

"Baiklah, aku akan menjilatnya." Yun Yi mengatakan hal itu walaupun dia merasa marah dan tidak ingin melakukannya.

Semua orang di sana langsung tertawa terbahak-bahak dan menunggu sebuah pertunjukkan.

Yun Yi mulai melangkah maju, dia berencana untuk mengikuti perkataan laki-laki itu, dia ingin membuatnya senang terlebih dahulu kemudian baru melihat keadaan selanjutnya. Tapi sebelum dia pergi menghampiri laki-laki itu, dia merasakan ada sebongkah es di pergelangan tangannya.

Saat menolehkan kepalanya, dia malah melihat Yun Jian memegang pergelangan tangannya, Yun Jian melihat ke arah laki-laki itu yang menunjukkan wajah seramnya. Dia tertawa dingin dan berkata, "Kalau kalian ingin mati coba saja!"